Ana səhifə

Penggunaan teori belajar kurt lewin dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas VII smpn 4 sakti


Yüklə 142.5 Kb.
tarix26.06.2016
ölçüsü142.5 Kb.
PENGGUNAAN TEORI BELAJAR KURT LEWIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMPN 4 SAKTI
Arizal Fahmi, M.Pd

Dosen Tetap STIT PGMI Al-Hilal Sigli

Jl. Lingkar Keuniree Sigli Kabupaten Pidie Propinsi Aceh

Email: arizalfahmi@ymail.com

Abstract

The purpose of this study was to determine the differences between the results of students, mathematics learning by using theory of kurt lewin, learning and students' mathematics learning results by using the conventional methods in class VII SMPN 4 Sakti of academic year 2013/2014 the X-6. Class is a sample with 30 students, as an experimental class and the X-7 class contains 30 students as the control class. There fore the methode used in this study was an experimental research.


Based on the results of the data analysis and the research findings proof the learning by the theory of kurt lewin can emphasize on students' mathematical abilities. After applying the theori, the results of the tests can improve students’ learning out comes. All the cases can be notified from t – score > t – table.

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pengajaran teori belajar kurt lewin dengan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan metode konvensional di kelas VII SMPN 4 Sakti Tahun Pelajaran 2013/ 2014. kelas yang terambil sebagai sampel adalah kelas X-6 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X-7 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas kontrol. Sedangkan metode yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dimana penelitian eksperimen disebut juga dengan penelitian percobaan.

Berdasarkan hasil analisis data dan temuan penelitian pembelajaran dengan teori belajar kurt lewin dengan menekankan pada kemampuan matematika siswa. Hasil tes setelah menerapkan teori belajar kurt lewin dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa, hal ini dapat dilihat dari thitung > ttabel

Pendahuluan


  1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan yang mengharuskan mampu melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang dapat memenuhi tuntutan global. Namun belum ada suatu data atau fakta yang dapat dijadikan bukti bahwa pembelajaran matematika di Indonesia sudah berhasil dengan baik. Beberapa indikator mulai dari rata-rata nilai UN, batas kelulusan secara nasional, dan hasil dari forum internasional IMO (International Mathematical Olympiade) misalnya, masih menunjukkan hasil yang jauh dari kata menggembirakan.

Tidak jauh berbeda dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di SMPN 4 Sakti kelas VII yang berada di Jalan Kota Bakti-Garot Kecamatan Sakti. Penulis menemukan bahwa masih rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini diakibatkan karena rendahnya tingkat penguasaan dan pemahaman siswa dalam pelajaran matematika. Dapat di lihat dari hasil ulangan penerimaan siswa baru, yang menunjukkan 85% siswa tidak tuntas atau belum mencapai ketuntasan belajar dan hanya 15% siswa yang mencapai ketuntasan belajar.

Menurut pendapat guru matematika bahwa beberapa faktor penyebab hasil belajar siswa rendah, hal ini terjadi akibat pengaruh dari tingkat sekolah dasar yang kurang memberikan motivasi siswa dalam belajar matematika, kurangnya mengembangkan hasil siswa, rasa bosan yang sering dijumpai saat belajar matematika.

Gejala ini sungguh saat memprihatinkan. Oleh karena itu, permasalahan yang terjadi pada siswa SMPN 4 Sakti kelas VII Kecamatan Sakti menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian di SMPN 4 Sakti kelas VII Kecamatan Sakti. penulis ingin menerapkan teori belajar menurut Kurt Lewin.

Sanjaya (2011: 110) menyatakan bahwa: “Teori belajar Lewin ini mengembangkan suatu teori belajar cognitive-field dengan menaruh perhatian kepada kepribadian dan psikologi sosial”. Dimana, teori ini diaplikasikan dalam dinamika kelompok sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan dalam proses belajar mengajar.


  1. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan: Apakah ada perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pengajaran teori belajar kurt lewin dengan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan metode konvensional di kelas VII SMPN 4 Sakti Tahun Pelajaran 2013/ 2014?

  1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, tujuan yang akan dicapai untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pengajaran teori belajar kurt lewin dengan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan metode konvensional di kelas VII SMPN 4 Sakti Tahun Pelajaran 2013/ 2014.

