Sebagai upaya internasionalisasi produk lokal yang sehat dan ekonomis bidang kegiatan
|
|  Yüklə 137.07 Kb.
|
    
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “SANJOTO” (MANISAN PARIJOTO) PEMANFAATAN TANAMAN LOKAL Medinilla speciosa SEBAGAI UPAYA INTERNASIONALISASI PRODUK LOKAL YANG SEHAT DAN EKONOMIS BIDANG KEGIATAN : PKM-KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh :
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2015 PENGESAHAN PKM-KEWIAUSAHAAN
Pemanfaatan Tanaman Lokal (Medinilla speciosa) sebagai Upaya Internasionalisasi Produk Lokal yang Sehat dan Ekonomis
kec. Jati kab. Kudus/085867175306
M.Kes
081325767649
Semarang, 28 September 2015 Menyetujui Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan Ilmu Kesehatan Masyarakat (Irwan Budiono, S.KM., M.Kes (Epid)) (Ririn Wardani Zuhruf) NIP. 197512172005011003 NIM 6411413028 Pembantu Rektor Dosen Pendamping Bidang Kemahasiswaan, (Dr. Bambang Budi Raharjo, M.Si) (Arum Siwiendrayanti S.KM, M.Kes) NIP. 196012171986011001 NIDN. 0009098006 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR ISI “SANJOTO” (MANISAN PARIJOTO) PEMANFAATAN TANAMAN LOKAL Medinilla speciosa UPAYA INTERNASIONALISASI PRODUK LOKAL YANG SEHAT DAN EKONOMIS Ririn Wardani Zuhruf, Isnaeni Anggi Safitri, Tri Septa Anggraini, Della Arny Novera, Wisnu Afandi Universitas Negeri Semarang
Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman tinggi memberikan peluang usaha produk lokal yang menjanjikan. Salah satu produk lokal yang berpotensi tinggi yaitu tanaman Parijoto. Parijoto (Medinilla speciosa) adalah tanaman yang banyak dijumpai di daerah pegunungan tropis. Tanaman Parijoto merupakan komoditas lokal yang dimiliki Indonesia, dimana produk ini dapat menjadi ikon olahan produk lokal terbaru di Indonesia. Sebagai komoditas lokal, tanaman parijoto dapat ditemukan di Gunung Muria, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan yaitu buahnya. Tanaman ini memiliki daya tarik yang tinggi bagi konsumen karena tanaman ini memiliki manfaat yang besar, salah satunya dalam bidang kesehatan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa tanaman parijoto mampu menjadi atioksidan dan memperkuat kandungan ibu hamil karena mengandung flavonoid, saponin dan kardenolin. Pemanfaatan Parijoto sebagai manisan memiliki beberapa tujuan diantaranya sebagai upaya meningkatkan konsumsi parijoto yang kaya manfaat dan mencakup semua kalangan. Kemudian, konsumsi parijoto yang masih terbatas dapat diperluas ke daerah lainnya karena kandungan gizi yang baik untuk kesehatan, dan sebagai upaya internasionalisasi produk lokal di Indonesia. Berdasarkan beberapa tujuan dan manfaat tersebut, upaya pemanfaatan tanaman parijoto dengan inovasi baru dapat dilakukan. Selain itu, mengingat tingginya potensi penyakit yang terus mengancam populasi manusia, inovasi pemanfaatan tanaman parijoto dengan metode pembuatan manisan dapat dilakukan. Metode awal yang digunakan adalah melakukan analisis SWOT sebagai cara menentukan tinggi rendahnya kekuatan pasar, kelemahan produk, kesempatan bersaing, dan ancaman yang muncul. Kemudian, proses segementasi pasar juga perlu dilakukan untuk menentukan titik potensi konsumsi masyarakat terhadap produk “Sanjoto” tersebut. Segmentasi pasar dilakukan di daerah dengan tingkat konsumsi tinggi yaitu di daerah wisata Gunung Muria, selanjutnya teknik kedua dilakukan dengan menarik minat masyarakat terhadap produk “Sanjoto” terutama di institusi kesehatan. Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan metode promosi yang mendukung seperti promosi di media sosial dan membuka stand di acara kesehatan maupun di institusi lainnya. Kata Kunci : Medinella speciosa, manisan, produk lokal, internasionalisasi BAB 1 PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya. Kekayaan alam Indonesia sudah mendunia, bahkan Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara dengan keanekaragaman yang tinggi setelah Brazil. Keanekaragaman yang dimiliki Indonesia ditunjukkan dengan 40.000 jenis tumbuhan yang terdapat di Indonesia. Negara dengan kekayaan alam tinggi memiliki potensi tinggi untuk menjadi negara pemegang perekonomian dunia. Salah