Ana səhifə

Mengapa yesus menunggu


Yüklə 0.69 Mb.
səhifə11/12
tarix27.06.2016
ölçüsü0.69 Mb.
1   ...   4   5   6   7   8   9   10   11   12

Bahkan pahlawan-pahlawan iman yang dihormati di dalam catatan suci menjadi saksi dari pengulangan kembali kodrat manusia dan jarang kemenangan ro-hani berdiri tanpa noda karena pemujaan Baal seca-ra terbuka ataupun rahasia. Kebijaksanaan, kasih dan keadilan Tuhan memberi kekuatan untuk mengalah-kan setiap jejak dari persekutuan palsu ini. Janji bah-wa akan tiba saatnya ketika umat Israel milik Tuhan akan memahami dosa yang mengerikan dari pe-nyembahan Baal, dan “lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar." (Daniel 8:14). Di dalam pengumuman ini terdapat kabar baik, yaitu bahwa sebuah proses sedang dipertimbangkan yang untuk selamanya akan membebaskan umat manusia dan Tuhan Sendiri yang akan berdiri terpisah dan dipulihkan dari stigma (pertimbangan) dosa.



Penyembahan Baal Selama Berabad-abad
Terlalu banyak orang MAHK yang cenderung mengira bahwa penyembahan Baal berhubungan dengan pe-nyembahan matahari, namun sebagian besar mereka mengira bahwa itulah satu-satunya kesesatan di za-man Elia. Pengingkaran akan Sang Pencipta hanya-lah bukti dari zaman itu tentang permusuhan lama dari hati manusia yang berakar di Eden.
Kesesatan dari anak lelaki pertama Adam menghasil-kan tuaian yang begitu merosot, “maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya” karena “kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecende-rungan hatinya selalu membuahkan kejahatan sema-ta-mata” (Kejadian 6:6, 5). Kain menjadi bapa dari orang yang tidak setia yang menetapkan sebuah sistem pemberontakan yang berpuncak pada air bah. Itu adalah sebuah jalan hidup, sebuah strategi yang menolak firman Tuhan.
Hanya dibutuhkan tiga generasi setelah air bah untuk meletakkan batu penjuru kesesatan besar begitu da-lam dan liat yang dapat bertahan hingga akhir zaman. Ham, salah satu dari tiga anak lelaki Nuh yang selamat di dalam bahtera, tampaknya hanya sedikit saja belajar dari pengalamannya. Keturunan Ham adalah terkenal dengan kekejaman mereka. Anaknya, Kanaan adalah bapa dari musuh bangsa Israel yang tak tergantikan, orang-orang Kanaan. Cucunya adalah Nimrod, dan Nimrod adalah “seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN” (Kej. 10:8) yang menjadi pendiri dan pemimpin pertama Babel. Kota inilah yang ditakdirkan menjadi "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi" (Wah. 17:5). Bukanlah kemegahan bangunan-bangunan yang harus agung, kendati para arkeolog hingga saat ini masih terkagum-kagum kepada sisa-sisa rerun-tuhan kota itu, namun “kekejian” yang menjadi be-sar dan menyebabkan dunia mabuk. Catatan ten-tang kota ini akan bertahan hingga Bait Suci dipulih-kan. Kita sekarang ini hidup di masa pemulihan tersebut.
Setelah kira-kira seribu tahun kemudian anak-anak manusia telah mencapai suatu tempat yang sekali lagi Tuhan dihadapkan kepada sebuah krisis. Garis ketu-runan Sem yang setia hampir punah dari bumi. Apa-kah yang dapat dilakukan Tuhan? Ia tampaknya telah ditinggalkan hanya dengan keluarga Abraham. Ia ha-rus mencoba lagi. Ia perlu mengeluarkan Abraham dari tanah kelahirannya, jauh dari penyembahan ber-hala, jauh dari gagasan-gagasan palsu, menuju sebu-ah tanah yang Tuhan sendiri akan menunjukkan kepa-danya. Dan demikianlah terjadi.
