Ana səhifə

Perempuan, Laki laki dan das dan Perkembangan Latar belakang Negara Nepal


Yüklə 270.5 Kb.
tarix24.06.2016
ölçüsü270.5 Kb.
NEPAL
Perempuan, Laki – laki dan DAS dan Perkembangan
Latar belakang Negara Nepal

Nepal memiliki total area lahan / tanah sebesar 14 juta hektar dan jumlah penduduknya sebesar 18.4 juta jiwa. Negara ini memilki 3 pembagian daerah ekologi, Terai ( daratan Subur , sebesar 14 persen ), Puncak ( dengan ketinggian 275 sampai 4000 dpl sebesar 43 persen ) dan Gunung ( sebesar 43 persen ). Jumlah lahan Nepal yang diolah sebesar 2.96 juta hektar. Dan jumlah kepadatan penduduk di lahan olahan sangat tinggi. Sejak Negara ini bergunung – gunung, luasan lahan untuk memproduksi hasil pertanian sangat terbatas. Sekitar 5.5 juta hektar ( 37 persen ) Nepal di tutupi oleh hutan – hutan.

Nepal merupakan salah satu negara termiskin didunia, dengan estimasi GNP ( Gross National Product ) / pendapatan nasional sebesar US$180. Mayoritas penduduknya beragam Hindu, dan ada juga yang beragama Budhha. Lebih dari 90 persen penduduknya tinggal didaerah pedesaan, dan kehidupan mereka bergantung pada pertanian untuk menyambung hidupnya. Sebagian besar kemiskinan terjadi karena dasar sumber penghasilan untuk hasil produksi sangat terbatas dan secara cepat menimbulkan adanya penebangan hutan untuk daerah pedesaan miskin. Pertumbuhan aktivitas ekonomi lainnya juga sangat terbatas.

Keadaan yang bisa terjadi dalam sistem pertanian di Nepal adalah integrasi panen, peternakan dan hutan. Padi, gandum, jagung dan padi – padian adalah hasil pokok dari Negara ini. Peternakan sangat dibutuhkan hampir setiap kebun keluarga untuk pemupukan, pemasukan uang dan subsidi makanan. Itu di perkirakan bahwa peternakan dapat berkontribusi sebesar 15 persen untuk GDP. Hutan adalah sumber utama energi nasional, makan ternak, seresah (kotoran daun) dan makanan. Perhutanan bisa berkontribusi sebesar 15 persen untuk GDP dan menyediakan 90 persen peralatan rumahtangga yang dibutuhkan. Dalam perbukitan, hutan menyediakan sebesar 80 persen untuk makanan ternak. Makanan ternak dan daun – daun kering ( seresah ) sama – sama menjamin pemupukan hewan dimana menjadi sumber pokok dalam rabuk/pupuk.



Proyek daerah

Shivapuri yang digabungkan dengan proyek perkembanagan batas air (DAS) dijalankan untuk melindungi dan memelihara sungai pokok Kathmandu dimana menjadi sumber air di daerah pegunungan Shivapura. Proyek daerah tertutup oleh batas air lembah Kathmandu bagian utara. Total luasan daerah proyek kira – kira 144 km², dimana 112 km² dalam dinding pembatas. Nilai tertinggi dari daerah proyek adalah 2,732 m dengan kemiringan lahan/tanah 1,400 m di atas permukaan laut dari batas selatan dan sedikit 100 m dari batas utara.

Dinding akan dibangun mengelilingi DAS agar manusia sadar bahwa hutan merupakan daerah terlindungi. DAS merupakan sumber air paling penting bagi Kathmandu sama pentingnya juga sebagai sumber mata pencaharian untuk desa – desa di daerah tersebut. Itu akan membutuhkan suatu pengaturan DAS untuk kedua tujuan tersebut. Sebesar 3,000 orang tinggal didalam daerah perlindungan dan sekitar 27,000 orang tinggal dekat penutup. Mayoritas suku yang ada di dalam area perlindungan adalah Tamangs, Gurungs, Newars, Brahmins dan ahli gypsum, seperti Damai (penjahit), dan Kami (pembuat besi).

