Ana səhifə

Bahaya Para Pengklaim Yang Berloyalitas Kepada Thoghut Hukum Penghati-hatian Manusia Dari Kesesatan Firqah Jaamiyyah & Madkhaliyyah


Yüklə 185 Kb.
səhifə1/2
tarix26.06.2016
ölçüsü185 Kb.
  1   2



Bahaya Para Pengklaim



Yang Berloyalitas Kepada Thoghut Hukum
Penghati-hatian Manusia Dari Kesesatan

Firqah Jaamiyyah & Madkhaliyyah

Penulis


Asy Syaikh Al Mujahid

Abu Muhammad ‘Ashim Al Maqdisiy
Alih Bahasa

Abu Sulaiman
Mimbar

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

dan segala puji hanya milik Allah

Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya


Wa ba’du…

Sesungguhnya Jaamiyyah dan Madkhaliyyah serta orang-orang yang berjalan diatas manhajnya, mereka tidak lain sebenarnya adalah kumpulan orang-orang sesat mariqin (yang keluar dari dien) lagi berloyalitas kepada para penguasa negeri-negeri mereka secara umum1 dan kepada dinasti Sa’ud secara khusus. Mereka itu kelompok dari masyayikh pemerintah dan du’atnya, bahkan banyak dari mereka bagian dari intelligent-nya, mata-matanya, anshornya, dan wali-walinya.

Sedangkan hakikat mereka sebenarnya adalah telah disimpulkan oleh banyak ulama dan du’at di zaman kita dengan dua kalimat : [ Mereka itu khawarij mariqun terhadap du’at, murji’ah zanadiqah terhadap para thoghut ]
Terhadap para du’at yang tulus mereka (bertindak,ed.) seperti orang-orang yang dikatakan oleh Ibnu Umar ra: << Makhluk yang paling jahat, mereka mengambil ayat-ayat yang turun prihal orang-orang kafir terus mereka menjadikan terhadap orang-orang mu’min >>.
Sedangkan terhadap para pemerintah thoghut dan para penanggung jawab khamr maka mereka itu bersikap dengan paham orang-yang mengatakan :<< Dosa apapun tidak berbahaya bersama keimanan >>.2
Sedangkan para tokoh firqah ini di Hijaz adalah :


  1. Muhammad Aman Al-Jaamiy, dia berasal dari Ethiopia yang datang ke Al-Madinah Al-Munawwarah, dan dia mendapatkan kemudahan untuk mengajar di Masjid Nabawiy dan Jami’ah Al-Islamiyyah (Universitas Islam Madinah). Dia adalah pemilik laporan-laporan yang masyhur kepada pemerintah prihal masyayikh dan para pencari ilmu, dan dia telah binasa.

  2. Rabi’ Ibnu Haadi Al-Madkhaliy, dosen di Universitas Madinah yang sangat concern lagi ahli dalam mencela setiap da’i yang memerangi para thoghut, dan di antara tokoh yang selalu dicelanya adalah Sayyid Quthb rh.

  3. Falih Ibnu Nafi’ Al-Hanbali, dia adalah syaikh dinas mata-mata Saudi sebagaimana diketahui ikhwan kami di Hijaz.

  4. Muhammad Ibnu Haadi Al-Madkhaliy, dia adaah ekor para amir dinasti Sa’ud, penya’ir istananya dan dosen di Universitas Islam. Dan dia telah menyerupai khawarij dalam sikapnya mempersilahkan penumpahan darah muslimin dan ucapan selamatnya atas pembunuhan mereka serta pengharamannaya akan darah orang-orang kafir dan musyrikin. Dia mempunyai sya’ir dalam hal itu berkenaan dengan eksekusi mati yang di lakukan pemerintah Saudi terhadap empat ikhwan muwahhidin yang telah membunuh beberapa musuh Allah dari orang-orang Amerika di Riyadh, dimana dia berkata seraya memuji Mendagri Saudi dengan penangkapan ikhwan itu serta eksekusi mati terhadap mereka:

