Ana səhifə

Teori evolusi


Yüklə 437.5 Kb.
səhifə14/15
tarix27.06.2016
ölçüsü437.5 Kb.
1   ...   7   8   9   10   11   12   13   14   15

Di Masa Mendatang pun Evolusi Tidak Dapat Dibuktikan
Menghadapi kenyataan ini, evolusionis hanya dapat menghibur diri dengan khayalan bahwa suatu saat nanti, entah bagaimana caranya, ilmu pengetahuan akan menjawab semua dilema ini. Mengharapkan ilmu pengetahuan akan membenarkan semua pernyataan tidak berdasar dan tidak masuk akal ini adalah hal yang mustahil, sampai kapan pun. Sebaliknya, sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, kemustahilan pernyataan evolusionis akan semakin terbuka dan semakin jelas.

Begitulah yang terjadi sejauh ini. Semakin terperinci struktur dan fungsi sel diketahui, semakin jelas bahwa sel bukan susunan sederhana yang terbentuk secara acak, seperti pemahaman biologis primitif masa Darwin.

Rasa percaya diri berlebihan dalam menolak fakta penciptaan dan menyatakan bahwa kehidupan berasal dari kebetulan-kebetulan yang mustahil, lalu berkeras mempertahankannya, kelak akan berbalik menjadi sumber penghinaan. Ketika wajah asli dari teori evolusi semakin tersingkap dan opini publik mulai melihat kebenaran, para pendukung evolusi yang fanatik buta ini tidak akan berani lagi memperlihatkan wajah mereka.

Rintangan Terbesar bagi Evolusi: Jiwa
Banyak spesies di bumi ini yang mirip satu sama lain. Misalnya, banyak makhluk hidup yang mirip dengan kuda atau kucing, dan banyak serangga mirip satu dengan lainnya. Kemiripan seperti ini tidak membuat orang heran.

Sedikit kemiripan antara manusia dan kera, entah bagaimana terlalu banyak menarik perhatian. Ketertarikan ini kadang menjadi sangat ekstrem sehingga membuat beberapa orang mempercayai tesis palsu evolusi. Sebenarnya, kemiripan tampilan antara manusia dan kera tidak memberikan arti apa-apa. Kumbang tanduk dan badak juga memiliki kemiripan tampilan, namun menggelikan sekali jika mencari mata rantai evolusi di antara keduanya hanya berdasarkan kemiripan tampilan saja; yang satu adalah serangga dan yang lainnya mamalia.

Selain kemiripan tampilan, kera tidak bisa dikatakan berkerabat lebih dekat dengan manusia dibandingkan dengan hewan lain. Jika tingkat kecerdasan dipertimbangkan, maka lebah madu dan laba-laba dapat dikatakan berkerabat lebih dekat dengan manusia karena keduanya dapat membuat struktur sarang yang menakjubkan. Dalam beberapa aspek, mereka bahkan lebih unggul.

Terlepas dari kemiripan tampilan ini, ada perbedaan sangat besar an-tara manusia dan kera. Berdasarkan tingkat kesadarannya, kera adalah hewan yang tidak berbeda dengan kuda atau anjing. Sedangkan manusia adalah makhluk sadar, berkeinginan kuat dan dapat berpikir, berbicara, mengerti, memutuskan, dan menilai. Semua sifat ini merupakan fungsi jiwa yang dimiliki manusia. Jiwa merupakan perbedaan paling penting yang jauh memisahkan manusia dari makhluk-makhluk lain. Tak ada satu pun kemiripan fisik yang dapat menutup jurang lebar di antara manusia dan makhluk hidup lainnya. Di alam ini, satu-satunya makhluk hidup yang mempunyai jiwa adalah manusia.