Dan setelah ini terjadi kehancuran Sodom; Yusuf di Mesir; Musa memimpin Israel; Peristiwa Paskah; Israel keluar dari Mesir; Kemah Suci dan upacara-upacara-nya; mata-mata, yang setia dan tidak setia; kesesatan di perbatasan tanah perjanjian; keinginan memiliki raja duniawi untuk menggantikan Raja Surgawi yang akhir-nya membawa Ahab naik ke takhta. Dan kemudian terjadi pertunjukan yang amat menyedihkan tentang penipuan dan kebutaan di Gunung Karmel. Krisis ini adalah buah dari kegagalan bertahun-tahun untuk mendengarkan firman peringatan dan nasehat yang telah dikirimkan oleh Tuhan. Setiap penolakan untuk bertobat telah memperdalam kesalahan mereka dan menggiring mereka lebih jauh dari surga. Dari tahun ke tahun, selama kira-kira seribu tahun, Israel telah menjauh dari jalan Tuhan.
Elia dapat menghadapi Raja Ahab hanya karena ia memiliki iman yang tulus dan kuat kepada kuasa firman Tuhan yang tidak pernah gagal. Ia tidak mencari-cari kerjaan. Pada saat yang sama ia “tidak berani ragu-ragu akan perintah ilahi.”2 Ia mengetahui bahwa “ketidakpercayaan adalah pemisah yang be-sar pada bangsa pilihan dari Sumber kekuatan mereka ... Seruan yang berulang-ulang, protes, dan peringatan telah gagal membawa Israel kepada pertobatan. Saat-nya telah tiba ketika Tuhan harus berbicara kepada mereka melalui penghakiman… sukubangsa Israel yang sesat harus ditunjukkan kebodohannya karena percaya kepada kuasa Baal demi berkat-berkat yang sementara.”3
Apakah Kita Mengenali Penyembahan Baal?
Perlu diulangi bahwa banyak orang MAHK mengira bahwa penyembahan Baal terutama berhubungan dengan penyembahan matahari dan berpuncak pada kesesatan di Gunung Karmel. Orang lain akan me-nambahkan bahwa itu termasuk juga penyusupan dari pengaruh duniawi bahkan kafir ke dalam gereja kita. Sebagai contoh, dapat disebutkan kecenderungan yang semakin meningkat untuk mengadakan per-baktian pada pagi hari Paskah; pertunjukan yang semakin meningkat dari lambang-lambang salib di berbagai arsitektur gereja kita, yang di masa lalu dihindari karena itu adalah tanda Gereja Roma. Orang lain akan menunjuk kepada penggunakan per-hiasan di telinga, cincin kawin dan perhiasan lain-nya. Beberapa akan mengatakan tentang pengurap-an pendeta wanita dalam gereja Advent adalah menerima warisan dari penyembahan Baal dengan akar dari Babel dan tidak ada dukungan dari Alkitab.
Sejumlah besar orang-orang Advent “tradisional” siap menyebutkan kesesatan yang semakin me-ningkat, korupsi keuangan dan teologia dan me-nyebutnya penyembahan Baal. Dalam artian yang kasar, semua ini dan ada lebih banyak lagi mung-kin benar. Tetapi dalam kenyataannya kejahatan-kejahatan ini adalah hanya potongan-potongan kecil dari altar di kuil Baal. Semua ini merupakan perangkap luar yang menyelubungi penipuan yang lebih dalam dan halus; suatu tipuan yang begitu halus sehingga dapat menempatkan dirinya di tengah-tengah orang-orang Farisi ortodoks yang paling konservatif yang ada di gereja kita. Setiap orang dari kita berada dalam bahaya!
