OpenERP
Berdasarkan Odoo, OpenERP atau sekarang lebih dikenal dengan Odoo adalah sebuah sistem software manajemen berbasis phtyon yang memiliki berbagai aplikasi bisnis untuk memenuhi segala kebutuhan bisnis. OpenERP ditemukan oleh Fabien Pinckaers dari 2002 dan baru di tahun 2005 resmi diluncurkan dengan format sebagai open source software. OpenERP telah tersedia dalam 18 bahasa dan memiliki partner serta kontributor dari seluruh dunia. Sekitar 1500 developer telah berpartisipasi dalam proyek pengembangan sistem OpenERP dan sekitar 500 lebih perusahaan telah menjadi official partner dari OpenERP. Hingga saat ini terdapat lebih dari 4000 aplikasi yang bisa diterapkan pada OpenERP. Aplikasi tersebut dikelompokkan menjadi 6 grup besar:
-
Front-end apps: website builder, blog, e-commerce
-
Sales management apps: CRM, point of sales, quotation builder
-
Business operations apps: project management, inventory, manufacturing, accounting and purchase
-
Marketing apps: mass mailing, lead automation, events, survey, forum, live chat
-
Human Resources apps: employee directory, enterprise social network, leaves management, timesheet, fleet management
-
Productivity apps: business intelligence, instant messaging, notes
OpenERP dapat diaplikasikan pada berbagai macam sektor, seperti sector perdagangan, tekstil, agrikultural, dan lainnya. Perbedaan tersebut menggambarkan tingkat fleksibilitas OpenERP yang sangat tinggi sehingga dapat menjangkau seluruh jenis perusahaan yang ada. OpenERP dibangun dengan menggunakan arsitektur yang modular dan teknologi-teknologi yang bersifat open source, tetapi tetap memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan.
2.2.2 Target Pengguna dan Kelebihan OpenERP
OpenERP ditujukan kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki ambisi dan keinginan untuk meningkatkan performansi dalam bidang manajemen. OpenERP tidak membatasi jenis, kategori dan skalabilitas perusahaan-perusahaan yang akan menggunakannya karena OpenERP dapat diaplikasikan baik pada bidang, sektor, maupun skala apapun.
OpenERP adalah open source yang berarti perusahaan (user) yang menggunakan aplikasi ini dapat memperoleh profit dari perkembangan perusahaan lain dan juga pengguna (user) aplikasi ini juga akan mendapatkan jaminan bahwa perkembangan yang mereka hadapi nantinya akan didukung oleh OpenERP melalui update software dengan versi yang lebih baru dimana versi yang baru ini berisi perbaikan apabila terdapat error atau bug serta penambahan fitur-fitur baru.
Berikut merupakan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh software OpenERP :
1. Opensource dan integrasi
2. Menghindari redundansi dari pemasukan data dan operasi
3. Mengurangi waktu jeda waktu penampilan informasi dan laporan.
4. Pengurangan biaya, penghematan waktu, dan peningkatan kontrol dengan analisis skala enterprise.
5. Fleksibel dan user friendly.
2.2.3 Fitur OpenERP
1. Enterprise Management
a. Sales Management
Modul sales memungkinkan kita untuk mengelola dan mengklasifikasikan pesanan penjualan pada sistem struktural dan hirarkis. Memungkinkan kita untuk membuat pesanan baru dan meninjau pesanan yang sudah ada di berbagai negara. Konfirmasi pesanan dapat memicu pengiriman barang, faktur dan waktu yang ditentukan oleh pengaturan dalam setiap pesanan.
Dalam modul ini penjual dapat mendapatkan seluruh informasi yang dibutuhka hanya dalam satu layar saja, dapat melakukan kontrol terhadap pemesanan dan pengiriman barang serta dapat mengetahui semua operasi yang dilakukan pelanggan.
Keuntungan dari enterprise management yaitu :
-
Diintegrasikan dengan point of sales
-
Accounting yang otomatis
-
Diintegrasikan dengan kontrak, project, dan jadwal produksi
-
Diintegrasikan dengan platform eCommerce yang berbeda – beda untuk transaksi online
-
Dapat menampilkan report
b. Invoicing
OpenERP memberikan banyak dukungan logistik untuk invoicing automation seperti dari pemesanan penjualan, dari biaya, dll. Modul ini memiliki system pricelist yang baik, modul follow-up yang sangat berguna.
Keuntungan dari modul ini :
-
Diintegrasikan dengan accounting analisis yang berkenaan dengan profitability
-
Tidak ada double encoding
c. Point of Sales
Hal ini memungkinkan anda untuk dengan mudah mengatur semua titik penjualan operasi: penjualan, stok, encashment, faktur, dan lain-lain.