Allah Mencipta Menurut Kehendak-Nya
Apakah akan menjadi masalah jika skenario yang diajukan evolusionis benar-benar telah terjadi? Sedikit pun tidak, karena setiap tahapan yang diajukan teori evolusioner dan berdasarkan konsep kebetulan, hanya dapat terjadi karena suatu keajaiban. Bahkan jika kehidupan benar-benar muncul secara berangsur-angsur melalui tahapan-tahapan demikian, masing-masing tahap hanya dapat dimunculkan oleh suatu keinginan sadar. Kejadian kebetulan bukan hanya tidak masuk akal, melainkan juga mustahil.

Jika dikatakan bahwa sebuah molekul protein telah terbentuk pada kondisi atmosfir primitif, harus diingat bahwa hukum-hukum probabilitas, biologi dan kimia telah menunjukkan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Namun jika kita terpaksa menerima bahwa hal tersebut memang terjadi, maka tidak ada pilihan lain kecuali mengakui bahwa keberadaannya karena kehendak Sang Pencipta.

Logika serupa berlaku juga pada seluruh hipotesis yang diusulkan oleh evolusionis. Misalnya, tidak ada bukti paleontologis maupun secara pembenaran fisika, kimia, biologi atau logika yang membuktikan bahwa ikan beralih dari air ke darat dan menjadi hewan darat. Akan tetapi, jika seseorang membuat pernyataan bahwa ikan merangkak ke darat dan berubah menjadi reptil, maka dia pun harus menerima keberadaan Pencipta yang mampu membuat apa pun yang dikehendaki-Nya dengan hanya mengatakan “jadilah”. Penjelasan lain untuk keajaiban semacam itu berarti penyangkalan diri dan pelanggaran atas prinsip-prinsip akal sehat.

Kenyataannya telah jelas dan terbukti. Seluruh kehidupan merupakan karya agung yang dirancang sempurna. Ini selanjutnya memberikan bukti lengkap bagi keberadaan Pencipta, Pemilik kekuatan, pengetahuan, dan kecerdasan yang tak terhingga.

Pencipta itu adalah Allah, Tuhan langit dan bumi, dan segala sesuatu di antaranya.
BAB 17

Fakta Penciptaan

Pada bagian-bagian sebelumnya, kita telah membahas mengapa teori evolusi menyatakan bahwa kehidupan tidak diciptakan, adalah kebohongan yang bertentangan dengan fakta-fakta ilmiah. Ilmu pengetahuan modern telah mengungkap fakta yang sangat jelas melalui cabang-cabang ilmunya, seperti paleontologi, biokimia dan ilmu anatomi. Fakta ini adalah: semua makhluk hidup diciptakan oleh Allah.

Sebenarnya, untuk melihat fakta ini orang tidak perlu merujuk pada hasil-hasil penelitian yang rumit dari laboratorium biokimia ataupun penggalian geologis. Tanda-tanda kebijaksanaan yang luar biasa tampak pada setiap makhluk hidup yang kita lihat. Ada teknologi dan rancangan hebat pada seekor serangga, atau pada seekor ikan kecil di kedalaman laut yang tidak pernah dicapai manusia. Bahkan beberapa makhluk hidup tak berakal dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan rumit yang tidak dapat dikerjakan manusia.

Kebijaksanaan, rancangan dan perencanaan agung yang berlaku pada seluruh alam ini merupakan bukti kuat keberadaan Sang Pencipta yang menguasai seluruh alam, yakni Allah. Allah telah menyempurnakan semua makhluk dengan keistimewaan luar biasa dan menunjukkannya kepada manusia sebagai bukti keberadaan dan kekuasaan-Nya.

Selanjutnya akan kami bahas sebagian bukti penciptaan-Nya di alam.

Lebah Madu dan Keajaiban Arsitektural Sarang Madu
Lebah menghasilkan madu lebih banyak daripada yang dibutuhkannya dan menyimpannya di sarang. Semua orang sangat mengenal struktur heksagonal sarang lebah. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa sarang lebah berbentuk heksagonal, bukan oktagonal atau pentagonal?

Para ahli matematika yang mencari jawaban pertanyaan itu mencapai kesimpulan menarik: “Heksagon adalah bentuk geometri paling tepat untuk penggunaan maksimum suatu ruang.”