Berjalanlah wahai putra sang pembela ketauhidan 3

Dan yang hancurkan setiap thoghut dan syaithon

Serta yang tinggikan panji Islam menjulang ke awan

Meski kebencian musuh dan pencela yang penuh kedengkian

Adapun para raja maka merekalah Alu Su’ud yang memiliki keberkahan

Akan kesetiaan dan taat kepada mereka adalah keharusan dengan Al-Qur’an

Tidak halal bagi siapapun mencabut mereka dari pembaiatan

Siapa yang khianat maka atasnya dosa pengkhianatan

Wahai pelindung keamanan setelah Allah di tanah bangsa

Allah menjagamu disaat menyendiri dan di hadapan manusia

Abu Su’ud semoga Allah panjangkan umur tuan

Dalam pembelaan dien, orang yang sengsara dan tertawan

Takutlah kepada Allah prihal buku-buku yang telah bertebaran

Yang membawa paham-paham takfier dan ikhwan

Setiap tempat dari negeriku ini telah kepenuhan

Dengan yang dijual murah atau tanpa pembayaran

Bangkitlah untuk melakukan pembakaran dan pemberian hukuman



Terhadap orang yang melariskannya di barisan pemuda ingusan
Syairnya ini menyerupai sya’ir ‘Umran Haththan dari kalangan khawarij Azariqah dalam pujiannya kepada Al-Mariq (orang yang lepas dari dien ini) yang telah membunuh Ali ra. Dan saya memiliki dalam pembantahan terhadapnya qashidah (sya’ir ) yang memiliki qafiyah yang sama dengan sya’ir itu, di dalamnya saya menjelaskan kesesatan pemilik sya’ir ini dan di dalamnya saya membongkar kebatilan tuan-tuannya para thoghut kekafiran, yang berjudul “Ilaa Haaris At-Tandid wa Ruhbanihi “
Di Kuwait mereka itu di sebut oleh ikhwan kami disana sebagai para penganut manhaj Inbithahiy (manhaj tengkurap) karena mereka menggembosi para du’at dan mujahidin, serta ketengkurapan mereka kepada wulatul khumur (penguasa pelindung khamr). Mereka itu terbagi dua kelompok, yaitu hizbiyyin dan non hizbiyyin ; mereka bertingkat-tingkat dalam kadar ketengkurapan itu, akan tetapi mereka sepakat diatas fikrah dan manhaj yang sama. Di antara simbol-simbol mereka adalah :

  1. Doktor Abdullah Al-Farisiy ( non hizbiy) dan dia di usir dari Jam’iyyah Ihya At-Turats padahal jam’iyyah ini di dominasi tayyar inbithohiy (aliran ketengkurapan). Di antara ucapannya prihal du’at adalah dalam kaset “ Al-Fursaan Ats-Tsalaatsah…!” Dia mencap Syaikh Abdurrahman Ath-Thahhan bahwa ia itu: (Thoghut dan penyeru kemusyrikan serta di telah menjerumuskan dirinya dalam kekafiran !!) selesai. Perhatikan ini, kemudian silakan rujuk pembelaan dia terhadap para thoghut penguasa serta serangannya kepada orang yang mengkafirkan mereka dan mencapnya sebagai thoghut !! Bandingkanlah seraya mengingat sabda Nabi saw tentang orang-orang yang bodoh pemikirannya dan manusia paling buruk :<>!!

  2. Falah Ismail Mandikar (non hizbiy) dan dia telah keluar dari Jam’iyyah, dan di antara keberanian dia mengkafirkan du’at adalah ucapannya dalam kaset rekaman: (Sesungguhnya mengelompoknya orang-orang yang taat beragama kepada jama’ah-jama’ah mereka adalah kemurtadan)!! Dan di seberang ini kamu melihat dia membela-bela tentang keberadaan Fahd memakai salib dan dia mencecar orang yang mengkafirkan Fahd karena sebab itu seraya berkata: (Apakah memakai salib kekafiran ?! dan siapa yang mengatakan bahwa pelaku kekafiran itu kafir?! Bila memutuskan dengan selain apa yang telah Allah turunkan saja mereka mengatakan Kufrun Duna Kufrin!! Dan kedua apakah itu memang benar salib ? Ini seremonial dan protokolat yang di jadikan kebiasaan di antara Negara-negara, dan menukar hadiah sebagaimana terjadi di masa Harun Ar-Rasyid!!!)

Tentu anda tidak akan merasa heran setelah ini bila anda mengetahui bahwa Musyrif (pembimbing) tesis Magister Mandikar ini dan guru terpentingnya adalah Aman Al-Jaamiy.

  1. Muhammad Al-Anjariy (non hizbiy)

  2. Hamd Al-Utsmaniy (non hizbiy)

  3. Salim Ath-Thawil (non hizbiy)

Dan mereka itu giat menyebar kesesatan-kesesatannya dalam buku-buku.

  1. Adnan Abdul Qadir

  2. Muhammad Al-Hamud

Keduanya dari kalangan hizbiyyin dalam jam’iyyah

Dan disana masih banyak nama yang lain, akan tetapi ini yang paling menonjol dan semuanya berkumpul di atas sikap memberikan tambalan bagi para thoghut, membela-bela kekafiran mereka serta menganggap mereka sebagai pemimpin (pemerintah) sah yang tidak boleh khuruj terhadap mereka, di waktu yang sama mereka menyerang du’atul Islam yang berjihad atau orang-orang yang mengkafirkan para penguasa thoghut.

Di Emirat ada Abdullah As-Sabt (hizbiy) dan dia tergolong tokoh jam’iyyah dan dia giat dalam menyebarkan kebatilan mereka yang lalu di sana : akan tetapi ; dia terbongkar dan binasa karena kecolongan dana yang banyak di Emirat.