Mayoritas di pedesaan mempercayai bertani adalah mata pencaharian mereka. Pemerintah memberikan suatu tempat menetap yang baru buat mereka hanya untuk melewati dinding / batas, kecuali untuk desa Mulkharka dan Ukhreni. Dua desa tersebut terhitung besar dan diperkirakan harga untuk meberikan tempat menetap baru di luar dinding bagi mereka sangat tinggi, jadi mereka tersisa di dalam. Orang di dalam dan diluar desa sedang menghadapi kekurangan bahan bakr kayu, makanan ternak, dan kotoran daun (seresah).

Shivapuri adalah daerah subtropical basah dan bervegetasi iklim sedang, tergantung dari ketinggian. Daerah dibawah 1800 m tertutupi oleh hutan schema-castanepsis. Diatas 1800m tertutupi pohon hutan Quercus laellosa dan Q. semecarpifolia bercampur dengan Rhododendron arboretum, khususnya di bagian wilayah paling utara. Dibawah ketinggian 1000 m terbalut tumbuhan sal ( Shorea robusta ) bercampur dengan schema yang telah ditemukan. Pinus local ( Pinus roxburghii ) dan pinus petula ( pine petula) tertanam dilahan hutan.

Di Nepal, perempuan bebas ( berbicara dgn baik ) kepada penyuluh laki-laki. Bagaimanapun petani perempuan terlihat juga sangat terbebas ( akrab ) berbicara dengan penyuluh perempuan. Ada 10 penyuluh laki-laki dan 2 penyulub perempuan mendukung adanya proyek tersebut. Informasi dari studi kasus ini terutama berdasarkan pada penelitian lahan di dua desa yaitu Mulkharka dan Buluwa. Mulkharka berada di dalam batas dan Baluwa berada di luar batas. Penyuluh pria bekerja di desa Mulkharka dan penyuluh perempuan bekerja d Baluwa.

Perempuan di daerah dimana penyuluh perempuan bekerja tehitung menginformasikan 9 memberitahu ) dengan baik dan partisipasi perempuan dalam aktifitas proyek yaitu berkebun sangat tinggi. Di Baluwa kelompok perempuan mulai terbentuk. Mayoratas petani di kedua desa adalah tamangs dan Gurung yang menganut agama Buddha. Tamang dan Gurung laki – laki dan perempuannya memiliki kebebasan untuk menikahi pasangan yang mereka pilih sendiri.

Awal pembangunan dari proyek batas air, orang ( masyarakat ) menentang penuh proyek tersebut, karena dilarang berjalan masuk ke hutan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, pemberian tempat baru habitatdalam untuk luar batas dan subyek mereka untuk pengawasan tentara. Selanjutnya, mereka menjadi berhati – hati tentang pertumbuhan pohon – pohon di lahan mereka, ketakutan bahwa proyek mungkin mencabut mereka lagi. Itu hanya terjadi sesudah proyek komponen hortikultura beberapa tahun yang lalu dimulai, bahwa orang – orang desa secara terus – menerus memulai untuk percaya kepada pejabat – pejabatnya. Bagaimanapun jumlah kepercayaan diri mereka sudah menjadi pemenang.


Manejemen Lahan Pertanian dan Produksi

Ukuran pertanian di daerah proyek kecil, sekitar 0,4 hektar per rumah tangga. Petani – petani sendiri memilik 2 type lahan “bari” dan “khet”. Bari merupakan lahan curah hujan dekat dengan pekarangan dan Khet merupakan lahan irigasi, biasanya turun puncak. Kasarannya 25 persen rumah tangga memiliki beberapa lahan khet, rata – rata sekitar 0.05 ha. Hampir semua rumah tangga memiliki lahan Bari, kecuali untuk beberapa lahan luas digunakanorang untuk menghidupi mereka, seperti penjahit, pandai besi, mendapat penghasilan, pemintal bulu domba, dsb.

Di lahan Khet, tumbuh padi dan gandum. Daerah lahan Khet begitu kecil dan presentasi orang memiliki lahan Khet rendah, padi dan gandum hanya menjadi tanaman kedua. Jagung dan padi-padian, merupakan bahan pokok makanan, artinya tumbuhan tumbuh dari semua petani di lahan Bari.