Sel berbentuk heksagonal membutuhkan jumlah lilin minimum, tetapi mampu menyimpan madu dalam jumlah maksimum. Jadi, lebah menggunakan struktur sarang yang paling tepat.

Metode yang digunakan untuk membangunnya pun sangat menakjubkan: lebah-lebah memulainya dari dua atau tiga tempat berbeda dan menjalin sarang-nya secara serentak dengan dua atau tiga deretan. Meskipun memulai dari tempat yang berbeda-beda, lebah yang jumlahnya banyak ini membuat heksagon-heksagon identik, kemudian menjalinnya jadi satu dan bertemu di tengah-tengah. Titik-titik sambungnya dipasang dengan begitu terampil sehingga tidak ada tanda-tanda telah digabungkan.

Melihat kinerja luar biasa ini, kita harus benar-benar mengakui kehendak agung yang mengatur makhluk-makhluk ini. Tetapi evolusionis menjelaskan prestasi ini dengan konsep “insting” dan mencoba mengajukannya sebagai sifat sederhana pada lebah. Namun, jika ada insting yang ber-peran mengendalikan semua lebah dan kalaupun semua lebah bekerja dengan harmonis walau tanpa saling bertukar informasi, berarti ada suatu Kebijakan Agung yang meng-atur seluruh makhluk kecil ini.

Tegasnya, Allah, pencipta makhluk-makhluk kecil ini, “mengilhami” mereka dengan apa yang harus mereka kerjakan. Fakta ini dinyatakan dalam Al Quran 14 abad yang lalu:


Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl, 16:68-69)

Arsitek Yang Menakjubkan: Rayap
Setiap orang pasti terkagum-kagum melihat sarang ra-yap yang dibangun di atas tanah. Sarang rayap merupakan keajaiban arsitektural yang menjulang setinggi 5-6 meter. Di dalam sarang ini terdapat sistem-sistem canggih untuk memenuhi seluruh kebutuhan rayap yang tidak boleh terkena sinar matahari karena struktur tubuhnya. Di dalamnya ada sistem ventilasi, saluran-saluran, ruang larva, koridor-koridor, la-dang pembuatan jamur khusus, pintu ke-luar darurat, ruang untuk musim panas dan musim dingin. Singkatnya, semua ada. Yang lebih menakjubkan lagi, rayap yang membangun sa-rang ajaib ini ternyata buta.1

Meskipun buta, rayap berhasil mengerjakan proyek arsitektural yang berukuran lebih dari 300 kali ukuran tubuhnya.

Ada karakteristik lain yang menakjubkan: jika sebuah sarang rayap kita bagi menjadi dua pada tahap awal konstruksinya, dan kemudian menyatukannya kembali setelah beberapa saat, akan kita lihat bahwa semua lorong, saluran dan jalannya menyambung kembali. Rayap meneruskan pekerjaan seolah-seolah tidak pernah terjadi pemisahan.

Burung Pelatuk
Setiap orang tahu bahwa burung pelatuk membuat sarangnya dengan mematuki batang pohon. Hal yang tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang adalah mengapa burung ini tidak mengalami pendarahan otak, padahal mereka menggunakan kepala untuk memalu dengan keras. Yang dikerjakan burung pelatuk bisa disamakan dengan orang yang menancapkan paku ke tembok dengan kepalanya. Jika manusia mencoba melakukannya, ia akan mengalami gegar otak yang diikuti pendarahan. Namun, burung pelatuk dapat mematuki batang pohon yang keras 38-43 kali dalam 2,10 hingga 2,69 detik tanpa terjadi apa pun pada kepalanya.

Burung pelatuk tidak mengalami kerusakan di kepala karena struktur kepalanya diciptakan sesuai dengan pekerjaan tersebut. Tengkorak burung pelatuk mempunyai sistem “peredam” yang mengurangi dan menyerap getaran akibat gerakan mematuk. Pe-redam tersebut adalah jaringan pelembut khusus di antara tulang-tulang tengkoraknya.2


Sistem Sonar Kelelawar
Kelelawar dapat terbang di kegelapan tanpa masalah. Mereka memiliki sistem navigasi yang sangat menarik untuk itu. Melalui sistem yang disebut “sistem sonar”, kelelawar dapat memastikan bentuk objek di sekitarnya berdasar-kan pantulan gelombang suara.

