Ana səhifə

Mengapa yesus menunggu


Yüklə 0.69 Mb.
səhifə9/12
tarix27.06.2016
ölçüsü0.69 Mb.
1   ...   4   5   6   7   8   9   10   11   12
parthenogenesis (yaitu kelahiran dari seorang anak dara). Parthenogenesis alami biasanya melibatkan perkembangan sel telur dari betina yang perawan tanpa pembuahan oleh spermatozoa. Ini biasa terjadi dalam jenis binatang-binatang bercangkang keras (misalnya kepiting, udang), cacing dan serangga-serangga tertentu.
Suatu pembentukan yang ajaib, dan sekaligus alami, diikuti oleh kehamilan. Ini tidak melanggar hukum. Sebuah mujizat bukanlah suatu tindakan yang mem-batalkan pola terjadinya sesuatu secara alami. Pem-bentukan Kristus yang ajaib adalah memasukkan peristiwa baru ke dalam hukum pewarisan sifat ketu-runan yang ditentukan oleh Tuhan. Jikalau hukum ini dibatalkan oleh kuasa adikodrati, maka Tuhan terbuka bagi tuduhan mengubah hukum pewarisan sifat ketu-runan. (Ajaran tentang Perawan Dikandung Tanpa Dosa melanggar hukum Tuhan). Penyebab keha-milan Maria adalah tindakan Tuhan; namun akibat-akibatnya mengikuti hukum hereditas. Proses Tu-han berinkarnasi ke dalam tubuh daging manusia adalah mujizat sepanjang zaman, namun itu bu-kanlah suatu pembelokan dari hukum Tuhan. Pro-ses ini tidak mengabaikan pertimbangan-pertim-bangan hukum, moral maupun etis sebagaimana halnya ajaran Perawan Dikandung Tanpa Dosa.
Kita harus berpikir secara berhati-hati tentang hu-bungan antara seorang percaya dengan Kristus saat ini, dibandingkan dengan inkarnasi. Kristus, melalui Roh Kudus, berdiam di dalam bait suci-bait suci tubuh manusia yang berdosa. Persatuan ini bukan-lah suatu anomali atau pengecualian, melainkan suatu pantulan yang kecil atau lemah dari inkarnasi Kristus. Meskipun dalam nada yang sangat kecil/minor, ia memiliki tema yang sama. Apakah yang dapat kita pelajari dari sini? Karena Kristus bersatu dengan kodrat yang berdosa, saat ini, maka, melalui iman dari orang percaya, Ia tentu telah tinggal di dalam bait suci tubuh yang telah jatuh ketika Ia meng-ambil bagi DiriNya kemanusiaan dalam inkarnasi-nya.
Dengan menerima kodrat pasca-kejatuhan, Kristus mengambil pencobaan yang berasal dari dalam kodrat itu sendiri. “Dicobai sama seperti kita” tidak akan dan tidak pernah terjadi dalam kodrat kema-nusiaan yang tidak berdosa dan tidak jatuh. Kutuk-an dosa di dalam daging yang tak berdosa adalah suatu hal yang tidak mungkin. Menyalibkan daging yang tidak berdosa akan tidak masuk akal. Dan mengalahkan dunia batin kita tidak akan terjadi dalam daging yang tidak jatuh.
Alasan Tuhan sekarang dapat berdiam di dalam kita dan tidak terpolusi adalah karena Ia melakukan ini demi kita, mengutuk dosa dan kecenderungannya 2000 tahun yang lalu. Jikalau Ia tidak melakukannya pada waktu itu, maka Ia tidak dapat melakukannya juga sekarang; jika Ia tidak mau melakukannya saat itu, maka Ia tidak akan melakukannya sekarang. Ha-nya karena Ia telah melakukannya, maka Ia dapat melakukannya juga sekarang.
Kristus mengambil kemenangan iblis yang terkuat, yaitu kematian, dan menjadikannya senjata yang de-ngan itu Ia akan menghancurkan iblis (Ibrani 2:14). Dan demikian juga, Kristus mengambil pencobaan yang terbesar untuk berdosa—yang berasal dari da-lam—dan mengalahkannya! Ia mengutuk dosa-dosa di dalam kodrat kita yang berdosa (Roma 8:3). Kristus harus memilih untuk mengutuk kecenderungan berdo-sa atau membenarkannya.
Kristus menghadapi, memerangi dan mengalahkan dosa dalam kecenderungannya. Karenanya, segala sesuatu menjadi berbeda. Karenanya, dan hanya ka-renanya, manusia dapat dibenarkan dan memenuhi pembenaran hukum di dalam pengalaman melalui iman.
