Ana səhifə

Bab 2 landasan teori 1 Tinjauan Umum 1 Terminologi Judul


Yüklə 6.94 Mb.
səhifə3/4
tarix26.06.2016
ölçüsü6.94 Mb.
1   2   3   4

2.2.2 Studi Kasus – Sanggar Musik Musicasa

1) Profil Musicasa

Musicasa merupakan sebuah sanggar musik yang didirikan oleh bapak Tommy Prabowo dan Joseph Kristanto Pantioso pada tahun 2008. Keduanya telah menggeluti dunia musik secara profesional dan turut menjadi pengajar di Musicasa. Musicasa merupakan sanggar musik yang
memfokuskan pembelajaran pada musik klasik. Karena berfungsi sebagai sanggar musik dan bukan sekolah musik, Musicasa tidak menyediakan kurikulum pembelajaran yang formal, namun tetap menyesuaikan kebutuhan pelajar. Selain mengajar murid yang memang memiliki hobi musik, Musicasa juga turut mempersiapkan pelajar yang ingin mengikuti tes masuk sekolah musik di luar negeri, seperti di Jerman.

Musicasa terletak di Ruko Duta Merlin Blok F7 Gambir, Jakarta Pusat. Pemilihan lokasi di Ruko Duta Merlin dikarenakan letaknya yang sangat strategis dan mudah dijangkau. Ruko tersebut direnovasi terlebih dahulu sebelum digunakan oleh Musicasa. Untuk lantai 1 & 2 dipakai untuk kegiatan sanggar, sedangkan lantai 3 & 4 dipakai sebagai tempat tinggal.


2) Program Kelas & Kegiatan

Jenis kelas yang disediakan Musicasa yaitu kelas Piano, Vokal, serta Orkes & Conducting. Kelas piano & kelas vokal diadakan hari Senin hingga Jumat dengan lama 1 sesi kelas sekitar 45 menit, dan sifatnya privat. Sedangkan kelas orkes dan conducting diadakan hari Minggu dengan lama sesi kelas sekitar 3 jam, dan sifatnya kolektif.

Musicasa menyediakan 4 buah ruangan kelas, 2 diantaranya menggunakan baby grand piano dan 2 sisanya menggunakan upright piano. Ruangan kelas dapat dipergunakan fleksibel bagi kelas piano maupun kelas vokal. Sedangkan untuk kelas orkes dan conducting, dipergunakan ruangan kelas lantai 2 yang pemisah ruangannya dapat dibuka sehingga areanya menjadi lebih luas.

Selain kegiatan belajar mengajar, Musicasa juga turut mengadakan konser besar minimal 2 kali dalam 1 tahun, dan konser kecil setiap 2 bulannya. Untuk konser besar dilaksanakan di venue luar, sedangkan untuk konser kecil dipergunakan area kelas di lantai 2 yang dibuka.


3) Operasional

Musicasa beroperasional setiap hari Senin hingga Jumat dan hari Minggu, mulai pukul 08.00 hingga pukul 21.00. Jumlah staff pengajar di Musicasa yaitu 7 orang dan jumlah pelajar sekitar 100 pelajar, dengan rentang umur yang cukup besar, mulai dari 8 hingga 80 tahun.


4) Pembagian Ruang & Fasilitas

a. Entrance

Akses entrance di Musicasa hanya melalui pintu utama ruko. Karena tidak memiliki signage di depan ruko, pencarian lokasi ruko mungkin dapat membingungkan. Untuk dimensi dan desain pintu di entrance Musicasa kurang ergonomis, terutama bagi bagi pelajar yang membawa instrumen musik dengan ukuran besar, misalnya cello.


Gambar 2.43 Fasad Ruko Musicasa

Sumber : Dokumentasi Pribadi
b. Resepsionis

Resepsionis tidak hanya sebagai tempat menerima tamu, namun juga sebagai tempat diletakkannya rak penyimpanan dokumen para staff pengajar. Tersedia juga komputer dan printer untuk keperluan pencetakan dokumen seperti jadwal maupun surat-surat.