Manusia tidak dapat menangkap suara berfrekuensi 20.000 getaran per detik. Sedangkan kelelawar yang dilengkapi sistem sonar yang dirancang khusus, mengguna-kan suara berfrekuensi antara 50.000 dan 200.000 getaran per detik. Seekor kelelawar mengirim suara ini ke segala arah, 20 atau 30 kali setiap detiknya. Pantulan suara yang dihasilkan begitu kuat sehingga kelelawar mampu mengetahui keberadaan objek di sepanjang jalur terbangnya, juga mendeteksi lokasi mangsanya yang sedang terbang cepat. 3



Paus
Mamalia perlu bernapas dengan teratur, karenanya air bukan lingkungan yang tepat bagi mereka. Namun sebagai mamalia laut, paus mengatasi masalah ini dengan sistem pernapasan yang jauh lebih efisien dibandingkan kebanyakan hewan darat. Paus mengembuskan napas dengan mengeluarkan 90% udara yang dipakainya. Jadi paus hanya perlu bernapas sekali-sekali. Pada saat yang sama, zat pekat yang dimilikinya yang disebut “mioglobin” membantunya menyimpan oksigen dalam otot. Dengan bantuan sistem ini, paus gin-back, misalnya, dapat menyelam hingga kedalaman 500 meter dan berenang selama 40 menit tanpa bernapas sama sekali.4 Tidak seperti mamalia darat, lubang hidung paus terletak di punggungnya agar ia mudah bernapas.

Rancangan pada Nyamuk
Kita selalu beranggapan bahwa nyamuk adalah hewan terbang. Sebetulnya, nyamuk menghabiskan tahap perkembangannya di dalam air dan keluar dari air melalui sebuah “rancangan” luar biasa, lengkap dengan seluruh organ yang diperlukan.

Nyamuk terbang dengan sistem-sistem pengindraan khusus yang mendeteksi tem-pat mangsanya. Dengan sistem-sistem ini, nyamuk menyerupai pesawat tempur yang dipersenjatai alat pelacak panas, gas, kelembaban dan bau. Ia bahkan mampu “melihat sesuai dengan suhu”, yang membantunya menemukan mangsa dalam kegelapan.

Teknik “pengisapan darah” pada nyamuk menggunakan sistem yang sangat kompleks. Dengan sistem enam pisaunya, nyamuk memotong kulit seperti gergaji. Saat pemotongan kulit berlangsung, dikeluarkannya cairan pada luka yang membuat jaringan mati rasa, sehingga orang yang digigit tidak menyadari bahwa darahnya sedang diisap. Cairan ini juga mencegah pembekuan darah dan menjamin kelangsungan proses pengisapan.

Satu saja dari unsur ini hilang, nyamuk tidak akan dapat mencari makan dan berkembang biak. Dengan desain luar biasa, makhluk kecil ini dengan sendirinya menjadi bukti keberadaan Sang Pencipta. Di dalam Al Quran, agas ditonjolkan sebagai contoh yang menunjukkan keberadaan Allah bagi orang-orang yang berpikir:


Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, te-tapi mereka yang kafir mengatakan, “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?” Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang fasik.” (QS. Al Baqarah, 2:26)

Burung Pemburu Bermata Tajam
Burung-burung pemburu memiliki mata tajam yang memungkinkan mereka mengatur jarak dengan sempurna saat menyerang mangsa. Matanya yang besar juga mengandung sel-sel penglihatan lebih banyak sehingga mampu melihat dengan lebih baik. Mata seekor burung pemburu mempunyai lebih dari satu juta sel penglihatan.