Point of Sales dilengkapi dengan interface touchscreen untuk end user, terdapat system pembayaran secara multiple, mendukung invoicing secara langsung, dan terdapat 12 tipe barcode.
Keuntungan dari modul ini :
-
Diintegrasikan dengan stok dan accounting untuk menghindari double entry
-
Diintegrasikan dengan sales management
-
Dapat dilakukan perubahan-perubahan dengan mudah sesuai kebutuhan.
d. Purchase
Purchase management memungkinkan Anda untuk mencari penjual dari harga penawarannya dan mengkonversikannya menjadi Pesanan Pembelian. OpenERP memiliki beberapa metode pemantauan dan pelacakan faktur penerimaan barang 72 yang dipesan. Kita dapat menangani pengiriman yang partial di OpenERP, sehingga kita masih dapat mengetahui barang yang masih akan diantarkan. OpenERP memungkinkan sistem untuk menggenerate secar otomatis draft pembelian.
e. Service Management
Service management memungkinkan untuk mengatur proyek – proyek tanpa adanya batasan. Service management menyediakan tools yang dapat mengatur multi-level sub-proyek, mengkontrol tugas dari project manager, memberikan peringatan berupa email pada customer untuk mendukung proyek.
2. Logistic
a. Manufacturing
Dalam modul ini terdapat double-entry stock untuk mempermudah traceability, melakukan kontrol terhadap biaya dan margins proyek, product dan partners, dan mudah untuk menjalankannya.Diintegrasikan dengan accounting untuk transaksi secara otomatis, diintegrasikan dengan HR management untuk mendapatkan ketersediaan resources.
b. Product Pricelists
OpenERP pricelist sangat powerfull dan mudah untuk digunakan. OpenERP pricelist memungkinkan untuk mengatur promosi, harga spesial untuk customer secara efisien. Kita dapat mengatur harga berdasarkan biaya, tanggal, currency dan berdasarkan kategori dari suatu produk.
c. Quality Management
OpenERP menghasilkan modul untuk memanage kualitas dari produk dan service. “modul repairs management” memungkinkan pengaturan terhadap after-sales service.
d. Shipping Management
OpenERP sistem warehouse management mengnyediakan banyak tools untuk mengorganisaksikan customer dan supplier shipping secara efisien.
e. Warehouse Management
Modul ini menyediakan fungsionalistas untuk mengatur multi-warehouse. Untuk tiap warehouse, lokasi input, lokasi output dan lokasi stock dapat didefinisikan.
3. Acounting dan Finance
a. Acounting
OpenERP menyediakan modul acounting yang terintegrasi dengan financial accounting, analytic acounting, third party management , taxes management, budgets dan assets. OpenERP memili lebih dari 50 modul tambahan dalam accounting seperti electrnic bank transfer, assets management, automatic invocing, analytic control, dan statement management.
b. Analitic Acounting
Analytical merupakan inti dari semua modul management dalam OpenERP. Analytic dintegrasikan dengan semua operasi yang memiliki biaya atau pendapatan. Sebagai contoh, untuk sevices company, analityc accountign digunakan sebagai finacial bagian dari project management.
c. Asset Management
Untuk bisnis bangunan sampai farmasi, melacak asset yang kompeks menjadi mudah dengan OpenERP. Memiliki modul fixed assset membuat kita terhindar dari kehilangan juataan dolar tiap tahun dalam tax overpayment.
d. Bank Interfaces
OpenERP mendukung electronic banking dan invoicing melalui modul yang berbeda. OpenERP menyediakan layanan untuk berkomiunikasi secara otomatis denganbank untuk melakukan pembayaran order dan menerima statement dari bank secara otomatis. OpenERP juga mendukung CODA, SEPA, BTV/11/DTA, check printing dan EDI.
e. Budgets
OpenERP budgets modul mendukung untuk mengelola financial dan analisis budgets. Modul ini dapat mengelola budgets yang sama dari tiga macam panfangan, melalui aturan user:
-
Accountant : bekerja pada master dan consolidated budget
-
Project manager : bekerja pada analytic budget pada proyeknya
-
Department manager : mendapat consolidation view pada posisi budgets
f. Payment Managements
Untuk membantu dalam mengelola harta dan pembayaran kepada supplier, OpenERP menyediakan tools untuk menoong dalam persiapan pembayaran.