Adapun di Yordania maka di antara orang yang berjalan di atas pemahaman mereka dan mengikuti langkah-langkah mereka dalam membela para thoghut dan memerangi para du’at dan berdusta serta mengada-ada atas mereka adalah :

1. Ali Al-Halabiy4, pemilik fatwa yang masyhur prihal kewajiban melaporkan para du’at dan mujahiin yang telah dicap oleh dia dan para muqallidnya sebagai takfiriyyin, di mana dia di sodori pertanyaan berikut ini

“ Apakah boleh melaporkan kaum takfiriyyin itu kepada pemerintah di zaman ini?

Maka Al-Halabiy ini menjawab dengan jawaban yang berbelit dan mengandung banyak kemungkinan dengan ucapannya : [ Bila disana mereka itu menimbulkan bahaya, perusakan pada umat, penyesatan dan penyebaran keburukan di dalamnya, maka wajib] 5

Kemudian dia ditanya pada tanggal 2 Rabi’ al awwal 1420 H tentang fatwanya ini, terus dia mengingkari dengan sangat seraya mengklaim bahwa kebiasaan mereka itu adalah berdusta atas nama du’at !!6 maka didatangkan kaset yang didalamnya ada pertanyaan dan jawaban dengan suara Al-Halabiy, maka dia terperangah di hadapan jama’ah yang mendengar pengingkarannya beberapa menit sebelumnya di majelis yang sama yang berlangsung di rumah seorang ikhwan di kota Zarqa (Yordania) setelah sholat isya yang dihadiri kurang lebih 40 orang. Maka dia berbalik membela fatwanya itu dengan menggebu-gebu, dan bahwa yang dia maksudkan adalah orang-orang yang merusak dihadapan umat manhaj As-Salaf Ash-Sholih.

Kemudain dia ditanya : Apakah buku-buku dan pendapat-pendapat Syaikh Safar Al-Hawali, Syaikh Salman Al-Audah, dan Syaikh Umar Abdurrahman – semoga Allah membebaskannya- serta orang-orang yang seperti mereka, apakah ia merusak pemuda muslim dari manhaj salaf ?

Maka dia menjawab tanpa ada rasa malu dan takut : (ia adalah pintu bagi kerusakan tanpa bimbang dan tanpa keraguan !!) 7

Dalam hal itu dia telah menyamai Firqah Yazidiyyah dari firqah-firqah khawarij, yaitu dalam ucapan mereka Tawalliy kepada orang yang bersaksi bahwa Muhammad Rasulullah walaupun tidak masuk dalam agamanya; disertai keberlepasan diri mereka dari kaum muwahhidin dan penghalalan darahnya. Akan tetapi di sana ada perbedaan antara Al-Halabiy dengan Yazidiyyah, yaitu bahwa Yazidiyyah menghalalkan kaum muwahhidin dengan sebab maksiat, adapun Khawarij Mariqah Gaya Baru itu maka mereka telah menghalalkan muwahhidin dengan sebab ketaatan seperti jihad, penjaharan dengan ucapan Al-Haq, bara’ dari para thoghut, takfier mereka serta yang lainnya.

2. Dan di antara mereka di Yordania juga adalah Salim Al-Hilaliy, si pemilik lidah yang panjang terhadap mujahidin dan du’at, dan si pelaku pencurian-pencurian yang masyhur dari buku-buku para du’at dan ulama, sebagai contoh lihat: [Al Kasyfu Mitsaty ‘An Sariqat Salim Al Hilaliy] karya Syaikh Ahmad Al Kuwaitiy.

3. Dan seperti dia juga Masyhur Hasan. Syaikh Al-Kuwaity memiliki juga buku tentang dia [Al Kasyful Masyhur ‘An Sariqat Manshur].

4. Dan di antara yang menopang mereka dalam kesesatan ini dan yang mendanai mereka secara materi dengan penuh kedermawanan adalah orang yang di panggil Sa’ad Al Husainiy penasehat di kedutaan Saudi di Yordania, dan dia itu berkewarganegaraan Saudi dan loyalitasnya sampai ke sum-sum, dia mengikuti langkah-langkah aliran jaamiyyah dan madkholiyyah.

Di Maroko mengikuti langkah-langkah mereka dalam mencela kaum muwahhidin dan dalam membela-bela para thoghut murtad :

* Muhammad Ibnu Abdirrahman Al Mighrawiy, dan dia tidak segan-segan dari mengancam akan melaporkan orang-orang yang menyelisihinya dari kalangan du’at kepada pemerintah.