Tentang hukum pewarisan sifat keturunan sehubung-an dengan kodrat kemanusiaan Kristus, setiap penye-butan kodratNya yang telah jatuh menyebabkan bebe-rapa orang merasa tidak nyaman. Ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan aneh. Karena, selama masih menganut keyakinan tentang kodrat kemanusiaan Kristus yang tidak berdosa dan tidak jatuh, sese-orang tidak akan dapat memandang secara serius baik hukum pewarisan sifat keturunan maupun ke-menangan atas dosa. Kodrat kemanusiaan Kristus kemudian menjadi sebuah penampakan yang dikirim oleh Tuhan untuk meyakinkan kita tentang kebenaran-kebenaran yang tidak dapat disampaikan dengan cara lain. Namun, kebenaran-kebenaran apakah itu? Jika-lau kebenaran bahwa di dalam inkarnasinya Kristus hanya tampaknya saja memiliki kodrat yang telah ja-tuh, cara sesat lain apakah yang dapat ditemukan da-lam penampakan ini, jika kita harus menang sebagai-mana Ia telah menang. Dengan pandangan seperti itu, kodrat Kristus, dan bahkan Kristus Sendiri, akan benar-benar sebuah halusinasi.
Dapatkah kita semata-mata membuang hukum pewarisan sifat keturunan? Jawabannya adalah kita dapat melakukan hal itu hanya jikalau kita mengang-gap inkarnasi sebagai sebuah halusinasi. Apakah Tu-han benar-benar mengirim sebuah halusinasi kudus untuk mengajarkan kebenaran tentang bagaimana kita mengalahkan dosa dalam daging yang berdosa? Apa-kah Tuhan itu seseorang yang sering gagal sehingga Ia menuntut dari kita sesuatu yang Kristus sendiri tidak akan atau tidak dapat lakukan? Jikalau ini benar, maka Tuhan itu palsu dan kita lebih baik mempercayai pandangan sesat tentang Perawan Maria yang dikan-dung tanpa dosa sebagai Pengantara kita…
Tetapi jikalau Kristus bukan sebuah halusinasi; jikalau Ia tidak datang dalam tubuh hantu, maka seluruh mo-dus kehidupan baru telah bangkit di dalam alam se-mesta; manusia dalam daging yang telah jatuh dapat menurut kepada hukum kudus Tuhan. Maka, dan ha-nya setelah itulah kesetiaan kepada Tuhan dalam kodrat yang telah jatuh ini dapat dimungkinkan melalui kasih karunia Tuhan yang berkelimpahan.
Lalu anda mungkin bertanya, “Untuk apa?” Bukankah gagasan-gagasan seperti itu hanya menggembirakan kita dan mengalihkan kita dari hal-hal yang lebih pasti dan mendesak seperti kasih Tuhan dan kasih kepada sesama, bersaksi, pengingkaran diri, pembenaran, ketaatan, dsb?” ini benar-benar penting. Hal-hal di atas menjadi berarti hanya apabila dilihat dari pan-dangan bahwa Kristus ”dijadikan seperti saudara-saudaranya dalam segala hal. ” Maka agama akan dipindahkan dari menara gading teoretis dan dile-takkan di alam praktis yang nyata.
Anda tidak dapat mengatakan bahwa Kristus datang “seperti manusia,” seperti daging yang berdosa”; yang “tersentuh oleh segala kelemahan kita”; yang “dicobai dalam segala hal seperti kita”; yang harus dijadikan “dalam segala hal seperti saudara-saudaraNya,” tetapi membuat Dia tidak mengenakan bagi DiriNya kodrat kemanusiaan kita yang telah jatuh. Gagasan tentang suatu kodrat kemanusiaan yang mengatasi dan me-lampaui kodrat manusia adalah tidak konsisten de-ngan hukum-hukum kodrat tersebut.
Apakah beberapa akibat dari ajaran tentang kodrat kemanusiaan yang telah jatuh yang dikenakan Kristus, bagi umat percaya? Ia juga dapat menang. Bagi orang yang tidak percaya? Konsep ini akan meme-nuhi hatinya dan mengisinya dengan pengharap-an. Untuk Adam? Ia juga tanpa pengecualian.
Apakah masalah utama dalam pandangan pra-keja-tuhan? Ini mengolok-olok pekabaran pembenaran oleh iman yang diberikan kepada kita dalam “seruan nya-ring” yang disampaikan oleh Jones dan Waggoner. Pekabaran itu menyatakan Kristus adalah benar karena iman, bukan karena dilahirkan dari perawan yang dikandung tanpa berdosa.
Pandangan pra-kejatuhan menolak juga kemung-kinan penurutan oleh iman oleh orang percaya, kendati dengan pertolongan ilahi. Maka kita harus mengalahkan dosa dengan cara yang berbeda dari yang dilakukan Kristus. Sesungguhnya, jika ajaran pra-kejatuhan itu benar, maka Kristus tidak pernah dapat mengalahkan dosa sama sekali dalam daging yang tidak berdosa. Hal ini disebabkan karena tidak ada dosa di dalam daging yang tidak berdosa. Jikalau ini benar, dosa tidak pernah dikalahkan. Dan oleh ka-renanya, Kristus tidak dapat menjadi seorang Juru-selamat manusia sama sekali. Maka kita harus menjadi juruselamat bagi diri kita sendiri-sendiri.