  1. Landasan Teoritis

  1. Hasil Belajar

Djamarah dan Zain (2002: 121) mengemukakan bahwa: ”setiap proses belajar selalu menghasilkan hasil belajar”. Masalah yang dihadapi adalah sampai dimana hasil belajar yang telah dicapai. Proses belajar tidak mungkin dicapai begitu saja, banyak faktor yang mempengaruhi sehingga seorang anak mampu mencapai hasil atau keberhasilan dalam belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran tidak dapat terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.

  1. Teori Belajar Kurt Lewin

Teori belajar Lewin ini mengembangkan suatu teori belajar cognitive-field dengan menaruh perhatian kepada kepribadian dan psikologi sosial. Lewin memandang masing-masing individu berada di dalam suatu kekuatan yang bersifat psikologis, dimana individu bereaksi disebut life space. Life space mencakup perwujudan lingkungan dimana individu bereaksi, misalnya: orang-orang yang dijumpainya, objek material yang ia hadapi serta fungsi kejiwaan yang ia miliki.

Jadi menurut Lewin, belajar berlangsung sebagai akibat dari perubahan dalam struktur kognitif. Perubahan struktur kognitif itu adalah hasil dari dua macam kekuatan, satu dari stuktur kognitif itu sendiri, yang lainnya dari kebutuhan motivasi internal individu. Lewin memberikan peranan lebih penting pada motivasi dari reward dan punishment.

Adapun pandangan Kurt Lewin (2001: 41) terhadap unsur-unsur dalam pembentukan kepribadian setiap individu terdiri atas:


  1. Ruang Hidup.

Ruang hidup mengandung semua kemungkinan fakta yang dapat menentukan tingkah laku individu. Ruang hidup meliputi segala sesuatu yang harus diketahui untuk memahami tingkah laku kongkret manusia individual dalam suatu lingkungan psikologis tertentu pada saat tertentu. Tingkah laku adalah fungsi dari ruang hidup.

  1. Lingkungan Psikologis dan Non-Psikologis.

Fakta lingkungan Psikologis dapat mempengaruhi pribadi. Sedangkan lingkungan non psikologis seperti benda, obyek, fakta-fakta atau situasi sosial. Lingkungan non psikologis dapat mengubah lingkungan psikologis. Lingkungan psikologis dapat juga menghasilkan perubahan perubahan dalam dunia fisik.



  1. Pribadi.

Pribadi setiap individu terbagi menjadi bagian-bagian yang terpisah meskipun saling berhubungan dan saling bergantung.

Ketiga unsur-unsur pembentukan kepribadian memiliki keterkaitan yang erat antara satu dengan yang lainnya. Artinya dalam pembentukan kepribadian setiap individu tidak terlepas atas ketiga unsur diatas untuk agar terbentuk kepribadian yang baik.



  1. Metodologi Penelitian

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan pemahaman matematika siswa yang diajarkan dengan teori belajar kurt lewin dan konvensional di kelas VII SMP Negeri 4 Sakti tahun pelajaran 2013/2014, maka penulis menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk mengetahui atau menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.

  1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Neegri 4 Sakti. Lokasinya terletak di Jl. Kota Bakti - Garot Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie. Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan bulan November 2014.

  1. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 4 Sakti. Pemilihan siswa VII SMP Negeri 4 Sakti sebagai populasi penelitian didasarkan pada pertimbangan kemampuan tingkat kognitif siswa dalam masa peralihan.

Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas X-6 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X-7 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas kontrol.



  1. Teknik Analisa Data

Berkaitan dengan pertanyaan penelitian, dianalisis dengan analisis statistik deskriptif. Data tentang hasil belajar dianalisis dengan statistik inferensial. Teknik analisis data adalah analisis Statistik Inferensial.

Berdasarkan pertanyaan nomor satu dan dua pada rumusan masalah, maka data pretes postes akan dianalisis dengan statistik inferensial Uji-t. Statistik uji-t dapat digunakan, bila data berdistibusi normal dan homogen.