* Dan di antara mereka adalah Al Jazairiy Abdul Malik Ibnu Ahmad Ramdlaniy penulis kitab ” Madarikun Nadhor fis Siyasah8 dan ia adalah di antara buku terbusuk dan terjelek yang di tulis dalam permasalahan ini, dan hakikatnya ia mengajak kepada Siyasah Inbithohiyyah Maisyiyyah (politik ketengkurapan yang utamakan kesenangan hidup) yang bersikap Irja terhadap para thoghut lagi bersikap khawarij terhadap para du’at. Dia menganggap pemerintah Al-Jazair sebagai pemerintahan yang sah, sehingga dia tidak memperbolehkan khuruj terhadap mereka walaupun dengan lisan dan ucapan, karena dia sampai sekarang belum bisa melihat --karena penutup yang menghalangi penglihatannya dan perabunan pada bashirah (mata hati)-- sesuatu pun dari kekafiran yang nyata, kemusyrikan yang jelas dan perang yang terang-terangan terhadap dien ini yang dilakukan oleh pemerintah mereka itu. Di sisi lain kepura-puraan dia buta terhadap kekafiran para thoghut dan penambalan baginya ; engkau melihat bocah cebol ini di atas manhaj gurunya Rabi’ Al Madkhaliy mangarahkan serangannya terhadap mujahid besar Sayyid Quthb, dimana dia tidak meng’udzurnya karena takwil dan dia tidak mengingatkan terhadap sikap-sikap rujuk Sayyid Quthb dari banyak kekeliruannya yang mana dia dan kawan-kawannya tetap bersikeras menempelkannya pada Sayyid Quthb dan mereka tidak menuturkan terhadap ucapan Sayyid ini sesuatupun dari penambalan-penambalan mereka yang luas bagi kebejatan-kebejatan para thoghut!!

Di antara ciri terpenting firqah mariqoh yang disepakati oleh para penganutnya adalah :

Bahwa mereka sebagaimana yang telah kami katakan adalah khawarij terhadap du’at yang menentang para thoghut kekafiran dan para penguasa zaman sekarang secara umum dan para thoghut dinasti Su’ud secara khusus, mereka melancarkan serangannya dan memfokuskannya dengan segenap kemampuan secara khusus terhadap setiap da’i atau mujahid atau orang alim atau penulis yang menghadang para penguasa kafir walaupun dengan lisan, di mana mereka tidak menjaga padanya tali kekeluargaan dan perjanjian, mereka tidak meng’udzurnya dengan sebab kekeliruan atau takwil, (sedangkan,ed.) di waktu yang sama mereka mengada-adakan berbagai alasan dan berbagai alasan serta berbagai alasan bagi para thoghut kekafiran dalam setiap apa yang mereka lakukan berupa kesyirikan yang nyata, kekafiran yang terang dan kemurtadan yang berlapis-lapis.

Upaya mereka dalam memfitnah terhadap para du’at dan membuat laporan tentang mereka kepada para thoghut adalah hal yang terbuka bagi setiap orang yang tidak mereka ingkari, bahkan sesungguhnya mereka itu karena kesesatan dan kezindiqannya menilai perbuatannya sebagai qurbah (ibadah), perbuatan baik dan amal shalih yang dengannya mereka mendekatkan diri kepada Allah !!



Syaikh Abu Qatadah Al Filisthiniy Hafidhallah berkata tentang kelompok ini :

Dalam perkembangan yang bersifat (berupa,ed.) ketentuan (Allah) tidak mungkin bagi para penganutnya untuk menyimpang darinya saat mereka telah mengambil sebab-sebabnya dan telah berjalan di atas muqaddimah-muqaddimahnya, perkembangan inilah yang telah kami hati-hatikan darinya dan kami lakukan pengingkaran terhadap muqaddimah-muqddimahnya, maka memerahlah banyak hidung karena pengingkaran ini dan marahlah banyak jiwa terhadap penghati-hatian kami, akan tetapi inilah apa yang dikhawatirkan telah terjadi dan ‘salafiyyah’ telah menjadi ‘umalah ( boneka ) bagi dinasti Sa’ud yang busuk, sedangkan muqaddimah pembonekaan (diri) ini adalah bahwa kaum ‘salafiyyah’ itu menyakini keabsahan kepemimpinan dinasti Sa’ud atas Jazirah Arab, bahkan sebagian mereka tenggelam dalam kesesatannya di mana dia tidak hanya meyakini kepemimpinan dinasti Sa’ud namun pembicaraan menjadi berkisar seputar keyakinan raja yang terlaknat Fahd Ibnu Abdil Aziz apakah dia di atas ‘aqidah salaf atau dia bukan salafiy, bahkan pembicaraan menjadi semakin mendekat dan bahkan pembicaraan masuk dalam petentuan siapakah Ath-Thaifah Al-Manshurah, dan apakah dinasti Sa’ud itu Ath-Thaifah Al-Manshurah ataukah bukan ? Dengan muqaddimah-muqaddimah yang aneh lagi ganjil semacam ini sampailah urusan pada tahap dimana kelompok ini --atas nama salafiyyah-- dan yang meyakini keimaman dan kesyaikhan Rabi’ Al Madkhaliy masuk dalam lingkaran pembonekaan diri yang jelas dan tampak bagi dinasti Sa’ud yang terlaknat, yang berhukum dengan selain syari’at Ar-Rahman, yang berloyalitas penuh kepada musuh-musuh Allah dan dien, yang memerangi Allah, Rasul-Nya saw dan kaum mu’minin.