Elang memiliki mata begitu tajam sehingga ketika terbang ribuan meter di udara, ia dapat mengamati keadaan di permukaan tanah dengan sempurna. Seperti pesawat tempur yang mendeteksi sasaran dari jarak ribuan meter, begitulah elang melihat mangsa. Ia mampu menangkap perubahan warna dan pergerakan yang sangat kecil di bawahnya. Mata elang memiliki sudut penglihatan 300 derajat dan dapat memperbesar bayangan sekitar enam hingga delapan kali. Elang dapat melihat tanah seluas 30.000 hektar ketika terbang pada ketinggian 4.500 meter. Ia juga dapat dengan mudah melihat seekor kelinci yang bersembunyi di antara sela-sela rumput pada ketinggian 1.500 meter. Nyata sekali bahwa struktur mata yang luar biasa ini dirancang khusus untuknya.



Benang Laba-laba
Laba-laba Dinopsis mempunyai keahlian hebat dalam berburu. Bukannya membuat sarang statis dan menunggu mangsa, Dinopsis membuat jaring kecil istimewa yang di-lemparkan kepada mangsanya. Setelah itu, ia membungkus erat mangsanya dengan jaring ini. Serangga yang terperangkap tidak mampu melepaskan diri. Jaringnya terbuat sempurna sehingga serangga yang terperangkap akan semakin terjerat jika semakin banyak bergerak. Untuk menyimpan makanannya, Dinopsis membungkus mangsanya dengan benang tambahan, seakan-akan mengepaknya.

Bagaimana laba-laba tersebut membuat jaring begitu bagus dalam desain mekanis dan struktur kimianya? Mustahil laba-laba mendapatkan keahlian tersebut secara kebetulan, seperti yang dikatakan evolusionis. Laba-laba tidak memiliki kemampuan belajar dan mengingat, bah-kan tidak memiliki otak untuk melakukannya. Jelas sekali bahwa keahlian ini dianugerahkan kepada laba-laba oleh penciptanya, Allah Yang Mahaagung.

Ada keajaiban yang sangat penting tersembunyi dalam benang laba-laba. Benang berdiameter kecil dari 1/1000 milimeter ini lima kali lebih kuat daripada kawat baja dengan ketebalan yang sama. Benang ini juga sa-ngat ringan. Untuk melingkari bumi, hanya diperlukan benang laba-laba seberat 320 gram saja.5 Baja merupakan bahan terkuat yang dibuat secara khusus oleh manusia melalui pabrik-pabrik industri. Namun, di dalam tubuhnya, laba-laba dapat membuat benang yang jauh lebih kokoh dari-pada baja. Untuk membuat baja, manusia menggunakan pengetahuan dan teknologi yang dipelajarinya berabad-abad; akan tetapi, pengetahuan dan teknologi mana yang digunakan laba-laba untuk membuat benangnya?

Seperti kita lihat, seluruh bentuk teknologi dan alat teknis yang dimiliki manusia tertinggal jauh dibandingkan teknologi laba-laba.



Hewan-Hewan yang Tidur di Musim Dingin
Hewan-hewan yang melakukan hibernasi (tidur di musim dingin) dapat terus hidup meskipun suhu tubuh mereka turun hingga menyamai suhu luar yang dingin. Bagaimana hewan-hewan ini melakukannya?

Mamalia berdarah panas. Ini berarti bahwa pada kondisi normal suhu tubuhnya selalu konstan, karena termostat alami di dalam tubuh terus mengatur suhu tubuh. Namun saat hibernasi, suhu tubuh mamalia kecil seperti tupai, dari suhu normal 40 derajat turun sampai sedikit saja di atas titik beku, seolah-olah diatur oleh sebuah kunci. Metabolisme tubuhnya menjadi sangat lambat. Hewan ini bernapas sangat lambat, dan denyut jantungnya turun dari kondisi normal 300 kali per menit menjadi 7-10 kali per menit. Refleks tubuhnya berhenti dan aktivitas listrik dalam otaknya melambat hampir tidak terdeteksi.