Setelah data berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian terhadap hipotesis menggunakan uji-t sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana (2007: 64) yaitu:



  1. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t pihak kanan, dengan taraf signifikan α = 0,05. Pengujiannya adalah rata-rata µ1 dan µ2, pasangan hipotesis nol dan tandingannya adalah:

Ho : µ1 = µ2 : Tidak ada perbedaan pemahaman matematika siswa yang diajarkan dengan teori belajar kurt lewin dan konvensional di kelas VII SMP Negeri 4 Sakti.

Ha : µ1 > µ2 : Ada perbedaan pemahaman matematika siswa yang diajarkan dengan teori belajar kurt lewin dan konvensional di kelas VII SMP Negeri 4 Sakti


  1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Sakti pada hari senin s/d sabtu tanggal 22 September s/d 27 September 2013 di kelas VII-1 dan VII-3. setelah melaksanakan pembelajaran dengan teori belajar kurt lewin dan dilanjutkan dengan melakukan post-test diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

  1. Hasil Post-test kelas eksperimen

Tabel berikut adalah hasil post-test kelas kontrol siswa kelas VII-1 SMP Negeri 4 Sakti yang diikuti sebanyak 30 siswa.

Tabel 4.1 Hasil Post-Test Kelas Eksperimen Siswa VII-1 SMP Negeri 4 Sakti



No

Nama Siswa

Nilai

1

Faradilla

60

2

Maisarah

80

3

Munawir

70

4

Zamzami

85

5

Zahara

70

6

Husnawati

80

7

Riskawati

65

8

Riski

65

9

Putri Hartina

80

10

Susi Nasia

65

11

Asmaul Husna

90

12

M. Aulia

75

13

Nazaruddin

95

14

Furqan

70

15

M. Zikra

95

16

Putri Rania

70

17

Nurfadhilah

85

18

Nusufi Bawazir

70

19

Sarah Amalia

70

20

Munasirafdal

80

21

M. Danil

80

22

M. Irsa

75

23

M. Iqbal

85

24

Riski

85

25

M. Afdal

80

26

Nola Saisabila

90

27

Saisabila Fitri

60

28

Nadia Ulfa

90

29

Yunnawati

75

30

Munawarah

75

  1. Hasil post-test kelas kontrol

Tabel berikut adalah hasil pos-test kelas kontrol siswa VII-3 SMP Negeri 4 Sakti yang diikuti sebanyak 30 siswa.

Tabel 4.2 Hasil Post-Tets Kelas Kontrol Siswa VII-3 SMP Negeri 4 Sakti



No

Nama Siswa

Nilai

1

Martunis

40

2

M. Ikbal

65

3

Munawir

50

4

Molvi Fata

65

5

Fitriaton

70

6

Muhadir Fahmi

50

7

Dinda Zulfahmi

80

8

Maisura

75

9

Masykur

50

10

Munziwar

60

11

Ilhami

40

12

Khairun Muna

80

13

Muliana

60

14

Feri Rinaldi

45

15

Rahma Daniah

50

16

Baitur Rahmi

70

17

Aan Tatikurrahman

70

18

Alfisyanti

45

19

M. Firmanda

40

20

Zainal Abidin

75

21

Rahmatul Akmal

55

22

Ansarmiah

70

23

Misbahur munira

45

24

M. Azizi

80

25

M. Hafizam

75

26

Zinul Misri

40

27

Heriadi

45

28

Nur Aini

60

29

Rifatul

60

30

M. Nur

55

Berdasarkan perhitungan yang telah diperoleh sebelumnya yaitu nilai rata-rata tes akhir untuk kelas eksperimen = 77,1 dan , dan nilai rata-rata tes akhir untuk kelas ontrol = 60,26 dan maka untuk perhitungan harga sgab adalah:

S2 =

S2 =

S2 = 136,56

Sgab = 11,68









Berdasarkan hasil perhitungan didapat t = 5,57, sedangkan harga ttabel = 1,67. Sehingga Ha dapat diterima pada taraf signifikan α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan yaitu: Teori belajar kurt lewin dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP SMP Negeri 4 Sakti.

Selanjutnya sesuai dengan analisis data tersebut di atas, ternyata hasil yang dicapai siswa dalam belajar matematika sangat tergantung jalannya proses belajar mengajar. Untuk itu metode dan persiapan guru perlu benar-benar mendapat perhatian. Sebaiknya seorang guru mempersiapkan terlebih dahulu bahan mengajar, metode yang akan digunakan, sehingga kesulitan siswa dalam menguasai belajar dapat teratasi.