Pikirkan kesulitan lain yang berhubungan dengan pan-dangan pra-kejatuhan ini: kita harus memiliki penga-laman yang hidup karena ada kehidupan Kristus di dalam kita. kehidupanNya harus dimanifestasikan da-lam daging kita yang fana (2 Kor. 4:11). Daging yang fana adalah daging yang menuju kematian. Daging yang menuju kematian adalah memiliki kodrat berdosa dan telah jatuh. Daging yang fana adalah daging yang berdosa. Jikalau Kristus tidak datang dalam daging yang berdosa dalam inkarnasi, maka Ia tidak dapat berdiam di dalam anda dan saya saat ini!
Implikasi dari ajaran bahwa Kristus tidak berdiam dan tidak pernah berdiam di dalam kodrat kemanusiaan yang berdosa dapat diamati sebagai berikut: kebe-naran Kristus hanyalah di bagian luar saja, terlepas dari umat percaya, dan oleh karenanya tidak dapat menembus daging yang berdosa; ia tidak dapat me-nyentuh pusat kekuatan setan, kecenderungan di da-lam kodrat yang berdosa. Sebagai akibat dari ajaran ini maka tidak akan ada pernyataan kuasa pembe-naran Kristus melawan dosa di dalam daging yang berdosa. Pembenaran Kristus dalam rancangan ini hanyalah menjadi sebuah pernyataan yang dibuat di surga—pernyataan kosong dari sesuatu yang bukan bagian kita dan kita tidak akan mencapainya. Pembenaran Kristus kemudian menjadi sekedar pem-benaran hantu, hantu kebenaran.
Ringkasan dan Kesimpulan
Fakta-fakta tersedia untuk dipahami semua orang: 1) bahwa di dalam Gereja MAHK, selama 50 tahun ter-akhir, telah ada dua ajaran yang saling berlawanan tentang jenis kemanusiaan yang diambil Kristus dalam inkarnasi; 2) bahwa ada perubahan yang disengaja dalam ajaran gereja kita tentang kemanusiaan Kristus selama tahun 1950-an; 3) bahwa setidaknya ada satu usaha untuk mengubah ajaran gereja sebelum tahun 1950-an; dan 4) bahwa usaha pengubahan dalam ajaran dianggap oleh mereka yang menentang pe-ngubahan tersebut sebagai perpindahan kepada suatu ajaran yang lebih sejalan dengan ajaran Katolik ten-tang Perawan Maria Dikandung Tanpa Berdosa.
Pekabaran Kristus dan pembenaran oleh iman seba-gaimana disampaikan oleh Jones dan Waggoner ada-lah saling berhubungan dan konsisten dengan pan-dangan pasca-kejatuhan tentang jenis kemanusiaan yang dikenakan Kristus dalam inkarnasi. Kristus bu-kan saja mengambil bagi DiriNya kemanusiaan yang telah jatuh dengan kecenderungan untuk ber-dosa, melainkan juga bahwa hal itu adalah men-dasar bagi rencana keselamatan menurut Jones dan Waggoner. Ia mengutuk dosa dalam kecenderung-annya dengan tidak pernah mengizinkan kecende-rungan itu menjadi nyata dalam motif, pikiran atau perbuatan. Di mana kecenderungan berdosa terda-pat dalam kodrat kemanusiaan Kristus, di sanalah kasih karunia Tuhan berbuat dengan lebih berke-limpahan. Maka Kristus adalah Juruselamat yang sempurna, yang menyelamatkan bukan saja dari hukuman dosa-dosa yang telah diperbuat, melain-kan juga dari kecenderungan warisan untuk berdosa. Ajaran mereka tentang keselamatan yang konsisten didasarkan atas pernyataan dasar ajaran tentang Kristus.
Sebagai penutup, saya ingin kita semua merenungkan pemikiran tentang pekabaran Kristus dan pembenaran oleh iman akan menyebar ke seluruh dunia, karena Tuhan memerintahkan demikian.
Tuhan Allah dalam kasih karuniaNya yang besar mengirimkan sebuah pekabaran yang berharga kepada umatNya melalui Jones dan Waggoner. Pekabaran ini harus mengemukakan secara lebih menyolok ke hadapan dunia tentang Juruselamat yang ditinggikan, korban bagi dosa-dosa seluruh dunia. Pekabaran ini membawa jaminan pembenar-an melalui iman; ini mengundang semua orang un-tuk menerima pembenaran Kristus, yang dinyata-kan melalui penurutan akan seluruh hukum Allah. Banyak yang telah kehilangan pandangan akan Yesus. Mata mereka perlu diarahkan kepada priba-di keilahianNya, kebajikanNya, dan kasihNya yang tak pernah berubah kepada keluarga manusia. Se-luruh kuasa diberikan di tanganNya, sehingga Ia dapat memberikan karunia yang sangat besar ke-pada manusia, membagikan karunia yang tak terni-lai yaitu pembenaranNya sendiri kepada manusia yang tak berdaya. Inilah pekabaran yang diperin-tahkan oleh Tuhan untuk diberikan kepada dunia. Inilah pekabaran malaikat ketiga, yang harus diku-mandangkan dengan suara yang nyaring, dan ha-dir dengan kecurahan Roh Kudus yang besar.

1   ...   4   5   6   7   8   9   10   11   12


Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©atelim.com 2016
rəhbərliyinə müraciət