Tentang kehancuran yang dilihat Yesus ketika Ia me-mandang ke dari Bukit Zaitu ke masa depan, tidak ada sesuatupun yang lebih besar dari peringatan terhadap penyembahan Baal. Dengarkanlah perkataanNya: “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga” (Matius 24:24).
Siapakah “orang-orang pilihan itu”? Jikalau bukan kita adalah orang-orang yang dikirimi peringatan khusus ini oleh Yesus, maka tidak ada alasan bagi kita untuk berada di sini. Tentulah Tuhan kita tidak akan mengirimi kita di tahun 1888 “sebuah peka-baran yang paling berharga” yang harus disam-paikan “secara menonjol di hadapan dunia,” jika-lau Ia tidak menginginkan agar kita memahami de-ngan jelas perbedaan antara kebenaran dan kesa-lahan.4 Pertentangan di Gunung Karmel hanyalah bayangan yang samar-samar dari pertempuran hebat yang dihadapi umat Tuhan saat ini. Seorang Kristus palsu tidaklah lebih dari seorang Baal modern. Pergumulan yang dihadapi oleh Gereja Yang Sisa bukan sekedar kesesatan dan kemerosotan stan-dar, melainkan lebih kepada penyabotan seluruh sistem keselamatan manusia oleh musuh besar itu sendiri, atau sebagaimana yang kita telah pelajari, “Setan… mencoba melakukan pekerjaan Tuhan.”5
Semata-mata mengumumkan kemerosotan dan ke-duniawian, atau seruan untuk memiliki pengalam-an Kristen yang lebih sungguh-sungguh, atau apa yang oleh sebagian orang disebut dengan “hu-bungan” adalah tidak cukup. Inti dari penipuan Setan adalah untuk mendirikan Baal di dalam hati setiap orang percaya tanpa dia menyadari perpin-dahan kesetiaan tersebut. Ini termasuk ribuan orang yang berdoa kepada seorang Yesus yang telah meninggalkan pekerjaanNya yang sebelum-nya dan sekarang melayani di Bilik Maha Kudus di dalam tirai—dan mereka tidak mengetahuinya. “Orang-orang pilihan” harus mengetahui kebo-hongan penyembahan Baal. Kebenaran yang dibe-rikan kepada mereka harus mengalahkan kegeme-taran Laodikea, menghancurkannya dan membu-ang setiap berhala Baal.
Penyelesaian dari konflik ini dan kesempurnaan umat Tuhan meliputi lebih dari pekerjaan buku catat-an surgawi. Semata-mata membuka arsip surga dan meneliti buku-buku tersebut tidak akan menyelesaikan masalah dosa dan pembenaran. “Orang-orang pilihan” harus mengetahui apa sesungguhnya penyembahan Baal. Kebenaran sedang diuji. Pergumulan untuk menggabungkan dan memahami kebenaran ini men-jadi sebuah “penggoncangan.”6
Penyembahan Baal Belum Mati
Sekarang sekitar 28 abad sejak Tuhan memanggil Elia untuk berdiri demi kebenaran dan menghancurkan pe-nyembahan Baal di tempat-tempat tinggi. Tampaknya logis bahwa sejarah masa lalu seperti ini akan dibuang dan arsipnya dilupakan. Dari sudut pandang manusia ini bisa terjadi. Namun Tuhan bekerja dengan prinsip-prinsip kekal. Rantai sejarah berlanjut tanpa putus. Pertandingan berlanjut antara kebenaran melawan kesalahan.