Gambar 2.44 Meja Resepsionis Musicasa

Sumber : Dokumentasi Pribadi
c. Area Tunggu

Area tunggu terletak di dekat resepsionis, dan terdapat rak display buku dan majalah yang dapat dibaca di tempat.




Gambar 2.45 Area Tunggu Musicasa

Sumber : Dokumentasi Pribadi
d. Koridor

Koridor menghubungkan area tunggu dengan 3 ruangan kelas di lantai 1, toilet, serta akses tangga menuju lantai 2. Karena keterbatasan ruang pada ruko, maka jalur sirkulasi di koridor juga relatif sempit. Hal ini dapat membahayakan pengguna ruang jika terjadi keadaan darurat.




Gambar 2.46 Koridor Musicasa

Sumber : Dokumentasi Pribadi

e. Ruangan Kelas (Lantai 1)

Terdapat 3 buah ruangan kelas di lantai 1, 2 diantaranya memiliki upright piano, dan 1 memiliki baby grand piano. Setiap ruangan dilengkapi dengan music stand, cermin, dan tempat duduk bagi murid dan pengajar.


Gambar 2.47 & 2.48 Ruang Kelas Lantai 1 Musicasa

Sumber : Dokumentasi Pribadi
f. Galeri

Tangga sebagai akses menuju lantai 2 dimanfaatkan juga sebagai sebuah galeri kecil, yang dipenuhi dengan poster-poster konser yang telah diselenggarakan oleh Musicasa sendiri.




Gambar 2.49 Galeri Musicasa

Sumber : Dokumentasi Pribadi

g. Ruangan Kelas (Lantai 2)

Ruangan kelas di lantai 2 dipartisi dengan sliding door. Partisi ini dapat dibuka sehingga menggabungkan ruangan kelas dan area terbuka, yang digunakan untuk kelas orkes & conducting dan juga untuk konser kecil yang diadakan setiap 2 bulan.


Gambar 2.50 & 2.51 Ruang Kelas Lantai 2 Musicasa

Sumber : Dokumentasi Pribadi
h. Perpustakaan

Area lantai 2 juga dimanfaatkan sebagai perpustakaan tempat menyimpan koleksi buku-buku musik.




Gambar 2.52 Perpustakaan Musicasa

Sumber : Dokumentasi Pribadi

i. Ruang Audio Visual & Storage

Musicasa juga memiliki sebuah ruangan audio visual di lantai 2. Selain adanya perlengkapan audio visual, ruangan ini menyimpan beberapa koleksi kaset dan CD musik yang dapat dipinjam para pelajar.


Gambar 2.53 & 2.54 Ruang Audio Visual Musicasa

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Dibelakang bagian ruang audio visual, terdapat sebuah area kosong dibawah tangga. Musicasa memanfaatkan area ini sebagai storage penyimpanan perlengkapan, seperti tempat duduk yang digunakan saat konser. Digunakan tirai untuk menutup area storage tersebut.


Gambar 2.55 Storage

Sumber : Dokumentasi Pribadi

5) Elemen Interior

a. Lantai

Material lantai yang digunakan di Musicasa baik di lantai 1 maupun lantai 2 yaitu keramik berukuran 40x40 cm, namun dengan warna dan pola pemasangan yang berbeda.




Gambar 2.56 & 2.57 Treatment Lantai Musicasa

Sumber : Dokumentasi Pribadi

b. Dinding

Treatment dinding yang digunakan yaitu cat dan wallpaper, yang diaplikasikan dalam warna yang berbeda setiap ruangannya.


Gambar 2.58 & 2.59 Treatment Dinding Musicasa

Sumber : Dokumentasi Pribadi

c. Ceiling

Material ceiling yang digunakan yaitu gipsum. Permukaan ceiling dibuat rata dan tidak ada permainan up/down ceiling, karena kondisi existing ceiling ruko existing tidak terlalu tinggi.


Gambar 2.60 Treatment Ceiling Musicasa

Sumber : Dokumentasi Pribadi
d. Pencahayaan

Meskipun bentuk bangunan adalah ruko, pencahayaan alami dapat masuk dengan baik ke dalam ruangan, terutama untuk area di depan dan dibelakang ruko. Oleh karena itu, penggunaan pencahayaan buatan pada siang hari dapat dikurangi. Mayoritas jenis lampu yang dipakai yaitu lampu downlight dengan warna warm white, namun juga terdapat pendant lamp dan standing lamp yang sifatnya dekoratif.