Dari pengolahan jagung, pemupukan, penyisiran tanah, penaburan, pembenihan, bercocok tanam dan transportasi sebagian besar diselesaikan oleh perempuan, dan pembajakan, penggalian petakan, penjemuran biji, membangun kedai/gubuk, usaha mendapat dan aplikasi dari pupuk bahan kimia ( pestisida ) sebagaian besar dilakukan oleh laki – laki. Semua dikerjakan bersama – sama untuk 0.50 ha bagian dari jagung, para laki – laki bekerja sekitar 5 orang per hari saat perempuan bekerja sekita 22 orang perhari. Tanaman biji - bijian merupakan tanaman kedua paling penting, di tanam dengan system intercrooping dengan jagung. Di pengolahan padi – padian, persiapan persemaian, pembajakan dan penggalian dilakukan oleh laki – laki. Aktivtas sisanya, seperti penyisiran tanah, pemupukan, penaburan biji, persilangan, pencangkokan, bercocok tanam, pemindahan proses pengeringan, mesin pengirik ( pengirikan ), penampihan ( pemisahaan kulit kering ) dan perbekalan dilakukan oleh para perempuan. Pekerjaan pergi ke penggilingan untuk menggiling dilakukan oleh laki – laki atau perempuan, adakalanya dengan anak – anak. Seluruh aktivitas untuk pembagian 0.05 ha, menghabiskan / membutuhkan lai – laki sekitar 3 orang perhari, dan membutuhkan perempuan sekitar 22 orang perhari dan anak – anak 0.25 perhari untuk produksi padi – padian.

“ Parma “ merupakan system tardisional yang popular yaitu pertukaran modal khususnya pada saat waktu pertanaman dan bercocok tanam ketika modal keluarga tidak cukup. System parma di jalankan di daerah proyek. Diantara kebun – kebun tetangga, petani laki – laki dan petani perempuan keduanya bekerja seperti mengandalkan pertukaran modal di atas tipe aktifitas.
Manejemen Perkebunan dan Tanaman Pohon Buah

Petani di lahan Bari menyimpan sekitar 12 – 24 kubik atau sekitar ( 1,1 – 2,2 meter kubik ) dekat dengan pekarangan untuk perkebunan. Pertumbuhan sayuran sebagian besar didukung dengan proyek manajemen DAS Shivapuri sebagai sebuah pemasukan aktivitas sentralistik. Bagaimanapun sejak daerah peralatan kebun kecil dan fasilitas irigasi tidak mencukup, mereka menggunakannya untuk tujuan menafkahi hidup. Lebih dari 5% petani menjual sayurnya. Fasilitas irigasi khusus di Mulkharka tidak cukup. Petani – petani terlihat tertarik dalam menggali terusan irigasi kecil, tetapi itu dilarang untuk perlindungan batas air.

Sebagian besar petani – petani menanan lobak dan daun – daunan (obat) in perkebunannya. Laki – laki bergemelut di persiapan lahan dan perempuan bergemelut di penaburan biji, penyiraman, perbenihan, dan bercocok tanam. Wortel dan jamur juga diperkenalkan dari adanya proyek dan petani – petani dilatih untuk memproduksinya, tetapi hanya beberapa petani bisa menghasilkan untuk memeli jerami dan input – input menguntungkan dari pertumbuhan jamur. Beberapa petani wortel terkesan bahwa mereka tidak bisa mendapatkan harga cukup besar di pasar Kathmandu. Hutang dari kekurangan fasilitas irigasi, para wanita harus membawa air untuk perkebunan, yang mana membutuuhkan banyak waktu. Namun perkebunan telah membuat sumbangan gizi kepada keluarga. Para petani pria dan wanita telah menunjukkan ketertarikan dalam aktivitas holtikultura dan telah memulai menanam pohon buah – buahan. Dewasa ini para petani menjual buah – buahannya di pasar dan ini mendorong mereka untuk menanam lebih banyak pohon buah – buahan. Untuk menanam pohon buah – buahan para petani laki – laki menggali lubang di tanah. Sementara itu para petani wanita menjaga tanaman – tanamannya.
Manejemen Ternak

Ternak yang diunngulkan adalah kerbau, kambing, unggas. Lembu dimiliki oleh beberapa petani. Para wanita bertanggung jawab untuk merawat ternak di rumah dan untuk beternak. Kerbau di ternak oleh anak – anak dan perempuan. Jika butuh untu membeli beberapa makanan ternak, jerami dan obat – obatan untuk ternak, laki – laki melakukan kewajibannya. Petani laki – laki pergi ke pasar jika ada susu yang bisa dijual, tetapi susu yang dijual tergantung dengan hari.