Dari mana kami menetapkan vonis ini ? dalam sebuah risalah yang diberi judul oleh para penulisnya dengan nama At-Tandhim As-Sirriy Al-‘Alamiy Baina At-Takhthith Wa Tathbiq Fii Mamlakati As-Su’udiyyah Haqaiq Wa Watsaiq” Maka sekelompok dari ‘salafiyyin’ busuk yang menamakan diri dengan “ Salafiyyu Ahli Wala” yaitu wala (loyalitas ) kepada pemerintah Saudi, mereka menyusun sebuah risalah prihal keamanan dan pemikiran yang mereka tujukan kepada Mendagri Saudi Nayef Ibnu Abdul Aziz, dimana penyusunnya mengarahkan –sebagaimana yang mereka katakan- waktu yang panjang dan kerja keras yang besar. Mereka memuji Allah karena Dia ta’ala telah memudahkan kesulitan bagi mereka dan memudahkan bagi mereka untuk menjaga kerahasiaannya sampai ia ada di hadapan Mendagri yang mulia !! dan mereka di dalamnya berterima kasih kepada guru-guru mereka yang membantu mereka dengan informasi-informasi yang berharga dan arahan-arahan yang tepat yang mana mereka sangat membutuhkannya serta meluruskan untuk mereka sebagian apa yang mereka tulis :

(Semoga Allah memberikan balasan baginya dari saya dan muslimin yang mengambil manfaat dengannya dan dari paham As Salaf Ash-Sholih yang dia sebarkan dimana saja ia singgah dan loyalitasnya yang kuat serta pembelaannya bagi pemerintah yang sunniy ini, dengan balasan yang baik dan memanjangkan umurnya, sebagaimana saya berterima kasih kepada pemerintah kita, -semoga Allah menjaga mereka– yang mencintai orang-orang yang tulus lagi ikhlas dan menyemangati mereka untuk melakukan kerja sama yang membuahkan hasil lagi membangun bersama mereka, dan membuka dada mereka sebelum pintu-pintunya bagi mereka, serta yang memperhatikan setiap apa yang sampai kepada mereka berupa nasehat dengan perhatian yang langsung. Inilah yang mampu menyemangati saya untuk menulis Mudzakkirah (diktat ) ini, dan memaparkan materi ini dengan keterusterangan dan sesuai realita. Saya berharap Mudzakkirah ini mendapatkan keridhoan dan penilain baik mereka, dan saya katakan dengan penuh keyakinan : Sesungguhnya andai bukan karena sikap santun engkau wahai pemimpin-pemimpin kami tentusaya tidak berani terus terang kepada engkau dengan Mudzakkirah ini, dan andai bukan karena kerendahan diri engkau terhadap kaum mu’minin dan sambutan hangat engkau terhadap nasehat orang-orang yang tulus, tentu saya tidak tersemangati dalam menyiapkan dan mengumpulkannya, serta andai bukan karena kewajiban nasehat kepada engkau dan konsekuensi loyalitas saya yang tulus kepada engkau tentu saya tidak bersemangat menyampaikan kepada engkau secara langsung dan mengkhususkan engkau dengannya, maka terimalah bukan sebagai orang yang diperintah, karena engkaulah yang berhak memerintah daripada orang yang engkau berikan kepadanya dan kepada keluarganya kebaikan, tidak membalas engkau atas kebaikan itu, kecuali Ar-Rahman. Silakan paduka pelajari usulan-usulannya dan padukalah yang lebih mengetahui apa yang mesti paduka pilih darinya, kemudian saya memiliki harapan lain –sedangkan harapan pada orang yang memiliki keutamaan dan kemulian adalah optimis terlaksana- yaitu saya memohon paduka memaafkan saya dalam kesalahan atau kekurangan yang paduka dapatkan di dalamnya, karena itu adalah dari tabi’at manusia sedangkan ia pada diri saya sangat banyak. Semoga Allah melanggengkan kejayaan dan kebesaran paduka dengan pelayanan paduka kepada Islam dan muslimin serta pemberlakuan paduka akan syari’at Allah yang nyata, walaupun tidak disukai oleh orang-orang yang mengingkari, orang-orang yang memiliki kepentingan, orang-orang yang dengki dan musuh-musuh yang mengincar ).

Dengan ucapan-ucapan yang menjilat sebagai penghambaan kepada keluarga Sa’ud, salafiyyu ahli wala’ menutup diktat laporan intelijen mereka, maka apa yang dikatakan Mudzakkirah itu:



  • Mudzakkirah (diktat) menghati-hatikan pemerintah -dinasti Sa’ud- dari keberadaan organisasi Islam terselubung yang berupaya mendirikan Negara Islam.

  • (Dan organisasi ini memiliki dhahir dan batin, maka dhahir organisasi yang bisa dilihat oleh setiap orang yang melihat ini adalah : Mengajak kepada Allah dibawah slogan ahlus sunnah wal jama’ah dan al-amru bil ma’ruf wan nahyu ‘anil munkar … dan batin organisasi ini adalah : perencanaan yang besar, persiapan yang matang, penerapan yang perlahan-lahan lagi berfase, perekrutan yang meliputi seluruh elemen masyarakat, penyusupan pada seluruh bidang dan berbagai macam kegiatan, penguasaan pada alat-alat Negara dan perangkat-perangkatnya serta pengendalian pusat-pusat penting di dalamnya, semua itu dalam rangka mencapai kekuasaan untuk mendirikan Negara Islam yang mereka cita-citakan ).