Gambar 2.61 & 2.62 Kondisi Pencahayaan Alami

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 2.63 Pendant Lamp & Gambar 2.64 Standing Lamp

Sumber : Dokumentasi Pribadi
e. Penghawaan

Karena jendela yang dapat dibuka, sirkulasi alami udara dapat terjadi dengan baik. Untuk penghawaan buatan, AC split ditempatkan di area tunggu, ruang audio visual, dan setiap ruangan kelas. Ketika AC tidak dinyalakan, tersedia juga beberapa standing fan yang dapat digunakan.




Gambar 2.65 AC Split & Gambar 2.66 Standing Fan

Sumber : Dokumentasi Pribadi
f. Akustik

Akses menuju lantai 2 ditutup dengan adanya pintu dan partisi kaca. Selain itu, Musicasa tidak mengaplikasikan treatment akustik khusus yang diaplikasikan pada interior, karena itu suara dapat merambat keluar ruangan hingga keluar bangunan.




Gambar 2.67 Pintu Sebagai Partisi Lantai 2

Sumber : Dokumentasi Pribadi
g. Signage

Hanya terdapat brand signage di dinding belakang meja resepsionis, yang menggunakan material stainless steel. Selain itu, tidak terdapat signage lainnya.




Gambar 2.68 Brand Signage

Sumber : Dokumentasi Pribadi
h. Keamanan

Untuk meningkatkan faktor keamanan pada tangga, anak tangga diberikan nosing treatment dan disediakan railing. Resepsionis selain sebagai penerima tamu, juga berfungsi sebagai pengawas pengunjung yang masuk.


2.2.3 Studi Kasus – Art & Culture Edutainment Center (MSI)

1) Profil Arture & MSI



Art & Culture Edutainment Center (Arture) yang terletak di Lotte Shopping Avenue merupakan sebuah pusat edukasi yang menyediakan beragam program pembelajaran dari berbagai bidang. Arture sendiri didirikan pada bulan September 2013 dan sudah bekerja sama dengan berbagai partner dari institusi-institusi ternama yang menyediakan program pembelajaran tersebut.

Arture menyediakan 7 kategori program pembelajaran, salah satunya yaitu Performing Arts. Untuk program Performing Arts khusus musik, Arture bekerja sama dengan MSI (Music School of Indonesia).



MSI adalah sebuah sekolah musik beraliran kontemporer, yang pada mulanya berawal sebagai GSI (Guitar School of Indonesia). GSI didirikan oleh Dewa Budjana, Andra Ramadhan, dan Bernard Larso. Perkembangan GSI yang begitu pesat membuat GSI pada akhirnya memperluas bidang pelayanan, tidak hanya melalui pendidikan gitar saja. Dengan demikian GSI dirubah menjadi MSI pada Agustus 2010. MSI sudah memiliki 4 cabang sekolah sebelum membuka cabang terbarunya di Lotte Shopping Avenue.
2) Kelas & Kegiatan

Kategori program yang disediakan oleh Arture yaitu Early Education, Art, Cooking, Performing Arts, Lifestyle, Education, dan Support Group. Masing-masing terbagi lagi menjadi kelas-kelas spesifik. Untuk Performing Art, kelas yang disediakan yaitu :

  • Music & Singing (dengan partner Music School of Indonesia)

  • Dancing (dengan partner United Dance Works, Sanggita Kencana Budaya, Ikatan Langkah Dansa Indonesia, dan Steps Dance Academy)

  • Acting (dengan partner Look Inc. School & Didi Petet School of Acting)

Sedangkan jenis kelas musik yang disediakan oleh MSI sendiri yaitu kelas Drum, Vocal, Electric Bass, Violin, Electric Guitar, Classical Guitar, Classical Piano, Keyboard, dan Band. Lamanya 1 sesi kelas yaitu 45 hingga 60 menit. Sampai saat ini, mayoritas kelas musik di MSI Arture berupa kelas privat dan untuk kelas kolektif hanya ada kelas gitar.