Pengelolaan sumber daya alam dan pemanfaatan

Petani di wilayah proyek, baik di dalam dan di luar dinding, menghadapi masalah serius tentang pengelolaan sumber daya alam dan pemanfaatan. Seperti disebutkan sebelumnya, petani memiliki tanah terbatas dan luas lahan, seperti petani bukit lainnya, mereka bergantung pada hutan untuk kayu bakar, pakan ternak dan sampah daun.

Hutan Shivapuri dijaga oleh tentara dan dilarang masuk, bahkan untuk pengumpulan sampah daun, rumput, kayu mati dan herbal. Tidak ada komunitas - hutan yang dimiliki. Proyek DAS belum dirumuskan aturan dan peraturan untuk pakan ternak dan pengumpulan kayu bakar. Para petani tidak mampu untuk membeli bahan bakar untuk kebutuhan energi rumah tangga atau untuk membeli makanan untuk ternak. Jadi, mereka memanfaatkan hutan diam-diam. Karena kehadiran militer, petani menyelinap ke hutan pada malam hari atau dalam gelap fajar dan mengumpulkan kayu mati, pakan ternak dan sampah. Bahkan rezeki dari ternak menjadi sangat sulit.

Celeng ( babi ), diperkenalkan di hutan oleh proyek beberapa tahun lalu, membuat masalah serius karena mereka merusak tanaman dengan memakan dan mencabut tanaman di malam hari. Demikian pula pria dan wanita menghadapi risiko jika celeng (babi) ada di hutan pada malam hari.

Sebagai wanita adalah kolektor utama dari kayu bakar, pakan ternak dan produk hutan lainnya, mereka sekarang menghabiskan lebih banyak waktu daripada sebelumnya untuk mengumpulkan itu, sambil menghindari adanya deteksi oleh tentara. Wanita sekarang menghabiskan 7 jam untuk mengumpulkan kayu bakar dibandingkan beban dengan 3 sampai 4 jam di masa lalu. Mereka menghabiskan 3 sampai 5 jam untuk mengumpulkan beban pakan ternak tergantung pada musim. Koleksi makan ternak dilakukan wanita saja, 3 sampai 5 kali seminggu dan kayu bakar yang dikumpulkan 3 kali seminggu oleh perempuan dan sekali seminggu oleh laki-laki berharap ketika ada peluang mendapatkan upah selama musim hujan (table 1). Perempuan tradisional bebas untuk pergi sendirian atau dengan satu atau lebih teman perempuan untuk hutan. Tapi dalam wilayah proyek, sekarang, telah diamati bahwa kelompok-kelompok perempuan bersama-sama dengan beberapa orang pergi ke hutan, mungkin karena takut tentara. Sebuah kalender koleksi pakan ternak diberikan dalam tabel 2.

Wanita lebih memilih sesuatu yg menjentik rumput untuk pertanian mereka untuk pakan ternak dan untuk perlindungan teras. Katus (chestnut, Castanopsis, Tribuloides, Castanopsis indican), dudhilo (Ficus nemoralis), Kutmiro (Litsea monopetala), falant (Quercus gauca) dan chilaune (Schima wallichi), untuk pakan ternak dan kayu bakar, juga disukai oleh wanita untuk penanaman pada mereka peternakan. Kedua petani pria dan wanita tertarik menanam rumput sapu dan bambu sebagai kegiatan yang menghasilkan. Petani juga menyatakan keinginan mereka untuk tumbuh tanaman dan pohon yang tidak akan dihancurkan oleh celeng.



Tabel 1. Frekuensi koleksi per minggu dan menghabiskan waktu untuk koleksi/mencari beban bahan bakar dan makanan ternak