Dalam sejarah kita, sekarang sudah berlangsung seki-tar satu abad sejak Tuhan mengirimkan sebuah peka-baran kepada kita yang memiliki keserupaan yang aneh dengan salah satu peristiwa dari yang terjadi pada banyak abad yang lalu. Dua tahun setelah pertemuan Minneapolis tahun 1888, Ellen White memperoleh salah satu dari khayal yang paling serius dan berpengaruh dari seluruh khayal yang diterimanya. Ia sedang bersekutu dengan Tuhan, ru-angan itu dipenuhi dengan terang, dan ia melihat diri-nya “membawa sebuah pekabaran kepada suatu per-kumpulan yang tampaknya seperti General Konferens. Saya digerakkan oleh Roh Tuhan untuk membuat se-buah seruan yang paling tulus; karena saya ditunjuk-kan bahwa bahaya besar ada di hadapan kita di pusat pekerjaan itu.”7
Bahaya yang dilihatnya berakar dari kegagalan 1888 dan akibat-akibatnya yang terkait dengan ketidakpercayaan dan kesesatan dari Israel zaman dahulu. Ia memperingatkan:
Prasangka dan pendapat-pendapat yang terjadi di Minneapolis tidak mati dengan cara apapun; be-nih-benih yang ditaburkan di sana di dalam bebe-rapa hati sudah siap tumbuh dan berkembang dan menghasilkan buah. Bagian puncaknya telah dipo-tong, namun akarnya tidak pernah dikikis, dan ini masih menghasilkan buah-buah yang tidak kudus untuk meracuni penilaian, mengeraskan pandang-an-pandangan, dan membutakan pemahaman dari mereka yang berhubungan dengan anda, sehu-bungan dengan pekabaran dan jurukabar-juruka-barnya. … ketidaksetiaan telah masuk ke dalam jajaran pimpinan kita; karena sudah menjadi gaya untuk menjauh dari Kristus, dan memberi tempat kepada skeptisisme. Banyak seruan di dalam hati, “Kita tidak akan mengizinkan orang ini menguasai kita.” Baal, Baal adalah pilihannya. Agama dari banyak orang di antara kita adalah agama Israel yang sesat, karena mereka menyukai jalan mereka sendiri, dan meninggalkan jalan Tuhan. Agama yang benar, satu-satunya agama Alkitab, yang mengajarkan pengampunan hanya melalui kebajik-an seorang Juruselamat yang telah disalibkan dan bangkit, yang membela pembenaran oleh iman kepada Anak Allah, telah diremehkan, dilawan, dio-lok-olok, dan ditolak.. Masa depan macam apakah yang ada di hadapan kita jikalau kita gagal mema-suki kesatuan iman [1888]? 8
Setelah hampir seabad kita dapat menjawab dengan sangat jelas bahwa masa depan yang dilihat Ellen White adalah keadaan di mana kita berada sekarang. Akan menjadi jauh lebih nyaman jikalau hal-hal yang digambarkan dalam pengalaman gereja pasca-1888 dapat diterapkan kepada dunia atau diabaikan sama sekali. Namun firman Tuhan tidak akan sia-sia. Setan bertahan terus dalam usaha-usahanya untuk menghancurkan keunikan dari misi umat ini. Meto-de-metode penipuannya dinyatakan dengan jelas da-lam perkataan berikut:
Segala sesuatu mungkin bergerak maju di tengah kemakmuran yang tampak nyata; namun Setan ter-jaga penuh, dan sedang mempelajari dan bertukar pikiran dengan malaikat-malaikat jahatnya suatu cara penyerangan yang mungkin akan berhasil…. Pertentangan besar akan bertambah kuat, dan se-makin kuat, dan akan menjadi lebih nyata. Pikiran akan melawan pikiran, rencana melawan rencana, prinsip-prinsip dari surga melawan prinsip-prinsip Setan. Kebenaran dalam berbagai tahapannya akan bertentangan dengan kesalahan dalam ben-tuk-bentuk yang semakin bervariasi, dan yang jika memungkinkan, akan menipu orang-orang pilihan sekalipun...