4. Human Resources
a. Expences
Modul ini menyediakan layanan untuk mengelola biaya bulanan suatu perusahaaan. Modul ini memberikan akses pada catatan gai pegawai dan memberikan validasi untuk menyetuju atau menolak catatan tersebut. Setelah validasi modul ini membuat sebuah invoice untuk pekerja Employee dapat memerikasa gaji mereka.
b. Holiday Management
Modul ini mengontrol hari libur di dalam perusahaan. Modul ini menyediakan layanan untuk employee dalam meminta hari libur. Lalu manager dapat melihat permintaan untuk libur dan mengontrol seluruh rencana liburan untuk sebuah perusahaan atau department.
c. Point of Sales
Mengelola point of sales secara langsung dengan OpenERP. Modul ini memberikan layanan untuk mempermudah dalam mengelola semua operasi point of sales seperti penjualan, stock, encashnment, invoicing , dan lain - lain.
d. Skills Management
OpenERP menyediakan 20 modul yang berhubungan dengan humant resource mangement. Beberapa modul mengijinkan untuk mengelola skills dari para pekerja dan dari situ dapat diperoleh keputusan yang behubungan dengan kontrak pekerja dan evaluasi secara periodic.
5. CRM
a. Customer Relationship Management
Generic OpenERP customer relathionship management system mengijinkan sekelompok orang untuk dapat memimpin secara efisien dan pintar. Modul ini mengelola tugas penting seperti komunikasi, identifikasi, prioritas, penugasan, resolution dan notifikasi. OpenERP meyakinkan semua kasus dapat dilavak oleh user, customer dan supplier dengan sukses. OpenERP dapat secara otomatis mengirim reminders, dan yang lain sesuar aturan dari perusahaan.
b. Portal
Modul ini menyediakan layanan untuk dapat mengakses pada sistem customer dan supplier. Menapilkan hanya sebagian dari aplikasi OpenERP tanpa harus mendeploy semua modul ke dalam sistem. Ini merupakan modul yang sangat berguna yang memperbolehkan customer, partners, suppliers untuk menggunakan sistem untuk menjalankan beberapa tugas.
6. Project Management
a. Financial Project Management
OpenERP dmengintegrasikan financial project management agar dapat mengontrol aktifitas yang berbeda. Dengan modul ini dapat melacak biaya, budgets, automatic invoicing dan laporan keuntungan.
b. Operational Management
OpenERP diintegrasikan dengan multilevel project management system. Modul ini meyediakan layanan untuk mengelola alokasi tugas, rencana jangka panjag atau pendek, pendelegasian. Modul ini secara keseluruhan diintegrasikan dengan sales atau purchase.
c. Timesheets
Sistem timesheets meyediakan layanan untuk mencatat waktu yang diabiskan oleh pegawai dalam pengerjaan project. Modul ini diintegrasikan dengan analityc accounting yang menyediakan layanan untuk mengelola budgets, plannung, biaya dan reinvoicing dari human resources.
Metode working yang berbeda disediakan berdasarkan kebutuhan :
-
Sign in/out project
-
Simple timesheet encoding
-
Timesheets diintegrasikan dengan proses validasi dan kehadiran oleh manager.
7. Assosiation Management (Manajemen Asosiasi)
a. Event Organisation
Modul ini memungkinkan user untuk melakukan pengaturan terhadap suatu even. Hal yang dapat dipantau melalui modul ini adalah : perencanaan, registrasi, pengunjung, pembayaran, dan sebagainya. Modul ini terintegrasi dengan modul akunting dan CRM. Selain fitur-fitur tersebut, kita juga dapat menggunakan mail gateway untuk mendapatkan informasi permintaan atau registrasi yang dikirimkan via email.
b. Fund Raising
Modul ini memungkinkan user untuk melakukan pengaturan terhadap operasi keuangan. Operasi yang dimaksud mencakup pencarian investor hingga melakukan pemantauan akan bagaimana uang tersebut digunakan dalam proyek yang berbeda.
c. Membership
Modul ini memungkinkan suatu perkumpulan untuk mengatur anggota perkumpulan mereka. Kita dapat melihat data anggota baru atau anggota yang telah terdaftar sebelumnya. Modul ini terhubung ke modul yang memungkinkan user untuk menyediakan akses online terhadap anggota pada sistem yang ada, seperti kalender, proyek yang sedang aktif, daftar anggota, dan sebagainya.
8. IT Tools
a. Bug Tracker
Fitur OpenERP bug tracker memungkinkan user untuk melakukan pengaturan terhadap bug yang ada. Fitur ini mengatur revisi yang berbeda, milestone, status dari bug, tugas dari modulu manajemen proyek, dan sebagainya.
b. Scrum Methodology
Modul ini mengimplementasikan semua konsep yang didefinisikan di dalam scrum metodologi manajemen proyek untuk perusahaan IT. Termasuk di dalamnya adalah proyek dengan sprints, pemilik produk, scrum master, review sprints, pertemuan, feedback, dan sebagainya. Modul ini juga memungkinkan user untuk mengembangkan langkah jangka panjang, evaluasi hasil kerja, interaksi dengan pelanggan, dan sebagainya. Modul ini juga menyediakan fitur diagram untuk pembuatan laporan. Metodologi scrum digunakan oleh Microsoft dan Google untuk mengatur produk baru mereka.