Month




Laki–laki / hari

Perempuan/hari

Keterangan

January

Bahan bakar

1

3

7 jam/hari




Makanan ternak

-

3

5 jam/hari

February

Bahan bakar

1

3

7 jam/hari




Makanan ternak

-

5

5 jam/hari

March

Bahan bakar

1

3

7 jam/hari




Makanan ternak

-

3

5 jam/hari

April

Bahan bakar

1

3

7 jam/hari




Makanan ternak

-

4

1 jam/hari

May

Bahan bakar

1

3

7 jam/hari




Makanan ternak

-

1

1 jam/hari

June

Bahan bakar

1

1

7 jam/hari




Makanan ternak

-

-




July

Bahan bakar

1

3

7 jam/hari




Makanan ternak

-

-




August

Bahan bakar

1

3

7 jam/hari




Makanan ternak

-

-




September

Bahan bakar

1

3

7 jam/hari




Makanan ternak

-

4

3 jam/hari

October

Bahan bakar

1

3

7 jam/hari




Makanan ternak

-

3

4 jam/hari

November

Bahan bakar

1

3

7 jam/hari




Makanan ternak

-

4

4 jam/hari

December

Bahan bakar

1

3

7 jam/hari




Makanan ternak

-

4

4 jam/hari

Total annual

Bahan bakar

48

136

L+P 184




Makanan ternak

0

152

L+P 182


Tabel 2. kalender koleksi/mengumpulkan makanan ternak

Jenis makanan Ternak

JAN

FEB

MAR

APR

MAY

JUN

JUL

AUG

SEP

OCT

NOV

DES

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Makanan ternak dari hutan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rumput dari lahan kebun










 

 

 

 

 













Daun - daunan jagung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Batang jagung







 

 

 






















Batang padi-padian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jerami padi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Kegiatan yang berpenghasilan

Beberapa wanita terlibat dalam kegiatan mendapatkan upah dan kerajinan seperti memintal wol untuk industri karpet, sementara beberapa orang lainnya menjalankan toko teh dari rumah mereka. Kebanyakan pria terlibat dalam musiman / sesekali penerima-upah pekerjaan di bidang pertanian atau konstruksi di desa mereka sendiri, atau di karpet membuat dan kegiatan lainnya di Kathmandu. Beberapa pria memiliki pekerjaan rutin di Kathmandu. Sebuah beberapa keluarga (baik laki-laki dan perempuan) bekerja sebagai penjahit atau pandai besi. Namun, pendapatan - peluang menghasilkan tidak memadai. Para wanita Tamang membuat rakshi (alkohol) untuk domestik maupun untuk tujuan komersial. Rakshi - keputusan adalah penghasilan penting - menghasilkan aktivitas bagi para wanita dari keluarga sangat miskin. Keluarga tersebut terdiri lebih dari 25 persen dari desa yang diamati. Wanita membuat rakshi terutama antara November-Februari (lihat tabel 3). Rakshi membuat dalam jumlah yang memadai untuk menjual adalah, bagaimanapun, memakan waktu, baik dalam hal proses penyulingan dan untuk pengumpulan kayu bakar tambahan. Diperkirakan bahwa sekitar 2 sampai 3 kg kayu bakar yang diperlukan untuk satu sampah rakshi. Millet digunakan untuk membuat rakshi, yang berarti biji-bijian kurang untuk konsumsi makanan.


Tabel 3. Kalender Pertanian Pola Semusim : musim dingin, musim hujan semi, musim gugur, musim dingin





JAN

FEB

MAR

APR

MAY

JUN

JUL

AUG

SEP

OCT

NOV

DES

Tanaman

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jagung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Padi - padian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Padi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perkebunan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Koleksi bahan bakar kayu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Koleksi makanan ternak

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Merawat peternakan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mengambil Air

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memasak

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Merawat anak - anak

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pemeliharaan rumah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Membuat rakshi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perawatan jalan setapak

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Depan pemeliharaan / kegiatan reproduksi

Kegiatan sehari-hari seperti bayi perawatan, perawatan orang tua dan orang sakit, mengambil air minum, memasak makanan dan memotong kayu bakar terutama dilakukan oleh perempuan. Anak-anak perempuan sering membantu ibu dalam merawat bayi, mencuci pakaian dan peralatan, memotong kayu bakar, menyiram tanaman dan kecil penggembalaan adalah ternak.

Pasokan air tidak memadai dan hanya para petani yang mampu membeli pipa memiliki saluran pipa. Pria terutama bertanggung jawab untuk pembangunan rumah, perbaikan rumah, furnitur konstruksi sederhana untuk penggunaan pribadi dan pembuatan alat-alat pertanian. Tugas laki-laki lain termasuk menenun keranjang bambu (Doko) dan tali pembuatan, di mana mereka menjadi terlibat secara musiman. Bahan untuk tali dan keranjang yang diperoleh dari sumber daya pribadi mereka sendiri. Tidak ada ketentuan hukum untuk mengumpulkan dari hutan. Dalam kegiatan masyarakat seperti menawarkan "Puja Bhume" (menyembah Tuhan Power), jantan perbaikan jalan menuju ke tempat ibadah, sementara para wanita membersihkan daerah sekitar kuil. Para wanita juga mengumpulkan tanah merah untuk membersihkan dan mengecat rumah-rumah selama festival.