Pendeta-pendeta yang tidak dikuduskan menem-patkan diri mereka melawan Tuhan. Mereka memu-ji Kristus dan tuhan dunia ini dalam nafas yang sama. Sementara mengaku menerima Kristus, me-reka menyambut Barabas, dan melalui tindakan mereka berkata, “Bukan orang ini, melainkan Bara-bas.”... Ketika anak-anak penipuan dan saksi palsu dijamu oleh sebuah gereja yang telah memiliki terang besar, bukti besar, maka gereja itu akan membuang pekabaran yang telah diberikan oleh Tuhan, dan menerima pernyataan-pernyataan yang paling tidak masuk akal dan dugaan-dugaan yang palsu dan teori-teori yang salah…
Banyak yang akan berdiri di mimbar-mimbar kita dengan obor nubuatan palsu di tangan mereka, yang dinyalakan dari obor Setan…. Pertentangan menjadi semakin kejam. Setan akan mengambil tempat dan meniru Kristus. Ia akan menyatakan, menerapkan dan menekankan secara salah segala sesuatu yang dapat dilakukannya untuk menipu, jika dimungkinkan orang-orang pilihan sekalipun.9
Penilaian dan ramalan yang khidmat ini tentang pe-nyembahan Baal berkenaan dengan gereja, anggota jemaat dan pelayanan kita. Penyembahan Baal tidak mati di Gunung Karmel. Memang kita mungkin tidak benar-benar memahami apa yang dikatakan anak-anak Israel ketika mereka berseru, “O Baal, dengar-kanlah kami.” Dalam bahasa Ibrani ini berarti, “O Tu-han, dengarkanlah kami,” karena baal hanya berarti ‘tuhan,” atau “tuan, dan nama itu memiliki bebera-pa variasi yang ditemukan dalam berbagai bahasa kuno, dari Babel hingga Yunani. Secara khusus, Baal adalah dewa Kanaan, dewa dari anak-anak Ham yang sesat. Gagasan Kain yang salah dan memberontak bahwa buah-buahan dari hasil bumi adalah cukup me-madai menjadi korban yang hidup diteruskan kepada orang-orang Kanaan dan Baal diterima sebagai dewa utama mereka yang menguasai alam; maka mereka memiliki agama panteisme.10
Panteisme orang-orang Kanaan tidak berbeda dari panteisme yang menyelinap masuk ke dalam gereja kita yang hampir tidak tampak pada peralihan abad. Pola pikir palsu, gagasan-gagasan yang cerdas dan cemerlang dihasilkan oleh si penipu besar dan diteruskan dari satu pikiran kepada pikiran yang lain sehingga tanpa diketahui tiang-tiang iman kita sedang dihancurkan. Kita diselamatkan oleh peri-ngatan-peringatan terus menerus dari jurukabar Tuhan pada masa itu. Hal yang mengejutkan ada-lah, Ellen White mengatakan kepada kita bahwa ini hanyalah “kesesatan alfa yang mematikan” dan bahwa “omega” akan menyusul dan “akan diteri-ma oleh mereka yang tidak mau mendengarkan peringatan yang diberikan Tuhan.” Ia “gemetar de-mi umat kita.”11
Diperlukan sekitar satu abad bagi bangsa Israel untuk mencapai keadaan sesat penyembahan Baal yang ti-dak mereka sadari. Maka segera akan tiba satu abad sejak kita ditipu oleh “kesesatan alfa yang memati-kan.” Jelaslah bahwa kita memiliki peringatan bahwa umat Tuhan dapat mengganti pemimpinnya dan tanpa mengetahuinya. Kehancuran itu diperpa-rah ketika diketahui bahwa kesesatan Israel tidak hanya pada Ahab dan Yezebel, tetapi ada 450 imam Baal ditambah 400 nabi Asyera di tanah itu yang men-jadi komite pengendali bagi bangsa itu. Elia mengeta-hui bahwa Baal mengambil alih posisi Yahweh. Ketika ia mengeluarkan tantangannya, “Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia," (I Raja 18:21) kita mendengar jawaban mereka seperti suatu rekaman video dari gereja yang sisa. Catatan itu mengatakan, “Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun.” Ini berarti bahwa mereka tidak mendukung, dan tidak melawan, mereka tidak pa-nas, tidak dingin, mereka “suam-suam.” Mereka ti-dak mengetahui keadaan mereka. Tanpa mereka sadari, mereka telah menukar pimpinan mereka.