9. Fully Customizable
a. Configurable Actions
Engine open object memungkinkan user untuk melakukan kustomisasi semua aksi terhadap sistem dalam beberapa klik saja. User dapat mendefinisikan objek baru dengan mudah, memodifikasi aliran kerja, mengganti hasil dari suatu aksi, membuka windows baru atau laporan, dan sebagainya.
b. Report Designer
Plugin ini menghubungkan Open Office dengan OpenERP untuk memastikan bahwa informasi yang berguna dikoordinasi dan disebarkan pada perusahaan. Dengan beberapa klik saja, user dapat membuka laporan dan melihat dokumen Open Office dan melakukan modifikasi terhadap dokumen melalui aplikasi dokumen yang ada.
c. View Editor
View Editor milik OpenERP memungkinkan user untuk mendesain dan mengadaptasi semua layar aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Kita dapat memodifikasi tampilan dan menambah atau menghilangkan field dengan cepat.
d. Workflow Editor
Sebagai bagian dari engine Business Process Management dari OpenERP, workflow editor memungkinkan user untuk mengganti cara memproses semua dokumen agar dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Fleksibilitas dari sistem ini memungkinkan software user untuk berkembang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kita dapat melakukan aksi pada workflow, antara lain mengirim email/sms, mencetak laporan, menghitung nilai dari objek yang dimodifikasi, memanggil layanan eksternal, dan sebagainya.
10. Ergonomy
a. Web Application Interface
OpenERP menyediakan fitur Ajax, web 2.0 yang memungkinkan drag & drop, diagram Gantt, pengeditan proses, dan sebagainya. Interface dari web OpenERP juga memungkinkan user untuk melakukan remote access dan kemudahan deployment kepada klien.
b. Gantt Charts
Setiap objek dari sistem dapat dilihat sebagai diagram Gantt yang dinamis. Gunanya untuk memudahkan manajemen resource dan perencanaannya. User dapat mengorganisasikan resource yang ada menggunakan fitur drag & drop pada timeline atau ada konsolidasi yang berbeda.
c. Dynamic Graphs
OpenERP menyediakan fitur laporan dengan grafis yang baik untuk memberikan informasi terhadap user. Setiap grafik pada OpenERP dinamis penuh, dimana user dapat melakukan manipulasi pada setiap bagian dari grafis, drag & drop pada dashboard, mengganti menjadi kalender, dan sebagainya. Dengan OpenERP, laporan yang baik tidak hanya dapat diakses oleh manajer saja, tetapi juga oleh setiap user di dalam sistem. Penggunaan lebih dari 200 laporan dapat memuaskan setiap kebutuhan karyawan dan meningkatkan performa mereka dengan informasi yang tepat.
d. Integrated Documentation
OpenERP merupakan software manajemen enterprise dengan dokumentasi paling baik di dunia. Buku dari OpenERP merupakan best seller dari Amazon untuk semua kategori software komputer dan semua kategori berbasis manajemen. Dokumentasi ini tidak hanya berisi bagaimana cara menggunakan software, tetapi juga contoh yang baik dan bagaimana mengaplikasikannya terhadap suatu perusahaan.
Semua dokumentasi ini disediakan secara online dan terhubung kepada setiap halaman software sehingga dapat membantu user menggunakan software secara efektif.
11. Flexibility
a. Module System
OpenERP mungkin merupakan framework paling modern dan paling fleksibel di dunia ini. Semua fitur pada OpenERP dikemas dalam modul yang independen, sehingga memungkinkan user untuk menginstall hanya beberapa dari modul yang ada. Modul-modul tersebut dapat bekerja secara independen, dan bila diinstal bersama, modul-modul tersebut terintegrasi dengan sempurna untuk membantu tugas user dan menghindari duplikasi data. User juga dapat menggenerate modulnya sendiri tanpa melakukan development dengan menggunakan kakas kustomisasi yang ada : workflow editor, object editor, view designer, report designer, BI reports, customizable actions, dan sebagainya. Semua kustomisasi yang dibuat pada server dapat disimpan sebagai modul yang mmudah dideploy, didistribusi ulang, dan dibagikan.
b. Web Service
Setiap objek atau layanan dari aplikasi dapat diakses melalui web service standar yang berbeda, seperti XML-RPC, XML-RPC melewati HTTPS atau Phyton NET_RPC untuk akses yang lebih cepat. Hal ini memungkinkan user untuk mengintegrasi setiap aplikasi OpenERP dengan mudah dan produktivitas maksimum.