Selain kegiatan belajar mengajar, MSI dan partner Arture lainnya juga turut mengadakan pameran dan pementasan. Diadakan pameran hasil karya di atrium mall bagi yang mengikuti Art Program, sedangkan bagi yang mengikuti Performing Arts Program diadakan pementasan di Ice Palace, yaitu ruang auditorium yang disediakan oleh Lotte Shopping Avenue.


3) Operasional

Arture beroperasional setiap harinya mulai pukul 08.00 pagi hingga 22.00 malam. Jam operasional Arture dimulai lebih awal dibandingkan dengan jam operasional mall, sehingga untuk akses masuk mall tidak dapat melalui pintu utama sebelum mall dibuka.

Arture menyediakan 7 buah ruangan yang dipergunakan sebagai ruang kelas yaitu Mom & Kids Room, Cooking Room, Social Room, Music Room, Lingua Room, Art Room, & Studio Room. Ruangan kelas yang dipergunakan MSI yaitu Music Room, namun tidak menutup kemungkinan bagi MSI untuk menggunakan ruang lain jika dibutuhkan, misalnya Lingua Room untuk kelas teori ataupun untuk keperluan meeting tertentu.
4) Pembagian Ruang & Fasilitas

a. Entrance



Entrance masuk ke dalam Arture maupun tenant lain di dalam Lotte Shopping Avenue bersifat terbuka, karena sudah menjadi konsep dari mall itu sendiri. Di dalam Arture sendiri terdapat akses melalui lift yang dipartisi.



Gambar 2.69 Main Entrance Arture

Sumber : Dokumentasi Pribadi
b. Resepsionis

Resepsionis terletak tepat di depan pintu masuk. Selain berfungsi sebagai penerima tamu dan pusat informasi, proses transaksi pembayaran juga dilakukan di meja resepsionis.




Gambar 2.70 Meja Resepsionis Arture

Sumber : Dokumentasi Pribadi
c. Area Tunggu

Terdapat 2 buah area tunggu di Arture, yaitu tepat di sebelah resepsionis dan juga area di depan office. Disamping itu, juga disediakan beberapa tempat duduk di koridor menuju ruangan kelas.




Gambar 2.71 & Gambar 2.72 Area Tunggu Arture

Sumber : Dokumentasi Pribadi
d. Mom & Kids Room

Mom & Kids Room digunakan oleh program kelas Early Education. Ruangan ini dirancang menyerupai tempat bermain anak-anak. Pemisah ruang yang menggunakan kaca berwarna memungkinkan orang tua yang sedang berada di area tunggu untuk dapat melihat kegiatan di dalam ruangan.


Gambar 2.73 Mom & Kids Room Arture

Sumber : Dokumentasi Pribadi
e. Koridor

Koridor menghubungkan area terbuka didepan office dengan Social Room, Music Room, Lingua Room, Art Room, toilet dan storage.




Gambar 2.74 Koridor Arture

Sumber : Dokumentasi Pribadi

f. Social Room & Lingua Room



Social Room & Lecture Room digunakan oleh program kelas Art, Education, & Lifestyle, dengan fungsi sebagai kelas teori. Social room sendiri dapat dimanfaatkan untuk kelas kombinasi antara teori & praktek.


Gambar 2.75 Social Room Arture & Gambar 2.76 Lecture Room Arture

Sumber : Dokumentasi Pribadi
g. Studio Room

Studio Room merupakan ruangan studio dengan luasan yang relatif besar dan digunakan untuk kegiatan program kelas Performing Art & Lifestyle. Di dalam Studio Room sendiri terdapat akses menuju locker dan shower room.


Gambar 2.77 Studio Room Arture

Sumber : Dokumentasi Pribadi
h. Music Room – Koridor & Locker

Di dalam Music Room sendiri terdapat koridor menuju ruangan-ruangan kelas. Di bagian dalam area koridor terdapat locker yang dapat digunakan dan tersedia juga wastafel. Kekurangan dari Music Room ini yaitu kurangnya luasan ruangan, karena setelah dibagi lagi menjadi beberapa ruangan kelas, luasan tiap ruangan kelasnya relatif sempit.