satu potensi Indonesia adalah menjadikan produk lokal sebagai ikon Indonesia yang memiliki nilai jual dan manfaat yang besar. Namun, beberapa ikon yang mampu mendongkrak popularitas produk lokal masih minim. Oleh karena itu, diperlukan upaya mengglobalkan produk lokal Indonesia dengan metode yang lebih inovatif. Medinella speciosa yang dikenal dengan nama parijoto merupakan tanaman lokal Indonesia. Tanaman ini bersifat epifit dengan ketinggian 0,45-1,2 meter (Larashati 2010). Tanaman Parijoto banyak dijumpai di beberapa pegunungan tropis di Indonesia, salah satunya Gunung Muria. Gunung Muria terletak di Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah dengan ketinggian mencapai 1601 mdpl. Parijoto sebagai oleh-oleh khas Gunung Muria memiliki daya tarik bagi masyarakat sebagai tanaman yang dipercaya dapat memberi kecantikan dan ketampanan janin yang akan lahir. Selain itu, beberapa penelitian menyebutkan bahwa tanaman Parijoto dapat menyehatkan kandungan ibu hamil. Hal itu dibuktikan dengan penelitian oleh Wachidah (2012) yang menyatakan bahwa tanaman parijoto mengandung flavonoid, saponin, dan karenolin yang memberi nutrisi bagi kandungan ibu hamil. Kemudian, manfaat lainnya yaitu dapat digunakan sebagai antioksidan dari radikal bebas yang semakin meningkat sebagai efek pemanasan global saat ini (Tussanti, 2014). Beberapa manfaat yang diuraikan tersebut menjadikan parijoto sebagai tanaman lokal yang mampu bersaing dikancah internasional. Tanaman parijoto memiliki karakteristik yaitu mampu bereproduksi sepanjang tahun. Oleh karena itu, olahan yang memanfaatkan tanaman parijoto dapat menjadi potensi peluang usaha yang menjanjikan karena pemanfaatan yang masih rendah. Selain itu, peluang usaha berupa manisan parijoto memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan manisan parijoto diantaranya yaitu dapat meningkatkan daya tarik konsumen karena memiliki varian rasa yang lebih menarik (parijoto memiliki rasa asli sepat dan asam), manisan parijoto juga sebagai jalan internasionalisasi produk lokal karena awalnya parijoto terdistribusi terbatas. Kemudian, dengan olahan berupa manisan penikmat parijoto dapat lebih luas yaitu mencapai semua kalangan umur. Selain beberapa keunggulan tersebut, secara tidak langsung manisan parijoto dapat menjadi komoditas produk olahan lokal baru bagi Indonesia terutama daerah Kudus untuk meningkatkan diversifikasi produk oleh-olehnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, proposal kewirausahaan ini akan membahas megenai:
Berdasarkan beberapa uraian mengenai latar belakang dan tujuan tersebut, berikut ini luaran yang ingin dicapai:
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
“Sanjoto” merupakan produk olahan yang menggunakan produk lokal kaya manfaat yaitu buah dari tanaman parijoto (Medinella speciosa). Buah dari tanaman parijoto diolah menjadi manisan yang dikemas dengan unik sebagai ciri khas produk wisata Indonesia terutama Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Produk ini memiliki manfaat yang besar sehingga proses internasionalisasinya dapat dilakukan dengan membuat olahan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.
Prospek pengembangan usaha dilakukan dengan melakukan analisis SWOT sebagai berikut:
Manisan Parijoto memiliki prospek usaha yang menjanjikan. Hal itu dikarenakan olahan yang menggunakan bahan baku parijoto belum ada. Kemudian, manfaat Parijoto yang begitu besar menjadikan olahan ini memiliki daya tarik yang tinggi bagi konsumen. Selain itu, cara menikmati parijoto yang baru dengan varian rasa yang baru menjadikan olahan berbahan parijoto dapat dinikmati tidak hanya ibu hamil, namun dapat dinikmati oleh semua kalangan.
“Sanjoto” merupakan produk baru dari olahan parijoto sehingga daya tarik konsumen yang mayoritas selain ibu hamil belum begitu besar.
Produk olahan dari parijoto yang masih minim dapat memberi kesempatan yang besar sebagai peluang usaha dan memberi warna baru bagi pasar olahan produk local di Indonesia.
Ancaman yang dapat mempengaruhi produk “Sanjoto” diantaranya yaitu ketersediaan bahan baku parijoto karena parijoto belum dibudidayakan secara besar-besaran.