12. e-Commerce
a. Integrated E-Commerce
OpenERP menyediakan modul untuk melakukan sinkronisasi secara otomatis dengan semua sistem e-commerce opensource seperti OSCommerce, eZpublish, Magento, Joomla. Hal ini memungkinkan user untuk mengatur dan mengotomasi proses penjualan, mulai dari pemesanan online hingga pengiriman.
Dalam rangka untuk memanfaatkan OpenERP secara maksimum, user juga dapat menggunakan sistem e-commerce yang disediakan yang dapat memasuki website yang telah ada secara otomatis. User hanya tinggal menambahkan beberapa baris HTML pada website mereka dan OpenERP akan menjadi platform e-commerce.
b. EDI
Open Object framework menyediakan banyak kakas yang dapat membantu user untuk mensinkronisasi database atau mengimport data baru pada OpenERP. Kakas yang didedikasikan untuk beberapa software juga disediakan. Modul EDI meunginkan user untuk mensinkronisasi perintah dan pengiriman terhadap supplier dan customer.
13. Business Intelligence
a. Olap Database
Modul Olap dari OpenERP mendukung OLAP database secara hybrid yang dapat melakukan koneksi terhadap basis data relasional aapun untuk melakukan analisis multi dimensi. Open Object mendukung MDX query yang dilakukan melalui salah satu dari web service yang disediakan oleh Open Object.
b. Cube Designer
Inteligen bisnis cube designer memungkinkan user untuk mengkustomisasi kubus pada berbagai jenis basis data. Desainer kubus yang user friendly akan menolong user untuk mendesain skema penuh hanya dalam waktu beberapa menit saja.
c. Cube Browser
Inteligen bisnis cube browser memungkinkan pengguna akhir untuk menavigasi informasi dan statistik dari perusahaan dengan mudah dan mendesain laporan dengan fitur drag & drop. User dapat mengkonsolidasi, drill up, drill down, slice, filter data untuk keuntungan user sendiri melalui interface laporan yang user friendly.
Kekuatan dari inteligen bisnis ini tersedia untuk semua user di dalam sistem untuk mengekstraksi informasi yang dibutuhkan. Hal ini juga dapat dilakukan untuk menganalisis database lain, yang memungkinkan user untuk mengkonsolidasi data melalui satu user interface.
14. Miscelleanous Tools
a. Networks
OpenERP memiliki modul yang membantu user untuk mengatur dan mempertahankan infrastruktur IT User dapat mengatur software, linsensi, hardware, garansi, dan control intervensi pada komponen yang berbeda. Setiap komponen dapat dihubungkan bersama untuk mendesain infrastruktur jaringan.
b. Ideas Box
Seringkali modul yang paling kecil merupakan hal yang paling berguna. Modul ini dibangun hanya dalam waktu tiga jam saja. Modul ini memungkinkan pekerja untuk mengirimkan ide. Lalu orang-orang dapat menilai ide yang muncul dan mendiskusikannya pada poin yang berbeda.
c. Lunch
OpenERP memiliki banyak modul yang dapat digunakan untuk memudahkan dan mengotomasi kegiatan sehari-hari. Modul ini dapat memantau pesanan pekerja pada saat makan siang, pilihan mereka, dan biaya makan siang mereka. Modul ini secara otomatis mempersiapkan pesanan dari supplier dan mengatur pilihan pekerja.
d. VOIP
Modul yang ditandai dengan tanda asterisk memungkinkan user untuk menggunakan system VOIP melalui OpenERP. Ketika seorang pelanggan menghubungi user, modul ini dapat menghubungkan partner user dengan nomor telepon dari pelanggan tersebut.
15. Services
a. Auction
Profil auction house mengandung semua hal yang dibutuhkan untuk mengatur sebuah rumah pelelangan. Fitur ini memungkinkan user untuk mengatur objek dan penjualnya, pembeli dan pembayar, melakukan setup eksibisi, hingga membuat katalog. Modul ini memungkinkan proses pengintegrasian dengan modul lain pada OpenERP, contohnya adalah kontrol biaya.
b. Medical
Medical menyediakan sebuah EMR (Electronic Medical Record), sehingga para dokter dan setiap institusi di dunia akan mendapatkan keuntungan dari sistem yang berkualitas tinggi dan aman ini.
16. Public
a. Training Organisations
OpenERP digunakan oleh salah satu organisasi pelatihan paling prestisius di Prancis, yaitu l’ENA (Ecole Nationale d’Administration). OpenERP menyediakan berbagai modul berbeda untuk mengorganisasikan pelatihan, antara lain manajemen resource, guru, perencanaan, materi pelatihan, dsb.
b. Chambers of Commerce
OpenERP digunakan oleh 50% Chambers of Commerce di Belgia. Lebih dari 10 modul tersedia untuk bisnis ini : advances CRM, manajemen kontak, manajemen membership, pelatihan dan konferensi organisasi, dsb.