Penulis laporan keamanan ini melanjutkan ucapannya:

(Sesungguhnya apa yang telah saya sebutkan ini berupa keselarasan realita dengan banyak apa yang telah direncanakan oleh organisasi terselubung internasional sejak lebih dari 14 tahun, adalah setetes dari banjir dan hal sedikit dari yang banyak, dan ia adalah apa yang saya dapatkan secara pribadi atau apa yang saya dengar dari kalangan ahlil wala’ (orang yang setia kepada pemerintah ) di Al-Madinah An-Nabawiyyah atau dari para pencari ilmu yang berpaham salafi ahlul wala’, sedangkan apa yang didapatkan oleh selain saya – dari kalangan yang mengkhususkan diri – adalah lebih banyak dari apa yang telah saya isyaratkan kepadanya ).

Diktat ini adalah laporan intelijen yang jelas, yang memang di dalamnya terdapat kesalahan-kesalahan yang sangat mencolok dimana dia di dalamnya mencampur adukkan sejumlah du’at dan para mufakkir dan menjadikan mereka dalam satu organisasi dengan gambaran yang ngelantur yang menjadikan laporan itu lebih dekat kepada laporan–laporan wartawan yang dilakukan oleh majalah-majalah yang busuk, akan tetapi yang penting bagi kami disini adalah nafas yang berbahaya ini yang sudah mulai menancap pada jiwa para pemuda salafi itu dimana mereka telah dihantarkan kepada suatu yang bahaya ini, yaitu penyibukan diri menjadi mata-mata terhadap kaum muslimin bagi kepentingan thoghut Saudi yang busuk.

Para penyampai laporan berangan-angan andai pemerintah mereka itu mengambil tindakan kepada para du’at yang mereka sebutkan namanya dalam laporan seperti tindakan yang telah mereka ambil terhadap Syaikh Safar dan Syaikh Salman, maka dia berkata : “Seandainya sikap yang positif yang muncul akhir-akhir ini dari Haiah Kibar Ulama terhadap Salman Al-Audah dan Safar Al-Hawaliy dan yang lainnya yang berjalan di atas manhaj keduanya yang hizbiy itu berulang lagi dan dengan kejelasan yang lebih, tentulah dalam hal itu terdapat kebaikan yang besar”. (Dan laporan ini menjadikan landasan fikrah organisasi itu adalah pemikiran dan manhaj Sayyid Quthub rh. Dimana dia berkata : “Oleh sebab itu, maka sesungguhnya cara penanggulan yang paling bermanfaat dan paling kuat adalah membantah pemikiran dan manhaj Sayyid Quthub yang telah disebarkan dalam buku-bukunya yang beraneka ragam yang sangat disayangkan masih bertebaran sampai sekarang di negeri kita….dan hendaklah diketahui bahwa membantah pemikiran dan manhaj Sayyid Quthub pada hakikatnya adalah membantah pemikiran dan manhaj organisasi terselubung yang berdiri di atasnya, maka seyogyanya difokuskan dengan sangat terhadap hal ini : Dalam bentuk penyusunan buku, rekaman dan penyebaran dengan segala sarana yang memungkinkan, dan diantara bab ini adalah tulisan-tulisan Fadlilah Al-Ustadz Doktor Rabi’ Ibnu Hadi Al-Madkhaliy yang beliau spesialkan dalam membantah pemikiran dan manhaj Sayyid Quthub dan beliau didukung atasnya oleh sejumlah besar dari ulama kibar dan yang lainnya serta memuji terhadap apa yang beliau tulis dalam hal itu. Dalam penebitan dan pembagi-bagiannya terdapat manfaat yang besar, karena ia dengan izin Allah akan berperan (ikut andil) dalam melindungi generasi negeri ini yang menjadi target dari kaum hizbiyyin yang mempolitisir agar lewat jalannya mereka sampai kepada kekuasaan, dan ia dengan kehendak Allah akan menjadi sebab yang penting untuk mengembalikan banyak di antara mereka yang terpengaruh dengan manhaj dan pemikiran ini atau segelintir dari mereka kepada manhaj yang murni yang dianut oleh ulama dan negara mereka, maka wajib membantunya secara materi dan membagi-bagikannya secara luas serta mempermudah segala yang menghambatnya berupa berbagai sandungan dalam penulisan atau pencetakannya atau penyebarannya, karena ia mendapatkan serangan dari para pengikut organisasi ini dengan berbagai cara, dan mereka telah berhasil dalam hal itu sampai pada batas tertentu).