Apakah Penyembahan Baal Ada Saat Ini?
Dengan meneliti sejenak dari Indeks dalam tulisan-tulisan Ellen White, kita mendapati bahwa ada lebih dari 100 acuan kepada Baal. Kita telah menyebutkan khayal Salamanca tahun 1890 yang menyatakan bahwa sebagai akibat dari ketidakpercayaan kita di tahun 1888 kepada Kristus yang benar, seorang kristus palsu akan menyelinap di antara kita. Orang-orang Advent telah lama mengetahui bahwa di saat-saat terakhir Setan tidak akan mencoba untuk melakukan pekerjaan Tuhan, namun ia akan berusaha untuk tampak serupa dengan Tuhan. Peniruan palsu ini telah disebutkan oleh Kristus, dan dijelaskan oleh Ellen White dalam setting yang kita kenal:
Sebagai tindakan puncak dalam drama penipuan ini, Setan sendiri akan menyerupai Kristus… sebagai makhluk yang mulia dengan terang yang memukau… yang tak pernah tertandingi oleh segala sesuatu yang pernah dilihat mata manusia. Teriakan kemenangan menggema di udara, “Kristus telah datang! Kristus telah datang!” Orang-orang merebahkan diri mereka dalam kekaguman di hadapannya, sementara ia mengangkat tangannya dan mengucapkan berkat bagi mereka… Suaranya lembut dan tenang, namun penuh melodi… Inilah tipuan yang kuat dan hampir menaklukkan.12
Jauh sebelum tindakan penipuan terakhir ini, Setan te-lah mengkondisikan orang-orang untuk menerima metode-metodenya. Ini berarti penggunaan “gagasan-gagasan yang cerdas dan cemerlang,” “spekulasi atau dugaan-dugaan filsafat yag menarik,” “Prinsip-prinsip Setan” diadu melawan “prinsip-prinsip surga-wi,” “pendeta-pendeta yang tidak dikuduskan … menempatkan diri mereka melawan Tuhan … me-muji Kristus dan tuhan dunia ini dalam nafas yang sama.” Sebagaimana dinyatakan dalam khayal terse-but, “Agama di antara kita adalah agama dari Israel yang sesat”—penyembahan Baal.
Karena Baal semata-mata adalah buatan manusia, yang palsu sejak awal mulanya, suatu penghinaan kepada Sang Pencipta, yang dibuat untuk memuaskan keinginan “untuk menjadi perkasa di bumi,” dan mem-bangun kota-kota dan menjadikan Babel sebagai ibukotanya—maka tentulah jelas bahwa penyembah-an Baal tidak lain dari penyembahan diri. Peng-gunaan nama Kristus dan segala peristilahan Kristen tidak berarti apa-apa dalam hal pengenalan dan pene-tapan kebenaran. Baal adalah kristus palsu dan haruslah menjadi jelas bahwa segala bentuk pe-nyembahan diri, sekalipun berkedok sebagai pe-nyembahan Kristus namun mengabaikan prinsip-prinsip salib sesungguhnya adalah penyembahan Baal. Akar dari penyembahan yang diinspirasikan oleh Setan ini semakin dalam dan seringkali tidak kita ketahui dan di bawah kesadaran kita.