Baik anggota laki-laki dan perempuan penduduk berpartisipasi pada kesempatan ketika masyarakat diperlukan untuk menyumbangkan tenaga mereka untuk kegiatan seperti pembangunan gedung sekolah atau jalan. Untuk pemeliharaan jalan, sekitar 3 orang-hari (2 laki-laki, 1 perempuan) per keluarga yang memberikan kontribusi setiap tahunnya.


Akses dan kontrol sumber daya

Tanah, aset yang paling penting, dimiliki dan dikendalikan oleh laki-laki. Dalam kasus di mana laki-laki kepala rumah tangga meninggal dan tidak ada laki-laki dewasa lain dalam keluarga, tanah ditransfer ke anggota perempuan. Ternak adalah aset yang paling penting kedua. Keputusan mengenai penjualan produk-produk tanaman utama, kerbau dan kambing yang diambil oleh laki-laki, sedangkan penjualan unggas dan dapur-kebun produk ditentukan oleh petani perempuan juga.

Para petani perempuan sendiri "Pewa" (pernikahan hadiah atau hal-hal yang dibeli dengan uang mereka sendiri). Pewa bisa dalam bentuk perhiasan ternak, uang tunai, atau peralatan. Kontrol perempuan perhiasan dan dapat mengambil manfaat dari itu.

Namun, perempuan tidak bebas untuk membeli atau menjual ternak pewa (kadang-kadang dalam keluarga bersama suami dan istri membeli ternak dan menjaga mereka sebagai pewa). Pria memutuskan pembelian dan penjualan ternak di kedua keluarga bersama dan nuklir, manfaat yang pergi ke keluarga. Pendapatan upah yang diterima oleh petani perempuan dan pendapatan dari penjualan rakshi dikendalikan oleh diri mereka sendiri. Mereka menghabiskan penghasilan tersebut pada sekolah anak-anak, obat-obatan dan makanan.

Produksi sayuran dan benih dilakukan dan benih dilakukan dan diputuskan oleh perempuan dan manfaat sana yang berkontribusi terhadap keluarga. Pemilihan benih dibuat baik oleh pria dan wanita. Namun, hanya masukan pasar pertanian laki-laki. Pemasaran untuk festival dilakukan terutama oleh laki-laki dan kadang-kadang oleh wanita. Karena tanggung jawab mereka untuk merawat ternak, wanita biasanya tidak pergi ke pasar. Pengeluaran rumah tangga harian diputuskan dan dijalankan oleh perempuan.

Ada kurangnya kredit kelembagaan, tetapi kredit dari sumber-sumber informal untuk bertemu pertanian dan biaya festival diambil dan dibayar oleh laki-laki. Baik pria maupun wanita memiliki akses yang terbatas untuk pelatihan ekstensi. Seorang perempuan dan laki-laki sedikit telah menerima pelatihan dalam berkebun dapur dan produksi bibit (pembibitan swasta). Kedua penyuluh pria dan wanita telah mencoba untuk memasukkan perempuan dalam pelatihan tersebut, tapi perempuan yang tinggal di desa-desa di mana ada penyuluh perempuan tampaknya lebih sadar dari dapur-kebun kegiatan daripada di desa-desa lain.




lembar kerja 1
KONTEKS PROFIL
untuk Studi Kasus Nepal

Kendala



Mendukung



lingkungan
1. cepat laju deforestasi
2. akut kekurangan berguna sampah,, pakan ternak daun



lingkungan
1. pengelolaan hutan dan perlindungan kegiatan mulai
  2. batu dinding dan tentara melindungi DAS

ekonomi
1.poverty (GNP US $ 180 per caput)
2. pasokan air yang tidak memadai di desa-desa
3. tidak ada infrastruktur irigasi
4. dinding batu dan tentara menghambat akses terhadap hasil hutan

sosial
1. "Parma" sistem pertukaran tenaga kerja untuk panen areal penanaman


kelembagaan
1. tidak ada aturan atau peraturan yang ditetapkan untuk menggunakan hutan
2. tidak ada hutan yang dimiliki masyarakat






sosial
1. banyak rumah tangga secara de facto dipimpin perempuan sebagai laki-laki bermigrasi juga