17. Manufacturing
a. Food industries
OpenERP menyediakan berbagai modul berbeda untuk perusahaan industri makanan. Fitur ini dapat mengatur pemantauan suatu produk secara penuh, mulai dari supplier ke konsumen, termasuk data spesifik untuk setiap produk.
b. Book Stores
OpenERP menyediakan berbagai modul berbeda untuk secara otomatis mengkonfigurasi sistem untuk perusahaan toko buku. Fitur ini memungkinkan user untuk mengatur buku, pengarang, editor, dan supplier. Fitur ini juga dapat melakukan pengaturan terhadap barcode, dan penjualan dari website.
2.2.4 System Flowchart
Menurut Considine (2010, p195), System flowchart mengilustrasikan sistem dan input, proses serta output dalam lebih mendetail daripada sebuah process map atau DFD. System flowchart menyediakan informasi mengenai dokumen dan proses yang dilakukan di dalam sebuah sistem, dan juga siapa yang terlibat di dalam sistem tersebut.
2.2.4.1 Notasi dalam Flowchart
Berikut merupakan symbol-simbol yang digunakan di dalam flowchart:
Tabel 2. 2 Tabel Flowchart Symbols
-
Simbol
|
Kegunaan
|
|
Simbol magnetic tape, menyatakan
input berasal dari pita magnetis atau
output disimpan ke pita magnetis
|
|
Simbol document, mencetak keluaran
dalam bentuk dokumen (melalui printer)
Simbol display, mencetak keluaran dalam
layar monitor
|
|
Simbol display, mencetak keluaran dalam
layar monitor
|
|
Simbol computer process, yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer
|
|
Simbol offline process, yaitu proses yang dilakukan tanpa terhubung ke jaringan lain
|
|
Simbol manual, yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer
|
|
Simbol decision, yaitu menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban : ya / tidak
|
|
Simbol terminal, yaitu menyatakan permulaan atau akhir suatu program
|
|
Simbol offline-storage, menunjukkan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu
|
|
Simbol manual input, memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard
|
|
Temporary paper data store, penyimpanan data sementara yang disusun secara nomor, alfabetik, atau kronologis
|
|
Permanent paper data store, penyimpanan data permanen yang disusun secara nomor, alfabetik, atau kronologis
|
|
Simbol arus / flow, yaitu menyatakan jalannya
arus suatu proses
|
|
Simbol communication link, yaitu menyatakan
transmisi data dari satu lokasi ke lokasi lain
|
|
Simbol connector, berfungsi menyatakan
sambungan dari proses ke proses lainnya dalam
halaman yang sama
|
|
Simbol offline connector, menyatakan
sambungan dari proses ke proses lainnya dalam
halaman yang berbeda
|
|
Jurnal umum
|
2.2.5 ASAP Methodology
Gambar 2. 4 Tahapan dalam ASAP Methodology
Sumber: Model Performance Indicator ERP Systems (2014: 3)
Menurut Yaghubi et al. (2014: 3) Fase – fase dalam metodologi ASAP adalah sebagai berikut:
-
Project Preparation adalah tahap persiapan yang mencakupi membuat struktur organisasi projek, merencanakan jadwal proyek, strategi implementasi yang akan digunakan, membuat tim kerja dan pembagian tugas, membuat detailed action plan, menentukan kebutuhan teknis, mengidentifikasi proses model yang berjalan, serta melakukan modeling dan analisa dari kebutuhan projek.
-
Business Blueprint adalah tahap yang mencakupi meninjau ulang, mengidentifikasi dan merancang proses bisnis yang berjalan dan kemudian dilakukan modeling untuk proses bisnis yang diharapkan berjalan ke depannya.
-
Realization mencakupi konfigurasi pada sistem dan menerima konfirmasi, perubahan pada sistem ERP yang dasar sehingga sistem bisa menjadi solusi yang sesuai dengan dilakukannya testing interfaces, integrity serta program mengenai transisi akan diatur.
-
Final Preparation mencakupi persiapan terakhir pada projek dan meninjau ulang rencana projek. Pada tahap ini, administrasi sistem dan user training, final testing, menerapkan segala modifikasi dan perubahan serta mengtranfer data dari sistem lama ke baru akan dilakukan.
-
Go live and Support Go live adalah titik awal pemberlakuan sistem, Akan dilakukan review pada sistem yang baru dijalankan, memperbaiki errors, mempersiapkan rencana dan jadwal untuk mendukung aktivitas penutup pada projek.