Penulis laporan ini mulai membongkar cara-cara organisasi terselubung yang berbahaya ini (sesuai akal-akalan dia) dalam menggapai tujuan-tujuan mereka :



  1. Memanfaatkan mihrab-mihrab dan mimbar-mimbar, membuat majelis-majelis di berbagai masjid, mengadakan seminar-seminar, ceramah-ceramah mingguan dan bulanan. “Dan di sisi lain (sesuai ucapannya) mereka tidak mengundang dan tidak meminta dari seorang masyayikh pun, terutama masyayikh Al-Madinah An-Nabawiyyah dan para pencari ilmu As-Salafiyyin Ahlil Wala’ untuk memberikan ceramah atau untuk ikut serta dalam seminar, bahkan sesunguhnya mereka terang-terangan menolak dari hal itu atau mencari-cari alasan darinya dengan segenap cara. Apa yang dilakukan pusat dakwah di Madinah semenjak tahun 1412 H berupa ketidakadaan kerja sama dengan masyayikhnya atau pengumuman ceramah-ceramah mereka adalah dalil paling nampak terhadap hal itu. Di antara hal itu adalah apa yang dilakukan pusat dakwah di Riyadh berupa upayanya mencegah Fadlilatusy Syaikh Falih Al-Harbiy dari menyampaikan ceramah Amaa Innahaa An-Nashihah di salah satu masjid di Riyadh, dan ceramah lain di kota Majma’ah, sampai akhirnya Samahatusy Syaikh Abdul Aziz Ibnu Baz campur tangan, kemudian memerintahkan pusat dakwah itu untuk mengumumkan ceramah dan menyetujui untuk mengumumkan ceramah yang ke dua”.

  2. Mendirikan pusat-pusat pengkajian, dan menyusup kedalam yayasan–yayasan keilmuan dan dinas kehakiman, ia berkata: “Sejumlah Qadli dari kalangan yang membawa manhaj hizbiy ini atau yang terpengaruh dengannya telah mampu memegang jabatan yang beraneka ragam, di antara mereka ada yang memanfaatkan kekuasaan peradilan untuk mencapai sebagian tujuan-tujuan hizbiyyahnya, seperti apa yang dilakukan seorang qadli di Al-Madinah An-Nabawiyyah berupa sikap dia mengancam pemilik tasjilat Thayyibah dengan tuduhan penyebaran kaset-kaset yang menyebabkan perselisihan dan mengajak kepada perpecahan, dan dia menyebutkan kepadanya sebagian kaset yang di antaranya bantahan-bantahan Syaikh Muhammad Ibnu Rabi’ Al-Madkhaliy terhadap Doktor Safar Al-Hawaliy saat terjadi krisis teluk serta mengancam akan menutup studio rekaman itu”.

  3. Memanfaatkan perpustakaan-perpustakaan mesjid dan kegiatan-kegiatan anak muda seperti pusat-pusat liburan musim panas, perkemahan barisan Pramuka dan Petualang serta masuk dalam lembaga-lembaga Al Amru Bil Ma’ruf Wan Nahyu ‘Anil Munkar. Penulis diktat (laporan) berkata: “Dan dalam bidang Al-Amru Bil Ma’ruf Wan Nahyu ‘Anil Munkar mereka telah sampai pada posisi-posisi tertinggi dan amat sensitif dan mereka -biasanya- tidak memilih untuk pimpinan-pimpinan cabang, markaz-markaz dan ranting-ranting yang beraneka ragam, kecuali orang yang berada di atas Manhaj Shohwah (pergerakan) dan tidak menyelisihinya serta tidak mengomentari dakwahnya, dan orang yang nampak darinya penyelisihan hal itu atau nampak ‘kesalafiyyahannya’ dan loyalitasnya kepada pemerintah, maka sesunguhnya ia akan disingkirkan dari posisinya dalam waktu yang sangat dekat atau tidak akan naik jabatannya, sedang contoh-contoh terhadap hal itu adalah sangat banyak, di antaranya apa yang menimpa kepada markaz Arthowiyyah, di mana dia itu sebelumnya dicalonkan untuk naik ke jabatan kepala bidang di markaz mereka itu sendiri, akan tetapi mereka memalingkan perhatian dari hal itu setelah diskusi antara dia dengan wakil ketua umum untuk urusan Administrasi dan Keuangan yang di dalamnya dia mengingkari terhadap tokoh-tokoh pergerakan dan bahwa dia menghati-hatikan mereka….”

  4. Menginvasi (menguasai,ed) lapangan dengan studio-studio Islamiy mereka yang melebihi 250 tempat di berbagai wilayah kerajaan, diktat itu berkata: Dan yang mana tidak menyebarkan kecuali kaset-kaset du’at hizbiyyin dari kalangan yang sudah di larang atau dari kalangan yang baru-baru muncul, dan mereka tidak menerima penyebaran satu kaset pun dari kaset-kaset Syaikh Madinah. Ini di samping perekrutan mereka terhadap sebagian petugas di departemen Penerangan dan sebagian cabang-cabangnya yang mana itu memudahkan perizinan kaset, padahal sebagian kaset-kaset itu memuat banyak hal yang berbahaya yang maneyentuh agama dan Negara seperti kaset-kaset Salman Al-Audah yang terakhir seperti Shani’uul Khiyaam dan yang lainnya. Sesunguhnya pembicaraan tentang penanaman nilai-nilai hizbiyyah pada kaset-kaset ini adalah pembicaraan yang memilukan, dan itu dikarenakan hubungan saya yang sangat erat dengannya dan terjun langsung di dalamnya, namun saya memuji Allah karena Dia telah membimbing saya untuk ikut serta dengan dua orang dari kalangan ahlul wala’ dan meletakkan kajian riil dan lapangan serta diotentikkan dengan bukti-bukti tentang pemanfaatan kaum hizbiyyin terhadap sarana yang penting ini (kaset), kemudian diusulkan solusi-solusi yang pantas baginya dan yang dikuatkan dengan realita. Dan Allah telah memberikan taufiq kepada kami dalam penyampaiannya kepada Paduka yang mulia wakil Mendagri hafidhahullah di pertengahan 1414 H.