lembar 2
Profil kegiatan
untuk Studi Kasus Nepal

lokasi


kegiatan

Gender




wisma


care muda dan tua mengambil air

memotong kayu bakar

memasak

teh toko/membuat Rakshi buah pohon budidaya perawatan ternak



F

F

F



F

F

M/F



F


Harian

Harian


Harian

Harian


Kadang – kadang

Kadang – kadang

Harian


desa



masyarakat bekerja pada jalur

mengumpulkan tanah merah untuk mengecat rumah



M/F
F

Kadang – kadang
Kadang – kadang

hutan



kayu bakar, pakan ternak koleksi

F/m

diam-diam di malam hari 3x mingguan

jagung lapangan



Membajak

menggali teras

pestisida

pemupukan, mengerikan, menabur, penyiangan



M
M

F


Musiman

millet Lapangan

pemanenan, pengangkutan

persiapan benih tempat tidur,

membajak, menggali

sisanya istirahat



F
M
M

F


Musiman

dapur kebun



persiapan tanah

menabur, penyiraman, penyiangan



M

F


Musiman

off-farm



pemasaran

upah buruh



M

M


Musiman




Lembar kerja 3

PROFIL SUMBER

Untuk studi kasus Nepal

Sumber

Akses gender

Kontrol

Keuntungan

Lahan curah hujan (Bari)

L/P

L

Jagung dan padi – padian

Lahan irigasi (khet)

L/P

L

Padi dan gandum

perkebunan

P

L/P

Sayuran dan buah

Peternakan

L/P

L/P

Susu dan daging

Unggas/itik

P

P/L




Hutan

Tak ada

Pemerintah

Bahan bakar,makanan ternak,kotoran daun

Rakshi (alcohol)

P

P

Pemasukan

Kredit

L

L




perpanjangan

L

L

Ketrampilan

“Pewa”

P

L/P

Modal

Pemasukan kebun

L/P

L

Biaya sekolah,obat-obatan,pakaian



Konteks Profil

Profil Kegiatan

Sumberdaya Profil

Program Aksi Profil

Profil Konteks menunjukkan bahwa Proyek Daerah Aliran Sungai harus merekonsiliasi melindungi sumber air yang vital Kathmandu dengan melindungi mata pencaharian perempuan dan laki-laki yang tinggal di daerah DAS. Deforestasi yang cepat merupakan kendala serius untuk melindungi sumber air. Desa merampas akses terhadap lahan hutan kendala serius untuk melindungi mata pencaharian mereka. Sebuah kendala politik adalah bahwa tidak ada aturan dan peraturan yang memungkinkan masyarakat untuk menggunakan kawasan lindung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk pakan ternak dan kayu bakar.
Dinding dan tentara yang penjaga itu adalah dukungan untuk perlindungan DAS, namun kendala kepada orang-orang lokal yang tidak diizinkan untuk memasuki hutan.



Profil Kegiatan mengungkapkan bahwa kegiatan laki-laki lebih didefinisikan itu perempuan. Dalam produksi pertanian, pria biasanya bertanggung jawab untuk tugas-tugas spesifik yang berhubungan dengan persiapan lahan (membajak, menggali, aplikasi pupuk) tetapi perempuan biasanya bertanggung jawab untuk segala sesuatu yang lain.
Perempuan bertanggung jawab untuk tugas-tugas yang paling berhubungan dengan hutan (bahan bakar, pakan ternak koleksi) tetapi tidak memiliki kendali, dan tidak ada akses hukum, untuk sumber ini.
Wanita sendiri bertanggung jawab untuk kegiatan wisma, namun kedua perempuan dan laki-laki terlibat dalam kegiatan masyarakat.
Pria pasar produk pertanian dan sering bekerja di luar pekerjaan. Wanita terlibat dalam beberapa kegiatan pertanian atas penghasilan yang menghasilkan (wol berputar dan raskhi keputusan).

Profil Sumber Daya menunjukkan bahwa perempuan memiliki akses ke semua sumber daya yang terkait dengan kegiatan produktif melaksanakan, kecuali hutan, tetapi mereka tidak memiliki kendali. Pria kontrol akses terhadap tanah dan ternak. Baik perempuan maupun laki-laki memiliki kontrol atas sumber daya alam penting untuk subsisten mereka. Ini dikendalikan oleh pemerintah atau ke tingkat yang lebih rendah, oleh Proyek Pengelolaan DAS.
Perempuan kontrol sumber daya untuk kegiatan wisma, seperti pemeliharaan unggas atau membuat rakshi. Perempuan juga mempertahankan sebagian kontrol atas mahar mereka "Pewa", kecuali jika itu termasuk ternak.