2.2.6 Unified Modelling Language (UML)
Lee (2012: 158) mendefenisikan UML sebagai bahasa modeling standar yang digunakan pada object-oriented software sedangkan Satzinger (2012: 46) menjelaskan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah suatu sekumpulan standar konstruksi model dan notasi yang didefinisikan oleh kelompok manajemen objek, sebuah organisasi standar untuk pengembangan suatu sistem.
Salah satu contoh model UML diagram yang digunakan adalah use case diagram. Dimana menurut Satzinger (2012: 78) use case diagram merupakan model UML yang digunakan secara grafis menggambarkan use cases dan hubungannya dengan aktor.
Gambar 2. 5 Use case diagram with an actor
Sumber: Systems Analysis & Design in a Changing World (2012: 79)
Berikut merupakan bagian dasar dari use case diagram:
-
Actor: merepresentasikan orang yang secara nyata menggunakan sistem tersebut dengan peran tertentu.
-
Use case: berbentuk oval yang menjelaskan apa saja yang dapat dilakukan oleh sistem.
-
Automation boundary: merupakan batas antara bagian terkomputerisasi aplikasi dan pengguna yang mengoperasikan aplikasi tetapi merupakan bagian dari keseluruhan sistem.
-
Connecting line: menunjukan aktor manakah yang berpartisipasi dalam use case.
2.2.7 Business Blueprint
Dilansir dari sap.com, Business Blueprint adalah dokumen yang berisikan kebutuhan perusahaan. Dokumen ini akn menjelaskan mengenai ruang lingkup dari bisnis proses, langkah-langkahnya, dan kebutuhan yang diinginkan.
Lebih lanjut Yilmaz & Ozcan (2011) menjelaskan bahwa business blueprint memberikan framework sehingga kegiatan implementasi dapat dilakukan dan proses bisnis yang spesifik dapat terpenuhi keperluannya.
2.2.8 Phyton
Menurut Santoso (2010: 1) python merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi obyek dinamis, dapat digunakan untuk bermacam-macam pengembangan perangkat lunak. Python menyediakan dukungan yang kuat untuk integrasi dengan bahasa pemrograman lain dan alat-alat bantu lainnya. Python hadir dengan pustaka-pustaka standar yang dapat diperluas serta dapat dipelajari hanya dalam beberapa hari.
Sudah banyak programmer Python yang menyatakan bahwa mereka mendapatkan produktivitas yang lebih tinggi. Mereka juga merasakan bahwa Python meningkatkan kualitas pengembangan karena kode sumber yang mereka tulis dapat terus dipelihara. Python dapat berjalan di banyak platform / sistem operasi seperti Windows, Linux/Unix, Mac OS X, OS/2, Amiga, Palm Handhelds dan telepon genggam Nokia.
2.2.9 Ubuntu
Berdasarkan Team Ubuntu (2014) Ubuntu dibentuk pada tahun 2004 oleh Mark Shuttleworth merupakan sebuah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional.
2.2.10 Virtual Box
Berdasarkan Kaciak (2013) Oracle VM VirtualBox atau sering disebut dengan VirtualBox merupakan salah satu produk perangkat lunak yang sekarang dikembangkan oleh Oracle. Aplikasi ini pertama kali dikembangkan oleh perusahaan Jerman, Innotek GmbH. Pebruari 2008, Innotek GmbH diakusisi oleh Sun Microsystems. Sun Microsystem kemudian juga diakuisisi oleh Oracle.
VirtualBox berfungsi untuk melakukan virtualisasi sistem operasi. VirtualBox juga dapat digunakan untuk membuat virtualisasi jaringan komputer sederhana. Penggunaan VirtualBox ditargetkan untuk Server, desktop dan penggunaan embedded. Berdasarkan jenis VMM yang ada, Virtualbox merupakan jenis hypervisor type 2.
Oracle VM VirtualBox adalah perangkat lunak virtualisasi, yang dapat digunakan untuk mengeksekusi sistem operasi “tambahan” di dalam sistem operasi “utama”. Sebagai contoh, jika seseorang mempunyai sistem operasi MS Windows yang terpasang di komputernya, maka yang bersangkutan dapat pula menjalankan sistem operasi lain yang diinginkan di dalam sistem operasi MS Windows tersebut. Fungsi ini sangat penting jika seseorang ingin melakukan ujicoba dan simulasi instalasi suatu sistem tanpa harus kehilangan sistem yang ada.