Manifestasi halus dan lebih terpoles dari penyembah-an Baal kahir-akhir ini adalah kultus cinta diri (self-love). Melalui sebuah manipulasi yang cerdik ter-hadap Alkitab, cinta diri telah diubah menjadi se-buah kebajikan. Dalam tahun-tahun terakhir, ini telah diajarkan dengan paksa sebagai kewajiban seorang Kristen. Perintah ilahi untuk mengasihi sesama seba-gaimana kita mengasihi diri sendiri dipelintir menjadi perintah untuk mengasihi diri sendiri, ketika sesung-guhnya Tuhan mengajar kita bahwa kasih kepada diri sendiri yang pada dasarnya berasal dari dosa ha-ruslah diarahkan kembali kepada iman yang tulus kepada suatu kasih kepada sesama seperti kasih Kristus.
Penghormatan kepada diri sendiri (self-respect) yang sejati adalah masalah yang lain. Ini hanya sah melalui penghargaan kepada kasih Tuhan yang mengosong-kan diri sendiri yang dinyatakan di kayu salib. Maka, penghargaan kepada diri sendiri yang sesungguhnya adalah berakar dari pendamaian Kristus. Namun cinta diri adalah melawan kesetiaan kepada Kristus dan karyaNya. Dapat dipahami bahwa musuh akan mempromosikan kultus cinta diri seolah-olah itu adalah ajaran dari Kristus. Ini adalah asing bagi suatu umat yang sedang mempersiapkan diri untuk diubahkan.
Tidak peduli berapa besar kita mengaku melayani Kristus, apapun jabatan kita di gereja, ketika diri menjadi obyek pemujaan, kita melakukan penyem-bahan Baal. Berbagai bentuk yang diambil pe-nyembahan ini amat mengerikan. Dalam artian ter-tentu bidang pelayanan berada dalam bahaya yang lebih besar dibandingkan dengan bagian lain dari gereja. Di dalam pelayanan inilah telah dibangun sejenis persaudaraan yang bertingkat. Di mana kita melihat ada keinginan untuk dipromosikan, mencari jabatan, dengan gengsi dan kekuasaan sebagai motivasi pelayanan, maka kita memiliki pendeta-pendeta Baal.
Penolakan terhadap Kristus yang sejati dan pemu-liaan diri dapat ditemukan dalam banyak praktek standar kita saat ini. Mengapa Gereja yang Sisa memerlukan plakat, trofi, sertifikat dan segala jebakan yang digunakan dan disukai dunia? Ketika pekabaran yang benar tentang pembenaran oleh iman dipahami dan diyakini, maka embel-embel kebesaran ini akan hancur. Pemujaan Baal adalah buah dari suatu spesies dari ajaran-ajaran yang salah yang mendorong suatu pengakuan iman di dalam Kristus sementara diri menolak untuk disa-libkan bersama Dia.
Bagaimana kita melihat diri kita sendiri dalam kebi-ngungan saat ini dijelaskan oleh firman Tuhan melalui jurukabarNya:
Zaman sekarang ini adalah zaman berhala, se-sungguhnya sama seperti zaman ketika Elia hidup. Tidak ada tempat pemujaan yang tampak; mungkin tidak ada patung yang dapat dilihat oleh mata;… Banyak orang memiliki konsep yang salah tentang Tuhan dan sifat-sifatNya dan benar-benar melayani tuhan yang palsu sebagaimana para penyembah Baal.13
Di zaman ini, antikristus akan muncul sebagai Kristus yang sejati… Namun pemimpin yang se-sungguhnya dari semua ini adalah Setan yang me-ngenakan pakaian malaikat terang. Manusia akan tertipu dan akan meninggikan dia di tempat Tuhan, dan memujanya.14
Kristus akan diserupai, namun pada satu titik akan ada sebuah perbedaan yang nyata. Setan akan menja-uhkan orang dari hukum Tuhan.15
Mereka yang tidak sepenuhnya dikuduskan bagi Tuhan akan dituntun untuk melakukan pekerjaan Setan, sementara mereka menipu diri sendiri bah-wa mereka dalam pelayanan bagi Kristus.16
1   ...   4   5   6   7   8   9   10   11   12


Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©atelim.com 2016
rəhbərliyinə müraciət