Pembelajaran dengan menggunakan teori belajar kurt lewin tidak hanya meningkatkan hasil belajar matematika siswa namun dapat meningkatkan rasa kesetiakawanan dan memperkuat keakrapan diantara sesama siswa. Pada kegiatan belajar ini mereka dilatih untuk dapat berkomunikasi, ini terlihat pada saat peneliti memberikan pendapatnya sendiri, serta siswa diarahkan untuk menghargai pendapat orang lain.



Walaupun teori belajar kurt lewin membawa pengaruh yang lebih bagus terhadap hasil belajar matematika siswa, namun setiap metode pembelajaran mempunyai kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu tidak semua materi bisa diajarkan hanya dengan satu metode saja, tapi seorang guru harus bisa memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat. Pemilihan metode dan teknik mengajar tidak begitu saja ditentukan oleh selera dan kemauan guru. Penggunaan metode atau cara pendekatan dalam proses belajar mengajar haruslah bervariasi, karena belum tentu metode untuk satu cocok untuk semua materi yang diajarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Syaiful (2002:37) mengemukakan bahwa: “Pemilihan metode mengajar tergantung kepada tujuan belajar yang harus tercapai, kemampuan siswa, bakat, pengetahuan awal serta umur siswa”. Penerapan suatu metode mengajar didukung oleh faktor-faktor lain misalnya fasilitas yang memadai, tingkat kemampuan siswa serta tingkat kemampuan guru dalam menerapkan metode tersebut, jadi tanpa didukung oleh faktor-faktor tersebut maka hasil yang diperoleh tidak akan maksimal.

  1. Penutup

  1. Kesimpulan

  1. Berdasarkan hasil analisis data dan temuan penelitian pembelajaran dengan teori belajar kurt lewin dengan menekankan pada kemampuan matematika siswa.

  2. Hasil tes setelah menerapkan teori belajar kurt lewin dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa, hal ini dapat dilihat dari thitung > ttabel

  1. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, teori belajar kurt lewin yang diterapkan pada kegiatan pembelajaran memberikan hal-hal penting untuk perbaikan. Untuk itu peneliti menyarankan beberapa hal berikut:

  1. Bagi guru matematika

    1. Pembelajaran teori belajar kurt lewin pada pembelajaran matematika yang menekankan kemampuan matematika siswa dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menerapkan pembelajaran matematika yang innovatif.

    2. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai bandingan bagi guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan teori belajar kurt lewin pada pelajaran matematika.

  2. Kepada Lembaga terkait

    1. Pembelajaran teori belajar kurt lewin dengan menekankan hasil belajar masih sangat asing bagi guru maupun siswa, oleh karenanya perlu disosialisasikan oleh sekolah atau lembaga terkait dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

    2. Pembelajaran teori belajar kurt lewin dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada pelajaran matematika sehingga dapat dijadikan masukan bagi sekolah untuk dikembangkan sebagai strategi pembelajaran yang efektif untuk pokok bahasan matematika yang lain.

3. Kepada peneliti lanjutan

  1. Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan teori belajar kurt lewin dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa secara maksimal untuk memperoleh hasil penelitian yang maksimal.

  2. Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan teori belajar kurt lewin dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa lain dengan menerapkan lebih dalam agar implikasi hasil penelitian tersebut dapat diterapkan di sekolah

Daftar Pustaka

Ahmad Sugandi. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES

Anni, Catharina, Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: Unnes Press.

Djamarah, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Lela. 2009. Teori-teori Pembelajaran Matematika Menurut Aliran Psikologi Kognitif. [online]. Tersedia: http://lela68.wordpress.com/2014/09/22/tugas-4-bruner-dienes/. [22 September 2014].

Muhibbin Syah. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya

Nana, Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya.

Ruseffendi. 2005. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan. Bandung: Tarsito.

Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Sudjana. 2007. Metode Statistik, Bandung: Tarsito

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wina Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana.




Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013






Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©atelim.com 2016
rəhbərliyinə müraciət