Aplikasi dengan fungsi sejenis VirtualBox lainnya adalah VMware dan Microsoft Virtual PC. Berbeda dengan VirtualBox yang bebas didownload dan digunakan (GNU GPL) serta mendukung banyak sistem operasi di dalamnya, perangkat lunak VMWare adalah aplikasi virtualisasi yang membutuhkan lisensi, sementara Microsoft Virtual PC walau gratis namun hanya bisa digunakan baik untuk host dan guest-nya menggunakan sistem operasi MS-Windows.
Dengan adanya perangkat lunak mesin virtual seperti VirtualBox, tentunya sangat membantu dan berguna bagi pengguna yang ingin melakukan sebuah ujicoba dan simulasi instalasi sistem operasi tertentu tanpa harus mengganggu dan kehilangan sistem operasi utama yang sudah ada. Selain itu VirtualBox juga sangat cocok digunakan untuk yang gemar bereksperimen dengan sistem operasi lain tanpa haus khawatir pada sistem operasi utama.
Gambar 2. 6 Kerangka Pikir
Fase awal dari implementasi sistem OpenERP pada PT. XYZ yaitu project preparation. Aktivitas yang mengawali project preparation yaitu membahas pembentukan tim yang bertanggung jawab atas projek, antara lain siapa yang menjadi project leader, konsultan, OpenERP expert, dan bagian lain yang mungkin terkait terhadap projek ini. Ke depannya tim implementasi ini yang akan aktif terlibat dalam rapat pembahasan maupun koordinasi untuk proses implementasi yang berjalan. Kemudian tim implementasi akan mengadakan rapat untuk menentukan project goals sebagai tujuan akhir yang hendak dicapai dari proyek implementasi serta project scope sebagai ruang lingkup yang akan membatasi proyek implementasi. Untuk lebih mengenal proses bisnis keseluruhan akan diadakan pembahasan existing process business maupun business requirement dan user requirement dari PT XYZ yang meliputi general settings, seperti currency, document series, dll.
Fase blueprint merupakan fase lanjutan dari fase project preparation. Setelah membahas pengaturan umum, maka selanjutnya akan dilakukan pembahasan lebih lanjut atas proses bisnis yang sedang berjalan pada PT. XYZ. Konsultan akan bertanya secara mendetail mengenai proses bisnis. Di fase ini pula kosultan akan menggali apakah terdapat kekurangan atau kendala yang dihadapi selama ini. Nantinya, konsultan akan memberikan gambaran atau ide proses bisnis dalam sitem OpenERP beserta dengan usulan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Hasil akhir dari fase ini yaitu diperoleh requirement yang akan dituangkan ke dalam blueprint document. Jika gambaran proses bisnis dan solusi yang diusulkan sudah disetujui oleh PT. XYZ, maka konsultan akan menyusun blueprint document yang nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk implementasi.
Pada fase realization, pihak konsultan akan melakukan pengaturan pada sistem OpenERP berdasarkan blueprint document tersebut. Kemudian akan mempersiapkan lingkungan sistem untuk melakukan konfigurasi dan pengaturan pada sistem OpenERP. Setelah itu konsultan akan melakukan pengaturan pada sistem OpenERP berdasarkan blueprint document, dan akan dilanjutkan dengan melakukan import master data dan segala transaksi dari periode yang telah ditetapkan ke dalam database server. Selanjutnya konsultan bersama dengan OpenERP system expert akan melakukan customization, yaitu diantaranya mengkustomisasi atau membuat fungsi baru yang berguna untuk menunjang proses bisnis yang diharapkan ke depannya. Setelah selesai tahap di atas, maka konsultan akan melakukan internal testing. Setelah semua telah selesai maka langkah selantunya adalah konsultan akan mempersiapkan lingkungan sistem OpenERP di PT. XYZ.
Pada fase final preparation, konsultan akan melakukan pelatihan kepada user yang ada di PT. XYZ. Selanjutnya konsultan akan menyusun user manual yang berupa file pdf serta video untuk mempermudah user menggunakan sistem baru tersebut. Dari hasil pelatihan, akan diketahui jika ada hal-hal yang masih harus diperbaiki, dan apakah masih ada error yang terjadi. Kemudian konsultan atau/dan OpenERP system expert akan melakukan konfigurasi dan untuk terakhir kalinya dan memperbaiki bugs yang ada.
Pada fase Go-Live and Support maka pihak konsultan dan PT. XYZ akan melakukan persiapan untuk Go-Live. Kedua belah pihak akan mengadakan rapat dan membahas mengenai proyek dan menentukan tanggal untuk go-live. Setelah kedua belah pihak setuju, maka akan dilakukan Go-Live sistem OpenERP sesuai tanggal yang disepakati. Adapun dalam penulisan ini, ruang lingkup difokuskan pada tahap project preparation, business blueprint dan realization dimana pada tahap realization, fase testing tidak dibahas dalam penulisan.
|