  5. Memperhatikan wanita dan membukakan wawasan pengetahuannya; laporan intelijen itu mengatakan: “Dan saya tidak lupa disini untuk mengingatkan kepada hal yang berbahaya, yaitu bahwa pusat dakwah dan bimbimngan di Madinah Nabawiyyah telah memulai sejak tahun 1412 H dan hingga sekarang mengumumkan ceramah-ceramah khusus wanita, dan semua orang yang menyampaikannya adalah pemuda hizbiy, disisi lain mereka membuat-buat alasan terhadap masyayikh Madinah dalam hal ketidakmenerimaan atau ketidakdiumumkannya ceramah-ceramah mereka serta menggunakan berbagai cara pengutaraan alasan dalam hal itu.”

Laporan ini melanjutkan pembongkarannya terhadap organisasi yang membahayakan itu, dan memuji tindakan-tindakan sebagian negara dalam pelanggarannya terhadap kegiatan-kegiatan Islam, diktat itu mengatakan : “Dan disini saya ingin mengisyaratkan kepada tindakan yang diambil Pemerintah Mesir akhir-akhir ini prihal larangan penyebaran buku-buku yang terbukti penyelisihannya terhadap ajaran Islam yang benar dan pembentukan panitia dengan keikutsertaan Al-Azhar yang menangani pengkajian buku-buku yang disebarkan di pasar-pasar Mesir serta pengeluaran larangan bagi setiap buku yang di dalamnya ada upaya untuk mencoreng gambaran Al-Islam, maka sesungguhnya pemerintah kita yang penuh berkah adalah lebih utama untuk mengambil keputusan semacam ini.”

Kemudian laporan berakhir dengan nasehat-nasehatnya dan arahan-arahannya dalam cara-cara penanggulangan tandhim ini dan yang paling penting adalah: Membantah buku-buku pergerakan (dengan) berpatokan kepada buku-buku Madkhaliyin. Dan dalam hal ini diktat itu mengatakan: “Dan Doktor Al-Ustadz Rabi’ Al-Madkhaliy kepadanya dalam sejumlah tulisan-tulisannya yang lama maupun yang baru.



Mengajak untuk mementingkan kaset-kaset bantahan terhadap kaum hizbiyyin. Dia mengatakan seraya memuji Al-Madkhaliy dan Aman Al-Jaamiy serta jama’ah keduanya: ”Dan kaset-kaset rekaman mereka dalam hal itu dan apa yang dicapainya berupa manfaat yang besar lagi agung bagi masyarakat adalah tidak samar atas paduka. Dan di antara ceramah yang paling penting yang direkam adalah << Fa’tabiruu yaa Ulil Abshar>> dan <> dan yang lainnya milik Fadhilatusy Syaikh Falih Ibnu Nafi’ Al-Harbiy, dan <> dan <> dan <> dan <> dan yang lainnya milik Syaikh Muhammad Ibnu Hadi Al-Madkhaliy, dan <> dan yang lainnya milik Fadhilatisy Syaikh Ad-Doktor Muhammad Aman Al-Jamiy, serta kaset-kaset dan ceramah-ceramah yang indah dan urgen yang dimunculkan kepada khalayak dengan rekamannya dan penyebarannya oleh tasjilat Thoyyibah di Al-Madinah An-Nabawiyyah yang berhak mendapat segenap dukungan dan support karena cita-citanya yang kuat dengan “sendirian” saat krisis teluk dan sampai sekarang. Begitu juga lewat cara penulisan dan penyusunan buku bagi orang yang memiliki kemudahan untuk itu di antara mereka, seperti kitab Syaikh Rabi’ Al-Madkhaliy <> dan kitabnya yang lain <>, << Hiwar ma’a Salman Ibnu Fahd Al-Audah>>, dan kitab yang lengkap dalam hal ini yang disusun dan dikeluarkan oleh Fadlitasy Syaikh Falih Ibnu Nafi’ Al-Harbiy dengan judul <> yang meliputi seluruh pendapat-pendapat mereka yang direkam dan ditulis serta yang menyelisihi manhaj As-Salaf Ash-Sholih bersama bantahan terhadapnya dan penguraian manhaj As-Salaf Ash-Sholih didalamnya, itu adalah kitab <
  1   2


Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©atelim.com 2016
rəhbərliyinə müraciət