DAS Shivapuri manajemen proyek bertujuan untuk: (a) menjaga nilai-nilai biologis dan pemandangan hutan alam dan pasokan air ke Kathmandu Lembah; (b) meningkatkan standar hidup penduduk desa dengan meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatan rumah tangga; (c) memantau DAS kegiatan pengelolaan secara partisipatif.
Kepentingan percakapan alam dan kepentingan warga sering dalam konflik jelas. Bagaimana bisa perempuan dan laki-laki di daerah Shivapuri terlibat dalam kegiatan Proyek? Bagaimana peningkatan produktivitas lahan mempengaruhi perempuan dan beban kerja laki-laki? Bagaimana bisa perempuan dan laki-laki berpartisipasi dalam pemantauan proyek? Bagaimana bisa Mu memiliki efek pada pengembangan lebih lanjut di daerah tersebut?



Nepal: Proyek ringkasan
Daerah Aliran Sungai Terpadu Shivapuri Proyek Pengembangan



Latar belakang
• Menyatakan suatu kawasan lindung pada tahun 1972
• Sebuah dinding pembatas melampirkan sekitar 112 km persegi didirikan untuk melindungi daerah aliran sungai, desa-desa di dalam merampas dan segera di luar tembok pendapatan, kayu bakar dan pakan ternak
• Proyek populasi wilayah sekitar 30.000. Sekitar 3.000 tinggal di dalam dinding



Strategi Proyek
• Promosikan organisasi desa
• Memperkuat pembentukan kelompok
• tingkat desa pinjaman dana bergulir. Pelatihan kelompok desa dan administrasi dana ini sebaiknya diberikan kepada sebuah LSM pengalaman


Segera No.3 Tujuan
• Pemantauan kegiatan pengelolaan DAS secara partisipatif

Output
• Sistem monitoring dan penilaian dampak proyek
• Organisasi masyarakat untuk pengelolaan sumber daya
• Meningkatkan keterampilan teknis dan pengetahuan petani
• Meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan desa dan pendapatan
• Meningkatkan keterampilan staf pemerintah dan staf sementara sebagai fasilitator untuk pembangunan berkelanjutan
• Menunjukkan manfaat yang melibatkan LSM dan Perusahaan Swasta dalam pembangunan DAS
• Diseminasi hasil proyek
• Pengunjung pusat Shivapuri
• Dokumenter / video tentang pengembangan Shivapuri



Proyek fase

Pertama fase


• Erosi kontrol dan aforestasi
• Kesadaran kampanye
• Percakapan pertanian
• Alternatif sumber pendapatan untuk menggantikan penghasilan dari kegiatan kehutanan terkait

Kedua fase


• Lebih penekanan pada perempuan mencapai dan rumah tangga miskin



Segera Tujuan No.1
• Menjaga nilai-nilai biologis dan pemandangan hutan alam dan pasokan air ke Kathmandu Lembah

Output
• Manajemen rencana daerah Shivapuri
• Pengelolaan lahan hutan di dalam kawasan lindung
• pemantauan hidrologi
• Erosi kontrol bekerja
• Jalan dan jalan









Segera Tujuan No.2
• Meningkatkan standar hidup penduduk desa dengan meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatan rumah tangga

Output
• Koleksi hasil hutan kecil oleh rumah tangga setempat
• Pribadi produksi kayu bakar dan pakan ternak
• kayu bakar dan produksi pakan ternak dalam masyarakat hutan
• Percakapan pertanian
• Modifikasi sistem pertanian dengan memperkenalkan komponen pendapatan (hortikultura, jamur, produksi, produksi benih sayuran)
• Uji kelayakan lainnya kegiatan yang menghasilkan pendapatan
• Optimalkan manajemen energi (mengurangi konsumsi fuellwood dan pengganti sumber energi lainnya bila memungkinkan)
• Optimalkan peternakan dalam sistem pertanian
• Meningkatkan infrastruktur desa tingkat
• Dana Bergulir pinjaman











Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©atelim.com 2016
rəhbərliyinə müraciət