Salah satu bahaya dari ketiadaan gerak pada suhu sangat dingin adalah pembekuan jaringan tubuh serta perusakan jaringan ini oleh kristal-kristal es. Namun, hewan yang sedang dalam hibernasi terlindung dari bahaya ini berkat sifat khusus yang mereka miliki. Cairan-cairan tubuh mereka dipertahankan oleh bahan-bahan kimia dengan massa molekul besar. Jadi, titik beku mereka turun dan mereka terlindung dari bahaya.6

Ikan Listrik
Untuk melindungi diri dari musuh atau untuk menyerang mangsanya, spesies ikan tertentu seperti belut dan pari punggung duri menggunakan listrik yang dihasilkan tubuhnya. Dalam tubuh setiap makhluk hidup — termasuk manusia — terdapat sejumlah kecil listrik. Manusia tidak mampu mengatur atau menguasai listrik tersebut untuk keperluannya. Sebaliknya, kedua makhluk di atas memiliki tegangan listrik setinggi 500-600 volt dalam tubuh mereka dan mampu menggunakannya untuk melawan musuh. Lebih jauh lagi, mereka tidak terpengaruh oleh listrik tersebut.

Layaknya pengisian baterai, energi listrik yang digunakan kedua jenis hewan ini untuk mempertahankan diri dapat pulih setelah beberapa saat dan siap digunakan kembali. Listrik bertegangan tinggi ini tidak hanya digunakan untuk mempertahankan diri. Selain digunakan untuk menemukan jalan di kegelapan laut dalam, listrik juga membantu mereka mengindra objek tanpa harus melihatnya. Ikan dapat mengirim sinyal-sinyal dengan menggunakan listrik dalam tubuhnya. Dari sinyal-sinyal yang dipantulkan objek, ikan dapat menentukan jarak dan ukuran objek.7



Taktik Cerdas pada Hewan: Kamuflase
Salah satu keistimewaan hewan untuk dapat bertahan hidup adalah seni menyembunyikan diri yaitu “kamuflase”.

Hewan menyembunyikan diri dengan dua alasan utama: untuk berburu dan melindungi diri dari pemangsa. Metode penyamaran berbeda dari metode lainnya karena diperlukan kecerdasan, keterampilan, estetika dan keserasian tinggi.

Teknik-teknik kamuflase hewan sungguh menakjubkan. Hampir mustahil mengenali seekor serangga yang bersembunyi di batang pohon, atau makhluk lain di balik daun.

Kutu daun mencari makan dengan mengisap getah tumbuhan sambil menyamar sebagai duri. Dengan cara ini, mereka mengelabui burung, musuh utamanya, dan memastikan burung tidak akan bertengger pada tumbuhan tersebut.



Cumi-cumi
Di bawah kulit cumi-cumi, tersusun lapisan padat dari kantung-kantung pigmen elastis yang disebut kromatofora. Warna utamanya adalah kuning, merah, hitam dan coklat. Dengan sebuah sinyal, sel-sel tersebut mengembang dan memberi warna tertentu pada kulit. Demikian cara cumi-cumi meniru warna batu yang ditempatinya untuk penyamaran sempurna.

Sistem ini bekerja begitu efektif sehingga cumi-cumi juga dapat membuat belang-belang kompleks seperti zebra.8



Aneka Sistem Penglihatan
Bagi kebanyakan hewan laut, penglihatan sangat penting untuk berburu dan mempertahankan diri. Karenanya, kebanyakan hewan laut dilengkapi dengan mata yang dirancang sempurna untuk di dalam air.

Semakin dalam laut, kemampuan melihat menjadi semakin terbatas, terutama setelah 30 meter di bawah permukaan. Namun organisme yang hidup pada kedalaman ini memiliki mata yang diciptakan sesuai dengan kondisi-kondisi sekitarnya.

Tidak seperti hewan darat, hewan laut memiliki lensa mata seperti bola yang sesuai dengan densitas air tempat mereka hidup. Dibandingkan mata hewan darat yang berbentuk elips lebar, struktur bola lebih sesuai untuk penglihatan di dalam air; sesuai untuk melihat objek dari jarak dekat. Ketika memfokuskan pada objek berjarak lebih jauh, seluruh sistem lensa ditarik ke belakang dengan bantuan mekanisme otot khusus di dalam mata.