Target penjualan untuk “Sanjoto” dilakukan di berbagai institusi, seperti sekolah, kantor, koperasi, di tempat keramaian seperti taman kota, lokasi wisata, pusat oleh-oleh, maupun pasar.
Tingkat persaingan “Sanjoto” cenderung kecil mengingat belum ada produk olahan berbahan baku parijoto.
Produk “Sanjoto” diolah di Gang Cempaka Sari Rt 4 Rw 1, Sekaran, Gunungpati, Semarang dan di Desa Pasuruhan Kidul Rt 02 Rw 03, Jati, Kudus.
Konsumen “Sanjoto” mencakup semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja, dewasa termasuk ibu hamil, dan lansia.
Produksi “Sanjoto” dilakukan setiap sebulan dua kali dengan produksi 500 bungkus per produksi.
“Sanjoto” merupakan produk olahan berbahan baku parijoto dengan varian rasa baru yang menyehatkan dan ekonomis.
Harga jual produk “Sanjoto” yaitu Rp 8.500,00.
Tempat pemasaran produk diantaranya yaitu pasar, sekolah, koperasi mahasiswa, koperasi rumah sakit, pusat oleh-oleh di daerah wisata Gunung Muria, dan pusat keramaian (seperti taman kota dan alun-alun,).
Promosi dilakukan dengan menyebar pemberitahuan di sosial media. Kegiatan promosi juga dilakukan dengan kerja sama antar lintas sektoral. Bentuk kerja sama untuk mempromosikan produk “Sanjoto” dilakukan melalui pengenalan produk ke dinas pariwisata di Kabupaten Kudus sehingga proses promosi ke berbagai pihak menjadi lebih mudah dan luas. BAB 3 METODE PELAKSANAAN Pelaksanaan program kewirausahaan memiliki beberapa langkah. Berikut ini langkah pelaksanaan program kewirausahaan:
Pra Produksi
Produksi
Pasca Produksi
Tahap perencanaan dimulai dengan melakukan survei pasar dan studi kelayakan usaha produk “Sanjoto”. Survei pasar bertujuan untuk mengetahui minat konsumen, tingkat daya saing, dan bentuk pemasaran yang akan diterapkan. Kemudian, untuk studi kelayakan bertujuan untuk mengetahui keuntungan yang didapat dari penjualan produk dan prospek keberlanjutan produk sehingga prospek jangka panjang dapat dilakukan atau tidak.
Pada tahap ini, proses persiapan dimulai dengan pemilihan dan penyediaan tempat serta sarana dan prasarana lain yang dibutuhkan dan penyediaan bahan baku pembuatan produk. Berikut ini uraian alat dan bahan yang dibutuhkan:
Bahan dasar:
Pembuatan produk sampel diperlukan untuk mengukur cita rasa, ukuran, penampilan, dan minat konsumen terhadap produk “Sanjoto”. Langkah membuat “Sanjoto” sebagai berikut: Rendam parijoto dalam larutan garam selama 15 menit Rendaman parijoto direbus dalam air mendidih Mencuci parijoto dengan air mengalir Penambahan gula dan garam secukupnya sambil diaduk merata Pengemasan Pengeringan Perebusan adonan kembali (diulangi dalam 3 kali) Adonan direndam selaa 12 jam (diulangi dalam 3 kali) a Gambar 1. Diagram alir proses pembuatan “Sanjoto”
Produk “Sanjoto” yang ditelah diuji cita rasa, ukuran, dan penampilannya akan diproduksi dalam skala besar. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan kapasitas penjualan produk yang telah direncanakan.
Kegiatan promosi dilakukan melalui media social seperti facebook, BBM, Twiter, Line, maupun Instagram. Promosi juga dilakukan melalui pembukaan stand di acara kesehatan maupun di institusi pemerintah. Sementara pelaksanaan pemasaran dilakukan dengan mendistribusikan produk “Sanjoto” ke kantin sekolah, koperasi, pusat oleh-oleh di Kudus, dan pertokoan.
Pelaporan data diperoleh selama kegiatan berlangsung, dimana pada saat pelaksanaan pelaksana kegiatan mencatat berbagai hal yang berhubungan dengan kekurangan produk dan strategi pemasaran yang dilaksanakan.
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kekurangan yang terdapat selama pelaksanaan kegiatan. Evaluasi dilakukan dengan melihat laporan data kegiatan, dimana dalam laporan tersebut berisi mengenai keuntungan yang diperoleh dan hasil produk yang terjual dalam sehari. BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Tabel 4.1. Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-K
Tabel 4.2. Format Jadwal Kegiatan PKM-K
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||