Gambar 2.78 Music Room Arture - Koridor

Sumber : Dokumentasi Pribadi
i. Music Room – Ruang Gitar

Untuk ruang gitar disediakan amplifier dan tempat duduk bagi murid dan pengajar.




Gambar 2.79 Music Room Arture – Ruang Gitar

Sumber : Dokumentasi Pribadi
i. Music Room – Ruang Piano

Di dalam ruang ruang piano tersedia sebuah keyboard dan upright piano. Selain itu, tersedia tempat duduk murid dan pengajar, coffee table yang digunakan untuk meletakkan laptop, papan tulis, dan peralatan audio.




Gambar 2.80 Music Room Arture – Ruang Piano

Sumber : Dokumentasi Pribadi
j. Music Room – Ruang Kelas Kolektif & Drum

Ruang Kelas Kolektif dapat dilihat langsung dari koridor luar. Ruangan ini digunakan untuk kelas drum dan kelas kolektif. Di dalamnya terdapat tempat duduk, keyboard, drum, gitar, papan tulis, dan perlengkapan audio.




Gambar 2.81 & Gambar 2.82 Music Room Arture - Ruang Kolektif

Sumber : Dokumentasi Pribadi
5) Elemen Interior

a. Lantai

Material lantai yang digunakan di koridor adalah homogenous tile, sedangkan material lantai di Music Room digunakan karpet untuk meredam suara.


Gambar 2.83 & Gambar 2.84 Treatment Lantai Arture

Sumber : Dokumentasi Pribadi
b. Dinding

Ruangan yang tidak membutuhkan treatment akustik menggunakan cat berwarna putih. Sedangkan khusus dinding di Music Room digunakan wall padding dengan kain untuk meredam suara.




Gambar 2.85 & Gambar 2.86 Treatment Dinding Arture

Sumber : Dokumentasi Pribadi
c. Ceiling

Material ceiling yang banyak digunakan yaitu gipsum, dengan permainan down ceiling di area tunggu dan koridor. Untuk beberapa ruangan yang membutuhkan peredam suara, digunakan panel akustik.




Gambar 2.87 & Gambar 2.88 Treatment Ceiling Arture

Sumber : Dokumentasi Pribadi
d. Pencahayaan

Pencahayaan di koridor menggunakan kombinasi direct dan indirect lighting, dengan warna lampu warm white, sedangkan pencahayaan di dalam ruangan kelas menggunakan downlight warm white. Beberapa ruangan seperti Lingua Room dan Studio Room mendapatkan penerangan alami yang baik.




Gambar 2.89 Pencahayaan Buatan & Gambar 2.90 Pencahayaan Alami

Sumber : Dokumentasi Pribadi
e. Penghawaan

Untuk penghawaan ruangan, digunakan AC sentral untuk setiap ruangan kelas, koridor, maupun area tunggu. Karena berlokasi di dalam mall, tidak ada penghawaan alami yang didapatkan.


f. Akustik

Treatment akustik hanya diaplikasikan pada beberapa ruangan yang membutuhkan, seperti Music Room. Seperti yang disebutkan sebelumnya, digunakan material-material peredam suara seperti karpet, wall padding dari kain, serta panel akustik pada ceiling.
g. Signage

Arture menyediakan beberapa signage yang didesain khusus. Brand signange yang berada di belakang meja resepsionis terbuat dari stainless steel, sedangkan signage lain dibuat dari akrilik. Signage penanda ruangan kelas dilengkapi juga dengan lampu led. Selain itu, juga disediakan rules signage di dalam setiap ruangan kelas.




Gambar 2.91 & Gambar 2.92 Signage Design

Sumber : Dokumentasi Pribadi
h. Keamanan

Karena sifatnya yang terbuka, terdapat jalur sirkulasi yang luas di Arture dan akses emergency exit yang mudah dicapai. CCTV diletakkan di beberapa titik dan pihak mall juga memposisikan beberapa security officer di area Arture. Fire extinguisher juga tersedia di setiap ruangan.

1   2   3   4


Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©atelim.com 2016
rəhbərliyinə müraciət