Pembiasan cahaya dalam air merupakan alasan lain mengapa mata ikan berbentuk bola. Mata ikan terisi cairan dengan densitas hampir menyamai air di sekitarnya, karenanya tidak terjadi pembiasan saat bayangan dari luar dipantulkan ke mata. Akibatnya, lensa mata dapat sepenuhnya memfokuskan bayangan ke retina mata. Tidak seperti manusia, penglihatan ikan sangat tajam di dalam air.

Untuk mengatasi kekurangan cahaya di air yang dalam, beberapa hewan laut seperti gurita memiliki mata agak besar. Pada kedalaman lebih dari 300 meter, mata besar diperlukan untuk menangkap kilasan organisme di sekitarnya. Secara khusus, mata ini sensitif terhadap cahaya biru lemah yang menembus ke dalam air. Karena alasan inilah, banyak terdapat sel biru yang sensitif di dalam retina mata mereka.

Seperti dapat dipahami dari contoh-contoh ini, setiap makhluk hidup memiliki mata berbeda-beda yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan. Fakta ini membuktikan bahwa mereka semua diciptakan oleh Sang Pencipta yang memiliki kebijakan, pengetahuan dan kekuasaan agung.



Sistem Pembekuan Khusus
Katak beku memiliki struktur biologis yang luar biasa. Denyut jantung, pernapasan, dan sirkulasi darahnya sama sekali berhenti, tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Namun ketika es mencair, katak yang sama akan hidup kembali seolah-olah baru bangun dari tidur.

Makhluk hidup yang membeku biasanya menghadapi banyak risiko kematian. Namun katak tidak mengalami itu. Dalam keadaan membeku, katak memiliki keistimewaan mampu membuat banyak glukosa. Seperti mengidap diabetes, kadar gula dalam darahnya naik tinggi sekali. Kadang sampai 550 milimol/liter. (Angka yang normal untuk katak adalah 1-5 mmol/liter sedangkan manusia 4-5 mmol/liter). Dalam kondisi normal, konsentrasi glukosa setinggi ini bisa menyebabkan masalah serius.

Pada katak beku, konsentrasi glukose yang tinggi mencegah air keluar dari sel dan mencegah penyusutan. Membran sel katak sangat permeabel bagi glukose sehingga glukosa mudah memasuki sel. Kadar glukosa yang tinggi menurunkan titik beku sehingga hanya sedikit cairan tubuh yang berubah menjadi es. Riset menunjukkan bahwa glukosa juga dapat menyediakan nutrisi pada sel-sel yang membeku. Selama periode ini, selain berfungsi sebagai bahan bakar, glukosa juga menghentikan reaksi-reaksi metabolis seperti sintesis urea, sehingga mencegah habisnya sumber-sumber makanan sel yang lain.

Bagaimana kadar gula pada katak dapat meningkat secara tiba-tiba? Jawabannya sangat menarik: makhluk ini dilengkapi suatu sistem khusus yang mengatur tugas-tugas tersebut. Segera setelah es muncul di permukaan kulit, sebuah pesan disampaikan ke hati dan menyebabkan hati mengubah glikogen yang disimpannya menjadi glukosa. Bagaimana pesan ini sampai ke hati masih belum diketahui. Lima menit setelah pesan diterima, kadar gula dalam darah mulai naik. 9

Hewan ini dilengkapi sistem yang dapat mengubah seluruh metabolismenya sesuai dengan kebutuhan, pada saat diperlukan. Tidak diragukan, hewan ini hanya mungkin ada melalui rencana sempurna dari Pencipta Yang Mahakuasa. Tidak ada kejadian kebetulan yang dapat menciptakan sistem sesempurna dan sekompleks ini.

1   ...   7   8   9   10   11   12   13   14   15


Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©atelim.com 2016
rəhbərliyinə müraciət